Where?

16.8K 489 1
                                    

*Sarah POV*

Aku bangun karena matahari bersinar diwajahku, kepalaku berdenyut dan makin kuat begitu aku membuka mata.

Aku menggosok sisi kepalaku, dalam upaya untuk meringankan rasa sakit, dan menutup mataku. Lalu aku mencoba duduk ketika tanganku mendarat di permukaan yang halus.

Tunggu ... Halus? Sutra?

Bingung, aku membuka mata dan melihat aku berada ditempat tidur king size yang pasti berbeda dari tempat tidur twin size ku, yang ditutupi dengan selimut sutra merah.

Aku kemudian melakukan pengamatan penuh terhadap ruangan ini, aku berada diruangan yang besar, dengan tiga pintu, dan furnitur cocok dengan tempat tidur yang aku duduki, ini benar-benar berbeda dibandingkan dengan ruangan yang telah ku tinggali sejak kuliah.

Aku mulai panik karena ini bukan dirumahku, dan aku mencoba untuk mencari tahu apa yang telah terjadi lalu pikiranku mulai mengingat sedikit demi sedikit mundur dari hari kemarin.

Aku ingat berbagai peristiwa yang terjadi di tempat kerja, dan kemudian ingat pulang ke rumah.

Flashback

Aku membuka pintu apartemenku, dan mendapati temanku Violet duduk dikursi menatapku.

Dia memberiku senyum nakal yang memberi tahuku bahwa dia punya rencana.

Walaupun hari ini adalah hari selasa, aku tidak keberatan melakukan apapun dengannya, sampai dia berkata bahwa kami akan pergi ke sebuah klub, dan tidak menyisakan ruang untuk diskusi.

Saatnya tiba dan kami bersiap-siap, Violet mengambil celana high waist putih pendek, crop top merah, dan sepatu bot merah untukku, dan untuknya dia memilih celana pendek hitam, kemeja putih, dan hells putih.

Rambutku diluruskan, dan makeup ku ringan, hampir natural.

Kami keluar, dan pergi ke salah satu klub paling terkenal dikota kami, pertama aku diseret ke bar, dan minum beberapa gelas untuk memulai malam liar kami, kemudian aku ditarik ke lantai dansa.

Segera setelah kami tiba, iramanya terasa seakan sinkron dengan setiap detak jantungku, dan aku membiarkannya mengambil kendali.

Aku mulai menggerakkan pinggulku dari sisi ke sisi, mengangkat tanganku ke udara.

Aku jatuh, dan bangun perlahan, dan kadang-kadang aku akan melakukan goyangan diseluruh tubuh.

Itu tidak berlangsung lama sampai aku merasakan dua tangan melingkari pinggangku, dan menarikku ke dada.

Biasanya aku mungkin akan menampar siapapun itu, tetapi malam ini aku siap untuk bersenang-senang, karena aku perlu untuk mengeluarkan si pirang sexy yang dikenal sebagai bos dari kepakaku.

Cara dia menyentuhku membuatku merasa berbeda, aku merasakan sesuatu yang hangat dari dalam, namun ada sesuatu yang lain, sentakan kesenangan yang mengobrak-abrik seluruh diriku.

Rasanya berbeda ketika dia tadi menyentuhku dan sekarang.

Pikiranku melayang, dan untuk sesaat pria itu menarik diri, tetapi kemudian dia kembali menarikku lebih dekat dengannya, lalu kami mulai bergerak mengikuti irama lagi. Untuk beberapa alasan cengkeramannya semakin kuat, dan selanjutnya aku merasakan dia menarikku, mengatakan bahwa kita harus pergi.

Aku mulai berjuang karena ini sudah mencapai batas, sejauh hanya menari tidak masalah. Tapi kurasa si brengsek ini tidak akan mengerti.

"Baiklah, kita pergi, sekarang!"  katanya menyeretku menjauh dari lantai dansa, kurasa ini adalah hari 'Drag Sarah Everywhere'.

"Apa-apaan ini?!! Lepaskan aku, kau bajingan!" kataku menarik lenganku, bahkan tidak melihat ke arahnya.

"Apa kamu yakin itu yang kamu inginkan?!" tanyanya

"Ya," teriakku dan masih berusaha untuk bertengkar.

"Kalau begitu lihatlah mataku dan katakan," dia berkata dengan nada yang terdengar seperti sedang menyeringai.

Aku berbalik siap untuk memberinya sepotong kata-kata dari pikiranku "Lepaskan aku, ka-kamu! Kamu?! Mr. Reese?! Apa yang kamu lakukan di sini?" tanyaku

"Oh, kamu tahu, hanya lewat di lingkungan ini, dan memutuskan untuk berhenti di sebuah klub dan menyapa sekretarisku. Sekarang ayo pergi!" katanya, sarkasme menetes bebas dari suaranya.

"Tidak," aku menarik lenganku, dan lari darinya.

Ketika aku melarikan diri, banyak pikiran dan emosi mengalir dalam diriku, tiba-tiba aku ingin berada di dekatnya, namun aku takut ditempatkan pada posisi yang bisa berbahaya. Dia seorang playboy, namun aku tidak bisa menahan diri dan merasa berbeda di sekitarnya. Aku tahu, aku baru dua hari bekerja dengannya, tetapi dengan peristiwa yang terjadi di kantor, aku hanya ingin tahu sejauh apa yang bisa dilakukanya kepadaku.

Aku ditarik keluar dari pikiranku, ketika lelaki pirang mendatangiku, dan menawarkan untuk membelikanku minuman, aku pamit ke kamar mandi, dan ketika aku kembali minuman sudah siap.

End of flashback

Setelah minum, pandanganku agak kabur, yang kuingat hanyalah gang, seseorang meninju orang lain. Aku ditekan kedinding, sementara dicium oleh seorang dewa seks, dan kemudian semuanya hitam.

"Hei, kamu sudah bangun" oh tidak, aku tahu suara itu...

"Mr. Reese?!" tanyaku berbalik ke arah suara itu, dan disana dia berdiri dengan celana abu-abu, bertelanjang dada, saat butiran-butiran keringat mengalir turun ke perutnya yang terukir sempurna, membuatku bertanya-tanya bagaimana rasanya menggerakkan jari-jariku di atasnya.

Kemungkinan apa yang bisa aku lakukan pada perut pria ini. Lagi-lagi aku merasa malu karena berpikir seperti itu.

"Bagaimana perasaanmu?"  tanyanya, sangat jelas pada kenyataan bahwa aku sedang meliriknya sedetik yang lalu, atau mungkin dia mengabaikannya, karena fakta bahwa dia mungkin terbiasa dengan gadis-gadis yang sedang meliriknya.

"Aku baik-baik saja ... sedikit sakit kepala. Aku dimana?" tanyaku

"Oh ok, aku akan ambilkan beberapa aspirin untukmu" dia menuju ke arah yang tampak seperti kamar mandi, dan kembali dengan satu tablet aspirin, dia kemudian membuka pendingin kecil dari dinding yang jauh mengeluarkan sebotol air, dia kemudian datang ke arahku menyerahkan pil dan air.

"Terima kasih, tapi sekali lagi, dimana aku?" aku bertanya, lalu meminum pil itu.

Aku sedang minum ketika dia berkata "Kamu ada di rumahku." Menyebabkan air turun ke pipa yang salah, dan aku tersedak air.

Semuanya menyebabkan aku membodohi diri sendiri.

Dia menepuk punggungku, lalu terkekeh, lalu dia mengambil air dariku, dan ujung jarinya menyentuh bibirku, menyebabkan api langsung menyala disuatu tempat jauh didalam, dan perasaan nafsu membanjiri diriku.

Oh sial, aku kacau.

......................................................................

TBC

Semoga suka part ini yaa, maaf kalo masih banyak typo, selalu dukung cerita ini dengan comment dan vote yaa :)

Lots of love for all of you 🧡💙💚💜❤


NNPNH

My Possessive CEO [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang