Bab 1 :

4K 217 3
                                    

SEORANG pemuda manis berambut coklat madu kini tengah menuntun sepedahnya melewati jalan setapak yang di tumbuhi bunga Lily berbagai macam warna yang tumbuh dengan liar namun subur itu

Pemuda itu tersenyum membenarkan letak topi bulat nya dan kembali memandangan hamparan taman bunga itu

Namun notifikasi pesan yang berasal dari ponsel nya membuat ia terhenti dan merogoh tas kecil yang ia bawa

Gyuminsend message

Gyumin : kau dimn? 17:38

Gyumin : kembali lah ke rumah ibu mu mencari mu 17:38

Me : kkk~ baiklah aku akn segera kembali 17:39

Pemuda itu - Zayyan Lee tersenyum dan kembali melanjutkan perjalanan kecil nya, kenapa ia tidak menaiki sepedahnya saja?, alasan nya terlalu sayang untuk melewatkan pemadangan bunga yang indah

Namun seperkian detik, pemuda mungil itu terjatuh begitupun dengan sepedahnya yang sudah tergeletak akibat seseorang yang menabrak nya cukup keras

Pemuda itu meringis menahan sakit, ia mendongak untuk mencari tau siapa pelaku yang menabraknya

"kamu tidak bisa melihat ya? Jelas-jelas ada orang, kenapa kau tabrak saja!"

Omel nya, sedangkan orang itu atau seorang laki-laki seusianya kini tengah meringis dan menatap nya sebal

"kau yang tidak bisa melihat, kenapa malah terfokus dengan bunga jelek itu di saat sedang berjalan!"

Zayyan mendengus berdiri dan menepuk-nepuk celana putih nya, lalu menatap pemuda itu kesal

"bunga itu indah! Jangan mengatainya jelek"

"apa indahnya? Aku benci bunga!"

Balas laki-laki itu yang kini sudah berdiri dan menatap Zayyan tidak bersahabat

"Sing!"

Keduanya menoleh saat tiba-tiba seorang laki-laki lain kini tengah berlari kecil ke arah mereka berdua

"apa yang kau lakukan di sini?"

Tanyanya pada laki-laki tinggi yang di panggil Sing tadi

Sing mendengus sebal

"Laki-laki kecil bodoh ini menabrak ku"

"ya! Kau yang bodoh seenaknya saja mengatai orang, sombong sekali dirimu, memang kau siapa? Tuhan yang harus ku sembah? Atau presiden yang harus ku hormati?!"

Balas Zayyan sarkas tersenyum puas saat melihat Sing terlihat begitu kesal dan laki-laki di sebelahnya hanya mampu melongo

Zayyan memilih masa bodo dan memutuskan pergi dari sana kembali menuntun sepedanya tidak lupa dengan setangkai bunga lily yang ia petik tadi

"Apa kamu mengenalnya Beomsoo? Kenapa dia begitu menyebalkan?!"

Beomsoo laki-laki itu menggeleng

"aku tidak mengenalnya, tapi kalau tidak salah ku dengar ada yang baru pindah ke kota ini, mungkin anak itu"

Sing kembali mengehela nafas kesal, menepuk kembali baju mahal nya sebelum berkata pada Beomsoo untuk segera pergi dari sana

.

"aku pulang! "

Zayyan baru saja memasuki pintu rumah nya namun sang ibu dan teman dekatnya langsung memberondongnya dengan pertanyaan

"aihh hati-hati lain kali sayang" ucap sang ibu, sambil mengelus memar yang tercetak pada sikut kiri Zayyan

"Gyumin tolong obati dia dulu ya, bibi harus menyelesaikan masakan bibi"

FLOWER [ SingZay ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang