RULE TOGETHER

3.4K 255 49
                                    




Beam POV

Jujur, awalnya aku sangat terkejut. Tapi ketika melihat wajah ketakutan Forth, aku tahu bahwa Forth benar-benar mencintaiku. Forth begitu takut, berpikir aku akan marah atau membencinya karena menyembunyikan rahasia ini dariku.
Tapi aku tidak marah. Aku bahkan lebih menghormatinya, karena membuatku jatuh cinta padanya sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai putra mahkota.

Aku sedang dalam perjalanan ke auditorium.
Untuk beberapa alasan aneh, Raja Chan bersikeras mengadakan pelantikan Forth di sini, di universitas.
Ku rasa Raja Chan masih merasa jengkel karena diperlakukan tidak baik kemarin.

Hahahahaha

Tapi, bisakah aku mengatakan betapa aku mengagumi Raja Chan dan Ratu Rose?
Mereka sangat kocak.
Aku suka melihat Forth menjadi sangat kesal oleh orang tuanya sendiri.
Mereka adalah keluarga yang manis.
Aku menginginkannya.

"Beam!"

Aku berhenti dan berbalik.
Tapi ketika melihat siapa yang memanggilku, dengan cepat aku meneruskan langkahku.

"Tunggu Beam!"

Lenganku ditarik.

"Lepaskan, Phana!" Aku berteriak.

"Beam. Baby. Aku ingin kita kembali bersama. Aku sudah putus dengan Wayo."

Aku hampir muntah.

"Tidak." Kataku dingin.

"Beam. Dengarkan aku." Phana mulai memohon.

"Lepaskan aku!" Aku berteriak lagi.

"Beam. Baby. Satu kesempatan lagi."

Aku mengejek.

"Kenapa aku harus puas dengan sepotong sampah ketika aku bisa memiliki seorang raja?"

Aku melepaskan cengkeraman Phana dan pergi dengan kepala tegak.

Kau benar, Jalang.
Menyingkir dariku.

Haha...hanya bercanda.

Sial!
Aku harus bergegas dan pergi ke auditorium.

****

Forth POV

"Beam! Aku khawatir." Aku berteriak begitu melihat Beam.

Sekarang kami berada di belakang panggung.

"Maaf, aku mendapat masalah di jalan."

"Masalah apa?"

"Phana berusaha untuk kembali bersamaku."

"Apa! Aku bersumpah aku akan mem-blacklist-nya begitu aku menjadi Raja!"

"Apa! Jangan melakukan itu. Kau lebih baik dari itu. Kita lebih baik dari itu. Biarkan dia tinggal di sini dan melihat kita bahagia bersama. Biarkan dia menyaksikan apa yang ia bisa miliki tapi dia menyia-nyiakannya."

Aku mengambil nafas dalam-dalam untuk menenangkan amarahku, kemudian menatap Beam.
"Baiklah. Apapun yang kau katakan, Ratuku."

Plaakk!
Beam memukul lenganku.

"Owh. Apa itu?" Aku bertanya sambil mengusap lenganku.

"Jangan pernah memanggilku Ratu." Katanya sambil menyilangkan lengan di dadanya.

"Ok. Aku minta maaf"

"Sebaiknya begitu. Dasar gerbil bodoh." Kata Beam.

"Gerbil? Apa itu?" Aku bertanya.

SORROW (Bahasa Translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang