CAN I KEEP YOU?

2.5K 271 21
                                    




Third POV

Sekarang, sebagian besar kampus mungkin sudah membaca gosip di blog.

Beam tidak tahu apakah dia harus senang atau sedih, karena bahkan tidak ada yang menganggap ada sesuatu pada PhaBeam.

Semua orang terus-menerus bicara tentang betapa imutnya pasangan PhaYo.

Kalau saja mereka tahu bagaimana sebenarnya PhaYo. Kata Beam dalam hati.

Beam sedang duduk di bangku menatap beberapa siswa bermain frisbee.

"Hai." Sebuah suara menyapa Beam.

"Hai." Sapa Beam kembali.

"Bisakah aku duduk denganmu?"

Beam mengangguk.

"Kau mengingatku?" Orang itu bertanya pada Beam.

Beam menatap orang itu, mengernyitkan alisnya sambil berpikir.

Orang itu terkekeh melihat betapa imutnya Beam.

"Tidak apa. Aku bisa memperkenalkan diriku lagi. Namaku Forth. Aku baru saja pindah ke sini. Aku mahasiswa teknik tahun kedua."

"Oh! Aku ingat sekarang." Kata Beam.

"Kenapa kau duduk sendirian?" Forth bertanya pada Beam.

"Hanya menikmati cuaca." Jawab Beam.

"Tapi kenapa kau terlihat sangat sedih?"

"Aku tidak sedih."

"Aku tidak mengatakan kau sedih. Aku bilang kau terlihat sedih."

"Aku TIDAK sedih!" Beam merasa kesal.

Beam bangkit dan berjalan pergi.

Tapi Forth cepat meraih tangan Beam dan membuat Beam duduk kembali.

"Maaf. Aku tidak bermaksud membuatmu kesal." Kata Forth.

Beam mengabaikannya.

"Tolong maafkan aku."

Beam masih diam.

Forth berpikir keras.

Setelah beberapa saat.....

"Aku tahu! Ini. Kau bisa memilikinya. Ini kesukaanku, jadi jagalah." Kata Forth sambil memberikan sesuatu pada Beam.

"Barang jelek apa ini?" Tanya Beam mengambil benda yang diberikan Forth padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Barang jelek apa ini?" Tanya Beam mengambil benda yang diberikan Forth padanya.

"Hei! Ini lucu." Protes Forth.

Beam tertawa ketika melihat benda yang diberikan Forth padanya.

"Kenapa kau bahkan punya benda seperti ini?"

"Aku suka sesuatu yang imut dan indah."

"Ini tidak imut. Ini menyeramkan." Kata Beam.

Forth mendesah dramatis. "Kau akan melukai perasaan Snowball."

Beam tertawa lagi. "Kau menamai gantungan kuncimu?"

"Tentu saja!" Forth berkata dengan serius.

"Kenapa kau memberikannya padaku?" Tanya Beam lagi.

"Yah ... karena aku tidak membutuhkannya lagi dan aku ingin kau memilikinya." Forth berkata sambil tersenyum.

"Tapi kau bilang itu kesukaanmu."

"Memang, tapi aku menemukan kesukaan baru. Sama putih dan imut seperti Snowball, juga sangat indah."

"Benarkah? Di mana? Tunjukkan padaku." Kata Beam.

"Ini." Jawab Forth sambil menyentuh hidung Beam.

Mata Beam melebar.

"Aku?"

"Yup! Kau imut! Dan indah. Bisakah aku memilikimu?" Mata Forth berubah menjadi eye smile dan mulutnya memperlihatkan gigi putihnya.

Beam berkedip beberapa kali.
Lalu dia terkekeh.

"Kau aneh." Kata Beam.

"Aneh bagaimana?" Forth bertanya.

Tatapan Beam berubah sedih.
"Bagaimana bisa kau mengatakan aku imut dan indah. Tidakkah kau mendengar? Aku seorang Casanova. Tidak ada seorangpun yang berpikir aku imut. Orang-orang mendekatiku hanya untuk seks. Aku tidak imut sama sekali. Juga tidak indah. Aku kotor dan tidak diinginkan. Tidak seorangpun menginginkanku untuk apa adanya diriku, mereka membutuhkanku hanya ketika mereka menginginkan seks. Dan jika aku tidak memberikan apa yang mereka minta, maka mereka akan membuangku. Aku jelek." Beam berkata dengan suara bergetar.

Forth dengan kasar meraih tubuh Beam dan memeluknya. "JANGAN! Jangan pernah kau mengatakan seperti itu lagi tentang dirimu !" Sergah Forth lembut dan tegas.

Beam terkejut.

"Kau sangat indah. Bahkan orang buta sekalipun bisa melihat betapa indahnya dirimu. Dan jika seseorang tidak melihat betapa indah dan berharganya dirimu, itu berarti ada yang salah dengan otak mereka." Forth berkata dengan lembut pada Beam.

"Tidak ada yang menghargaiku." Kata Beam.

Forth menarik Beam lebih dekat. Sekarang kepala Beam benar-benar terkubur di dada Forth. "Aku. Aku akan memberimu segalanya. Beri aku kesempatan." Kemudian Forth memberi ciuman di dahi Beam.

"Tapi bagaimana jika aku tidak memiliki apa-apa untuk membalasnya? Bagaimana jika aku sudah kehilangan begitu banyak hal hingga aku tidak lagi memiliki sesuatu untuk membalasnya?" Tanya Beam sambil mengangkat kepalanya dari dada Forth.

"Kalau begitu, biarkan aku mengganti semua yang hilang dari dirimu."

Beam tersenyum. "Aku harus kembali ke kelas sekarang."

"Baiklah."

Forth melepaskan Beam dari pelukannya.

Beam bangkit. "Terima kasih untuk ini." Kata Beam sambil menggerakkan gantungan kunci.

"Jagalah." Balas Forth.

"Pasti."

Beam mulai berjalan pergi.

Siapa yang menyakitimu? Tanya Forth dalam hati.


SORROW (Bahasa Translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang