sparks: claw - 01

5.3K 1K 242
                                    

hari ini hari jumat. seperti biasanya, sehabis pulang sekolah pasti yuvin dan minkyu bersiap-siap untuk menginap di rumah yohan.

biasanya mereka menghabiskan waktu untuk bermain games. mulai dari games di ponsel, sampai di playstation milik yohan.

tidak jarang juga mereka malah membicarakan perempuan-perempuan cantik di sekolah mereka.

ya.. biasalah ya untuk seukuran laki-laki remaja yang membicarakan perempuan cantik.

tapi kalau untuk 'hal yang lebihnya' tidak bisa dilakukan di rumah yohan.

walaupun rumah yohan selalu sepi saat hari jumat sabtu minggu, tapi tetap saja. cctv di rumahnya itu mengganggu yohan untuk melakukan sesuatu.

bisa-bisa yohan dicoret dari kartu keluarganya kalau sampai melakukan hal yang tidak-tidak.

tok tok tok

jam menunjukkan pukul sebelas malam. yohan beranjak dari duduknya menuju pintu rumahnya.

terlihat yuvin dan minkyu yang sudah berada di depan pintu rumahnya sembari menenteng beberapa tas.

"malem banget gila lo pada kesininya?" cecar yohan yang sudah lama menunggu mereka dari tadi.

yuvin nyengir, "ini nungguin si minkyu lama banget dah, berendem dulu dia dua jam."

minkyu tidak menanggapi perkataan yuvin dan malah langsung masuk ke rumah yohan. menaruh tasnya di salah satu kamar tamu yang sudah ditempati minkyu selama ini.

"dasar anak bocah," kesal yohan. mengunci pintu rumahnya sesudah yuvin masuk.

minkyu menghempaskan tubuhnya di sofa depan televisi. lalu mulai membuka aplikasi games di ponselnya.

"pubg ga?" tanya minkyu pada yohan dan yuvin.

yohan ikut duduk di sebelah minkyu, dan mulai membuka ponselnya, "ayuk ah. sini, vin!" yohan menepuk sofa di sebelahnya.

"ogah duduk deket lu," seru yuvin sambil membawa cemilan dari dapur yohan, lalu duduk di sebelah minkyu.

"mulai ya," ujar minkyu yang ditanggapi dengan anggukan dari yohan dan yuvin.

sebenarnya yohan tidak terlalu suka main di ponselnya. yohan lebih suka bermain di pc atau playstation.

tidak jarang juga yohan selalu yang paling pertama kalah di antara mereka bertiga. seperti sekarang.

"ah elah, belom juga lima menit udah mati gue!" seru yohan malas sambil membanting ponselnya ke sofa.

minkyu tertawa keras, tetapi pandangannya tetap terpaku pada ponselnya, "cupu sih lo mah."

yohan tidak menanggapi perkataan minkyu. kalau dipikir-pikir, bosan juga menunggu yuvin dan minkyu sampai selesai bermain.

yohan melihat sekitarnya, siapa tahu ada sesuatu yang bisa yohan jadikan mainan.

sampai pandangannya terpaku pada sesuatu. gunting kuku.

kalau dilihat-lihat, kuku kaki yohan sudah panjang. tidak sangat panjang juga. hanya saja yohan suka kalau kuku kakinya pendek.

maka dari itu, yohan mengambil gunting kuku tersebut dan mulai mengunting kukunya.

tak tak tak

"elah jorok banget sih! kukunya kena gue itu, bodoh." seru minkyu marah-marah dan langsung pindah ke sisi sofa yang lain.

yohan jadi ikutan sewot, "biarin dong, rumah gue ini. nanti juga gue yang beresin."

tak tak tak

"aduh," yuvin menggeram, matanya sesekali melirik yohan dan ponselnya. yuvin tidak fokus bermain sekarang.

yuvin mendekati yohan dengan ponsel yang masih di tangannya. lalu dengan kakinya, yuvin menyenggol tangan yohan.

"han, udah jam dua belas ini jangan gunting kuku malem malem!" teriak yuvin. "yohannnn!"

yuvin adalah tipikal orang yang sangat percaya dengan mitos-mitos jaman dulu. apalagi tentang larangan-larangan orang tua yang biasa disebut 'pamali'.

oleh karena itu, yuvin masih menyenggol tangan yohan dengan kakinya, berharap yohan berhenti. sesekali menendang-nendang tubuh yohan.

sampai-sampai....

"aduh! sakittt, yuvin kampret!!!" seru yohan saat kukunya tergunting terlalu dalam sampai mengeluarkan darah.

"e-eh kenapa? maaf maaf." ujar yuvin khawatir, tapi matanya sama sekali tidak melirik yohan.

yohan mendengus, mengambil tissue lalu menyeka darah di kakinya yang mengalir.

tapi baru saja yohan berdiri, kakinya malah menginjak kuku yang sudah terpotong yang berserakan di lantai.

tapi entah kenapa, rasanya yohan seperti menginjak sebuah paku. sangat tajam, dan membuat kaki yohan berdarah.

"ehh, aw! ini gue nginjek apa sih? sakit banget," keluh yohan yang otomatis langsung terduduk lagi di sofa.

dan saat yohan mengecek telapak kakinya, benar saja... ia menginjak paku payung.

tapi sejak kapan paku payung itu ada disana?

"ah akhirnya beres juga gamenya," ujar minkyu menaruh ponselnya di sofa lalu meregangkan tangannya.

tapi sedetik kemudian terkaget karena yohan, "eh kenapa kaki lo kok bisa nginjek paku payung???" seru minkyu khawatir.

yuvin juga langsung mengecek lantai di bawah, tapi tidak ada apa-apa. sama sekali tidak ada paku payung, hanya ada bekas kuku yohan yang digunting di lantai.

belum beres masalah yohan, tiba-tiba mereka dikagetkan dengan suara ketukan pintu.

tok... tok... tok...

ketukan pintu itu terdengar lambat. sangat lambat. tapi siapa juga yang bertamu di rumah yohan pada jam dua belas malam?

sparks: claw | yohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang