DECEPTION

2.2K 260 37
                                    




Forth POV

Wow...
Baru saja aku pindah ke sini dan aku sudah menjadi Head Hazer.
Bukankah ini gila!?

Ternyata P' Kongpob memutuskan untuk pindah dan masuk ke universitas yang lebih dekat dari tempat kekasihnya bekerja.
Jadi, tempat Head Hazer kosong dan entah bagaimana aku mendapatkannya.

Aku tidak berharap menjadi Head Hazer karena SOTUS ini gila.
Begitu banyak perencanaan.
Aku sudah memerintah dan memimpin cukup banyak orang di istana. Dan sekarang, aku juga harus memerintah dan memimpin orang-orang di universitas?

Kalian ingin tahu hal apa yang paling lucu?

Mereka memanggilku raja teknik.

Kalau saja mereka tahu yang sebenarnya.

Sungguh, bagaimana aku menjadi populer secepat ini?

Aku baru saja menyelesaikan pertemuan dengan anggota tim lainnya.
Aku sedang dalam perjalanan ke kantin ketika dihentikan oleh dua orang.

"Hei. Kau Forth, bukan?" Seorang pria dengan tinggi badan hampir sama denganku bertanya padaku.

"Ya." Aku menjawabnya.

"Oh. Namaku Phana. Dan aku hanya ingin bertanya, apa hubunganmu dengan Beam?"

"Kami berkencan."

"Kalian tidak seharusnya berkencan." Pria yang lebih kecil menyela.

Sebenarnya aku sudah tahu siapa Phana dan Wayo.
Aku sudah melakukan penyelidikan.
Dan aku tahu jika mereka adalah alasan mengapa Beamku menangis.
Tapi aku akan mengikuti permainan mereka.

"Maaf, siapa kau ?" Tanyaku pada pria kecil itu.

"Oh. Aku Wayo."

"Hei, Forth. Aku tahu ini bukan urusan kami. Tapi sungguh, kau jangan berkencan dengan Beam. Kau tahu, dia seorang playboy?" Phana memberitahuku.

"Ya. Lalu?"

"Dan P' Beam mengatakan pada kami jika ia tidak percaya pada cinta." Kata Wayo.

"Aku akan mengubahnya." Balasku.

"Apa kau tahu jika Beam dan aku pernah berkencan?" Phana bertanya padaku.

"Benarkah?" Aku pura-pura terkejut.

"Ya. Beam berkencan denganku, mengatakan dia bosan dengan gadis-gadis dan ingin mencoba dengan pria. Tapi setelah menggunakan aku untuk berhubungan seks, dia tiba-tiba ingin putus." Phana berusaha berpura-pura sedih.

Astaga. Benar-benar aktor yang mengerikan.

"Jadi, apa yang ingin kau katakan?" Aku bertanya.

"Aku lelaki pertama Beam." Kata Phana.

Aku harus berusaha keras untuk tidak memukul Phana.

"Lalu?"

"Beam hanya ingin memanfaatkanku untuk bercinta. Dia tidak akan pernah benar-benar mencintai siapa pun. Jika dia berkencan denganmu, itu berarti dia hanya memanfaatkanmu." Phana memberitahuku.

"Itu benar. Aku melihat bagaimana sedih dan patah hatinya P' Pha setelah P' Beam mematahkan hatinya. Beruntung aku ada di sana untuk membantu P' Pha bangkit." Kata Wayo, pura-pura bersikap manis dan lugu.

"Aku tidak bisa percaya ini. Mengapa Beam melakukan ini padaku?" Aku pura-pura tidak percaya.

Mungkin aku harus pindah untuk belajar teater?

"Ya. Jadi, jauhi Beam. Dia tidak baik untukmu." Kata Phana.

"Ok. Aku akan putus dengannya sebelum ia bisa memanfaatkanku." Kataku berusaha terdengar seperti aku bersungguh-sungguh.

Phana dan Wayo mengangguk.
Kemudian mereka pergi.

Aku tertawa dalam hati.

Tidak ada yang bisa membuatku berhenti mencintai Beam.

Ketika aku menjadi Raja, mungkin aku harus melarang Phana dan Wayo ke luar negeri.

"Forth?" Sebuah suara memanggilku.

Aku berbalik dan tersenyum.
"Beam ~"

"Kenapa kau berdiri di sini?"

"Aku sedang dalam perjalanan ke kantin."

"Boleh aku bergabung?" Dia bertanya padaku.

"Tentu saja."

****

Beam dan aku menikmati makan siang kami.

"Wow! Luar biasa! Tapi, bukankah kau baru saja pindah?" Beam bertanya.

"Ya. Jadi, aku tidak tahu bagaimana aku bisa menjadi Head Hazer. Ku pikir aku harus melalui SOTUS dengan mahasiswa baru lain, tapi aku malah menjadi Head Hazer."

"Kau benar-benar seperti raja." Beam berkata sambil tertawa.

Seandainya saja kau tahu.

"Kenapa aku begitu populer? Aku tidak mengerti." Aku bertanya pada Beam.

"Kau bercanda? Kau tampan dan menawan. Plus, kau manis."

Aku manis hanya padamu.

"Beam?"

"Ya?"

"Apa kau akan marah jika aku menyembunyikan rahasia darimu?"

"Itu tergantung pada apa rahasiamu."

"Apa maksudmu?"

"Apakah rahasiamu merubah cintamu padaku? Apakah rahasiamu menyakiti atau merugikanku? Jika tidak, maka aku tidak peduli. Selama kau benar-benar mencintai dan peduli padaku." Kata Beam.

Benar-benar pola pikir yang sempurna untuk membantuku memerintah suatu negara.

Aku tersenyum sayang menatap Beam.

"Berhenti menatap." Beam berkata sambil menyuapkan sesendok penuh makanan kemulutnya

"Aku mencintaimu, Beam." Kataku padanya.

Beam memerah.
"Hentikan."

"Apa?"

"Berhenti melakukan itu."

"Berhenti melakukan apa?"

"Harusnya aku berhati dingin. Tapi kau terus membuat hatiku berdebar." Jawab Beam.

Aku menyeringai.
"Aku melakukannya?"

"Ya."

"Kenapa aku membuatmu merasa seperti itu?"

"Aku tidak tahu."

"Kau yakin?"

"Aku tidak tahu."

"Coba cari alasan mengapa aku membuat hatimu berdebar."

"Mungkin karena kau adalah orang pertama yang benar-benar aku cintai." Beam berkata dengan cepat dan menutup wajahnya.

Cinta? Dia mengatakan Cinta.

"Beam? Lihat aku."

Beam mengangkat tangannya dari wajahnya dan menatapku.
Wajahnya benar-benar merah.

Manis.

"Beam. Ayahku akan berkunjung besok. Apa kau ingin bertemu dengannya?" Aku bertanya pada Beam.

"Baiklah."

Aku yakin ayahku akan menyukai Beam.


SORROW (Bahasa Translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang