Uwa Nam

994 140 7
                                    















Fix. Hidup Chanyeol akan menjadi lebih suram lagi. Astagah... dia tidak mau menjadi jomblowan lagi ya lord.

"T-t-tunggu !! M-mana mungkin d-dia meninggal begitu s-saja, yakan dok ?" Ucap Chanyeol terbata-bata saking tidak menerima kenyataan pahit ini.

"Chan--"

"Dok, k-kau hanya be-bercanda bukan ? H-hahah lucu sekali"

"Yeol--"

"Sayang ? Baby ? Yungie ? Chanie's baby ? Kyungie ? Kyung ? Do Kyungsoo ? Park Kyungsoo !"

Bagaikan orang keserupan, Chanyeol masih saja memanggil orang yang tidak bernyawa. Haha miris sekali...

"Chanyeol-ssi ! Tenanglah.. saya sudah menyatakan dia meninggal" Sang dokter mulai berjalan ke tempat Chanyeol yang sedang meronta-ronta macam orang gila yang ingin terlepas dari rumah sakit jiwa.

"Hei dokter, kau berpendidikan tidak sih ? Hum ?" Chanyeol menatapnya tanpa ekspresi.

Dokter itu mulai bergerak mundur merasa sedikit ketakutan "Chanyeol-ssi, anda harus menerima kenyata--"


"HIDUPKAN DIA KEMBALI...

...Aku mohon"

Dan untuk kesekian kalinya, Chanyeol mengeluarkan cairan bening dimatanya itu. Mengalir begitu indah melewati pipi putih dan mulusnya, hingga berakhir jatuh ke lantai-- Chanyeol menangis dengan menundukkan kepalanya.

Taemin menatap Chanyeol sendu. Berpikir sejenak bagaimana bisa menghidupkan kembali makhluk mungil kesayangan Park Chanyeol ini ?

Oh.. hanya yang di atas yang tau.

"Chan... aku tau ini berat bagimu tapi--"

"H-hyung.. aku mohon.. aku memeluk seorang Do Kyungsoo"

"Boleh saja Chan--"

"Do Kyungsoo yang bernyawa, hyung.."

Taemin menghela nafas sejenak, bingung harus berkata apa lagi. Sebenarnya dibalik semua rencana Jonghyun, Taemin benar-benar sedikit agak mengkianati Jonghyun, dan memilih membantu Chanyeol.

Sebelumnya, Taemin mempunyai dendam terhadap Chanyeol karena perusahaan ayahnya bangkrut sebab kalah saing dengan perusahaan milik ayah nya Chanyeol. Sampai suatu saat ia bertemu Jonghyun, mengajaknya untuk pembalasan dendam.

Walaupun Taemin menerimanya, waktu ke waktu rasanya balasan dendam ini tidak ada gunanya. Langsung saja ia memilih untuk sedikit membantu Chanyeol.

Seperti nya misi menyelamatkan Do Kyungsoo sudah gagal.

Taemin mulai membuka tali yang mengikat sekujur tubuh Chanyeol. Melihat tubuh Chanyeol yang mulai jatuh karena lemas, Taemin segera menangkapnya.

Taemin menepuk-nepuk pipinya pelan, berusaha memastikan apa yang terjadi "Yeol ?"

Percuma hanya terlihat wajahnya yang tenang di sana. Sang dokter menghampiri Chanyeol dan berkata bahwa ia hanya pingsan karena shock dan stress, mendengar itu Taemin pun hanya bisa menghela nafas lega.

"Kalian semua pergilah sekarang juga, di belakang sana ada pintu darurat" Perintah Taemin membuat sang dokter bingung.

"Apa yang kau lakukan ? Lalu pasien ini ?" Tanyanya

"Polisi sebentar lagi akan dat--"





Dor !




"Oh ternyata mereka gercep juga" Taemin tersenyum sejenak "Bawa Chanyeol dan Kyungsoo ke luar dari sini, juga kalian semua harus keluar sekarang, aku akan mengurusnya dari sini"

Sang dokter hanya mengangguk lalu perlahan-lahan mulai mengangkut Chanyeol dibantu perawat lainnya.

Taemin berjalan ke tempat dimana ketiga teman Chanyeol itu diikat. Yang ia lihat sekarang hanya lah Jonghyun yang terkapar di lantai karena tertembak dan Chanyeol's friends sudah diselamatkan.

"Kau tadi yang menelpon kepolisian ?" Tanya salah satu anggota polisi.

"Itu benar, lalu saya pun terlibat dalam masalah ini, ahjussi" Taemin hanya tersenyum "seharusnya ahjussi juga menangkap saya, saya berbuat salah banyak"

Sang polisi hanya tersenyum "Kau sungguh orang yang jujur, bawa dia ke pengadilan, dan Jonghyun itu kita bawa ke rumah sakit dahulu"

"Baik, pak"

Langsung saja Taemin dikunci pergelangannya dan mulai dibawa sebelum itu ia berbicara pada teman-teman Chanyeol yang masih dalam keadaan shock sedikit.



"Oh ya, kalian sekarang mungkin harus benar-benar menjaga Chanyeol, he's sick just now"

$

$

$












"Kau gila Lay Hyung, gilaaaaa !!!!" Sehun berteriak.

"Kau ini seorang fisikawan ato pembunuh ?" Jongdae hanya bernafas lega setelah masalah ini selesai.

"Bisa keduanya" Lay menyengir "That piece of shit, itu sudah membuatku marah besar"

"Kau yang memulai penemuan ini duluan, hyung, seharusnya kau tidak melakukan itu" bener sih Hun bener :(

"Kau bodoh begini lumayan pintar ya sekarang" Jongdae mengelus rambut Sehun walau harus menjinjit :(

"Well, I have no choice but to do that" dan hanya dijawab kekehan oleh Jongdae dan Sehun.

"Eh Chan ? Itu Chanyeol kan ?" Sehun menunjuk segerombolan perawat yang sedang mengangkut Chanyeol.

"Oh benar !" Jongdae memekik kaget + bingung.

"Apa hanya aku yang burem dari sini" Lay menyipitkan matanya.

"Itu karena kau sudah tua, hyung, udah ga level sama mata kita" Sehun bergaya swag.

"Kau ngumpatin orang lebih tua kena azab lama-lama" Jongdae langsung berlari kecil ke tempat Chanyeol dan disusul Lay dan Sehun.

Jongdae menyerngit bingung ketika melihat Chanyeol dengan tatapan kosong itu, btw Chanyeol sudah sadar beberapa menit yang lalu tapi tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Chan, kau oke ?" Tanya Jongdae.

Chanyeol tidak menjawab.

"Hoi Chantik, kau kenawhy ?" Sekarang Sehun yang bertanya.


Lay melihat ke sekeliling dan melihat seseorang yang ia kenal, ah ! Itu Do Kyungsoo. Maka segeralah ia berlari ke tempat Kyungie. Dia merindukan suara imutnya itu...

"Kyung--" Lay terbingung sebentar, wajah Kyungienya terlihat pucat

Oh sangat..

Astagah.. benarkah ? - Lay berbicara dalam hati.

Ia memeriksa nadi Kyungsoo, tidak ada detak seidkit pun, hell..


Lay sedikit menepuk dahi Kyungsoo yang mulai mendingin sambil tersenyum tipis.

"Mungkin ini sudah menjadi takdirmu, Kyung" Lay menutup kedua matanya sejenak.
















Kembali dengan membuka matanya sambil terkekeh sejenak.

















"Setelah ini kau akan menjadi normal lagi, Kyung"


















"Selamat menjalani kehidupan barumu (nanti)"




Tebece

Pendek yaa ? Wkwk maaf minat ku lagi ilang sejenak :(

𝐀 𝐏𝐄𝐍𝐆𝐔𝐈𝐍 ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang