SORROW (Bahasa Translate)

OBSERVING

King Chan Pov

"Woah! Cantik sekali!" Teriakku sambil memegang sebuah foto.

Sebuah amplop dengan informasi tentang seseorang baru saja tiba.

"Wow. Wow. Wow! Dia sangat cantik dan tampan." Aku berteriak lagi.

Aku terus mengamati foto itu.

"Ya Tuhan. Kenapa kau terus berteriak?" Istriku mulai mengomel.

"Sayang, lihat!!" Kataku sambil memberikan sebuah foto padanya.

"Siapa pemuda tampan ini? Apa kau sedang mencarikan suami baru untukku?" Dia bertanya.

"Apa!!? Tidak. Aku sudah menjadi suamimu." Sekarang aku merajuk.

Istriku mengejek.
"Dasar bayi. Aku ingin tahu apa yang akan dikatakan orang-orang ketika mereka mengetahui bahwa Raja mereka adalah bayi besar."

"Itu karena kau bilang kau ingin suami baru." Aku merengek.

"Aku hanya bercanda. Sekarang, katakan siapa itu?"

Aku tersenyum.

"Ini adalah kekasih anak kita!" Kataku penuh semangat sambil bertepuk tangan.

"Kekasih?!" Istriku berteriak.

Aku mengangguk.

"Ya Tuhan. Dia sangat tampan." Komentar istriku.

Aku mengangguk setuju.
"Dia juga cantik." Aku menambahkan.

Istriku mengangguk setuju.
"Aku ingin foto lebih banyak!" Kata Istriku seperti anak kecil yang sedang meminta permen.

Tapi tidak apa, karena setuju.
Dengan cepat aku menghubungi penyidik kami.

"Halo?" Penyelidik mengangkat panggilanku.

"Aku butuh foto lebih banyak." Perintahku padanya.

"Katakan padanya untuk mendapatkan foto masa kecil juga. Aku bertaruh dia sangat imut saat kecil!" Kata istriku penuh semangat.

Aku mengangguk.
"Dan pastikan kau mendapatkan beberapa foto masa kecilnya juga." Tambahku.

"......"

"Kau mendengarku?" Tanyaku karena penyidik itu hanya diam.

"Eh .... Baik. Saya akan lihat apa yang bisa saya lakukan." Dia akhirnya menjawab.

"Tidak! Jangan melihat apa yang bisa kau lakukan. Kau harus mendapatkan foto-foto itu!"

"Baik."

"Bagus."

*****

Dalam satu jam, banyak foto dikirim.

"Dia sangat imut!" Istriku berteriak.