Ketukan langkah sepatu yang beradu dengan tanah, semilir angin yang dihasilkan oleh angin malam serta gemerisik gesekan antar dahan pohon menemani setiap langkah yang gadis itu ambil.
Malam ini ia kembali pulang cukup larut.
Sesekali netranya beradu pandang dengan temaram cahaya bulan yang berada tepat diatas sana.
Dirinya hendak berkelok menuju gang rumahnya yang terletak diujung distrik sebelum pada akhirnya menemukan presensi seorang pemuda ber-hoodie hitam yang tengah terduduk sendirian di sebuah ayunan usang dan nyaris keropos yang masih tersedia di bekas taman komplek.
Punggung tegap yang duduk membelakanginya, ia hafal betul.
Selalu. seperti itu, belakangan Yeji kerap menemukan presensi sang pemuda ketika pulang hampir larut malam.
Yeji tidak pernah tahu apa yang sebenarnya tengah dilakukannya disana. Duduk sendirian di taman yang sepi, agaknya aneh pun sedikit menyeramkan.
Mengingat taman itu sendiri telah ditutup hampir dua tahun lamanya dan tak pernah lagi terurus maupun berencana beroperasi dan direnovasi kembali. Bahkan lampu-lampu yang dahulu menerangi taman kini telah padam hampir keseluruhan.
Dan kembali, sama seperti malam-malam yang sebelumnya, yang Yeji lakukan hanya terus berjalan tanpa memedulikan maupun sekedar berniat mencari tahu.
Kriittt
Suara gesekan antar besi berkarat pertanda benda favorit milik anak-anak bermain itu bergerak membuatnya menghentikan langkah sejenak. Diikuti kepala yang menoleh ke sumber objek di seberang sana.
Satu detik, dua detik, tiga detik. Yeji masih belum mengalihkan pandangan. Benda itu masih setia berayun pelan bersama sosok pemuda yang duduk tenang di atasnya.
Hingga kemudian pemuda tersebut ikut menoleh ke arahnya secara tiba-tiba, membuat Yeji nyaris terlonjak dari pijakannya.
Wajahnya tak terlihat jelas sebab posisi duduk sang pemuda yang membelakangi satu-satunya sisa penerangan di area taman tersebut. Namun meskipun tampak samar, Yeji jelas menyadari bahwa sang pemuda tengah menarik kedua sudut bibir ke arahnya.
Lewat senyuman itu, Yeji kian menyadari bahwa ada sesuatu yang mulai tidak beres disini. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Beside Me
FanfictionMereka ada, Bahkan ketika kau tidak melihatnya. Disekitarmu Berdiri mengawasimu Di sudut yang tak dapat kau jangkau. ©2019