sparks: claw - 06

3K 759 69
                                    

"selamat pagi," sapa yuvin dari dapur saat melihat yohan yang mulai berjalan ke arahnya.

"eh, minkyu udah bangun juga," kata yuvin lagi saat minkyu menghampirinya dengan setengah sadar.

"lagi ngapain lo?" tanya minkyu sambil masih mengucek-ngucek matanya.

yuvin yang sedang memegang sebuah katel kecil di tangannya berkata, "ini gue buatin omelete buat kalian."

"ohh," ujar yohan sambil mulai duduk di meja pantry.

"nyenyak ga tidur lo?" tanya yuvin, matanya masih fokus pada omelete buatannya.

...

hening, tidak ada yang menjawab.

"woy waro kali?" seru yuvin menatap minkyu dan yohan yang sedang memerhatikan yuvin.

"hah lo nanya ke siapa emang?" tanya yohan bingung.

yuvin berdecak, "ke jurig. ya ke lo lah!"

"oh," tiba-tiba saja tubuh yohan jadi lemas. "ga nyenyak." jawabnya.

"kenapa ga nyenyak?" tanya minkyu penasaran dengan sebotol air dingin di tangannya.

yohan mengangkat bahunya, "kalo gue bilang kemarin malem gue ketemu setan lo pada percaya ga?"

"engga."

"engga."

minkyu dan yuvin menjawab berbarengan. sedangkan yohan memutar bola matanya malas.

"yaudah gue ga jadi cerita,"

yuvin langsung mendekati yohan, "eh iya jangan pundung gitu dong. emang ketemu gimana?"

yohan menghela napasnya sejenak, "engga tau gimana. tapi tiba-tiba tadi malem gue kebangun, ngeliat jam di hape masih jam 12 malem, jendela kamar gue pecah, pintu ga bisa kebuka, terus punggung gue dicakar-cakar."

"... hah?" minkyu bertanya heran. "emangnya masuk akal ya?"

yohan mengangguk, "beneran deh! serem banget asli."

"terus lo ketemu sama setannya?" tanya yuvin penasaran.

yohan tampak berpikir, "bisa dibilang ketemu. eh tapi engga juga, pas gue ngeliat tuh setan tiba-tiba aja gue bangun dan udah pagi."

"eh? jadi semua itu mimpi?" tanya minkyu bingung sambil memakan omeletenya.

"engga tau juga..." ujar yohan pelan. "tapi gue punya buktinya kok! jendela kamar gue pecah, mau liat ga?"

dengan ajakan yohan, yuvin dan minkyu pun beralih menghampiri kamar yohan.

tapi anehnya, jendela kamar yohan tampak baik-baik saja. bahkan retakan pun tidak ada.

"eh kok jadi rapih lagi? gue yakin kok tadi malem jendelanya pecah!" seru yohan tidak terima.

minkyu dan yuvin berpandangan, mulai menganggap yohan aneh.

"bener deh! nih kalo ga percaya ya," yohan mulai membuka bajunya dan memperlihatkan cakaran di punggungnya.

"... apaan?" tanya minkyu keheranan.

yohan menatap minkyu, "liat punggung gue! banyak bekas luka cakaran gitu kan?"

"tapi han... punggung lo mulus-mulus aja tuh..." kata yuvin pelan takut membuat yohan kecewa.

"hah?!" yohan memekik kaget, seketika pergi ke kamar mandinya untuk sekedar mengaca.

tetapi yohan dapat melihatnya. bekas luka cakaran itu nampak jelas terlihat dari pantulan cermin.

"ada kok!" seru yohan lagi.

minkyu dan yuvin segera berpandangan lagi, sebelum mulai berjalan meninggalkan kamar yohan.

"udah han ga usah dipikirin, mungkin itu mimpi doang dan lo cuma kecapean aja semalem." ujar yuvin sambil menepuk pundak yohan.

"udah ayo ke bawah. makan omeletenya ya!" teriak yuvin lagi.

sedangkan yohan masih melamun. tampak bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya.

"ini... apa cuma gue doang yang bisa ngeliat semua ini...?"

sparks: claw | yohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang