No Escape

8.1K 218 4
                                    

*Sarah POV*

Aku terbangun dengan suara bip konstan, lampu neon yang terang, dan Damien yang sedang tidur. 

Dimana aku?

Aku memperhatikan sekeliling ku dan menyadari bahwa aku ada di rumah sakit.

Tunggu sebentar! Apa yang ku lakukan di rumah sakit?

Aku mencoba mencari tahu bagaimana aku berakhir di rumah sakit, tetapi yang ku ingat hanyalah saat aku bertemu Damien dan Veronica.

Berbicara tentang Damien, kenapa dia ada di sini? 

Kenapa aku ada di sini?

Pada pikiranku, Damien bergerak bangun, dan begitu dia menyadari aku bangun, dia berlari ke sampingku, meraih tanganku.

"Hei, kamu sudah bangun" dia tersenyum

"Hai," kataku serak, tenggorokanku terasa seperti gurun sahara.

"Minum" kataku

"Ya, sebentar," katanya lalu dia keluar kamar, dan segera kembali dengan secangkir air.

Setelah meminumnya, aku memandangnya dan berkata "Apa yang terjadi?"

Damien tiba-tiba menjadi gelisah, lalu dia marah, dan kesal.

"Damien?" tanyaku pada suasana hatinya yang tiba-tiba berubah.

"Ini semua salahku" hanya itu yang dia katakan, lalu kami tetap diam untuk sementara waktu.

"Katakan padaku apa yang terjadi" kataku memecah keheningan.

Dia menarik napas dalam-dalam dan memberi tahu apa yang terjadi setelah aku meninggalkan toko.

Tyler masuk penjara, dan diberikan hukuman mati, diketahui bahwa dia juga yang membunuh orang tua ku, semua bukti mengarah kepadanya, walaupun kasus kematian orang tua ku ditunda karena mereka tidak bisa melacak kecelakaan itu hingga yang merusak mobil, tetapi kemudian, mereka menjalankan sidik jari yang ditemukan lagi, dan katakan saja Tyler tidak menutupi jejaknya dengan baik.

Veronica, dia telah meninggalkan negara ini, dan mereka belum melihatnya di tempat lain, yang berarti ada kemungkinan dia mengubah identitasnya. Aku tidak terkejut.

Dan Zachary meninggal karena Damien tidak bisa mengendalikan amarahnya, tetapi karena dia seorang jutawan, pengacaranya dengan mudah mengatasi itu.

Dia mengambil napas dalam-dalam lagi dan berkata, "Dokter mengatakan bahwa ada kemungkinan kamu akan kehilangan bayinya, karena kamu pingsan selama dua minggu, tapi aku menunggu hasilnya"

Apa yang baru saja dia katakan?

"Apa kamu bilang?"

"Ma-maafkan aku Sa-"

"Diam saja dengan omong kosong itu!" bentakku memotongnya.

"Aku berjanji padamu Damien, jika aku kehilangan bayiku karena kamu, aku akan membuat hidupmu seperti neraka. Karena maafmu tidak bisa move on dari masa lalu, dan kamu menjadi pengecut untuk mencintai, kehidupan yang tidak bersalah akan hilang. Jika bayi ku meninggal, aku tidak akan berhenti sampai aku membunuh mu" kataku kemarahan memancar setiap kata yang keluar dari bibirku.

"Aku pantas menerimanya" hanya itu yang dia katakan ketika dia melihat ke bawah, tetapi kemudian dia melihat ke atas penuh tekad.

"Tapi sekarang aku tahu kesalahanku, aku tahu di mana aku salah, itulah sebabnya aku tidak akan berhenti sampai aku mendapatkan maafmu.  Aku berjanji kepada mu. Aku tahu aku jauh dari mendapatkan pengampunan, kepercayaan, dan cinta mu, tetapi aku akan mendapatkannya lagi. Aku berada dalam kegelapan untuk sementara waktu, tetapi aku kembali sarah, dan kamu tidak bisa menyingkirkanku. Aku tahu aku akan terdengar seperti orang tolol yang mengatakan ini, tapi terakhir kali aku memeriksa, kamu milikku, dan jangan menyangkalnya, kita terikat bersama, kamu dan bayi itu milikku, dan kamu tidak bisa menolak aku juga, karena kita punya anak bersama. Aku akan membuatmu kembali, mulai sekarang, mulai masuk ke gagasan bahwa kamu dan aku akan bersama, dan kamu akan menjadi milikku, selamanya."

"Oh benarkah?" aku bertanya dengan nada malu-malu.

"Kamu harus percaya itu," katanya sambil menatap lurus ke mataku, saat aku menatap jauh ke dalam matanya.

Untuk beberapa alasan, ketika kami saling memandang, aku merasakan gelombang kenangan membasahi diriku, dan aku merasakan hubungan kami tumbuh, ikatan kami berlipat ganda, dan saat itulah aku tahu, Damien benar, aku tidak akan bisa menyingkirkan apapun tentang dia, bahkan jika aku mau.

Pikiran ku, tubuh ku, dan jiwa ku mendambakan dia, dan bayi kami mengikatnya.

Kontak mata kami tiba-tiba terputus, ketika seorang dokter berjalan membawa folder, dan sebuah mesin untuk memeriksa tekanan darah dan glukosa ku.

"Halo Sarah, nama saya Baron, dan saya adalah dokter anda untuk hari ini. Sejauh ini anda telah membuat kemajuan yang baik, dan satu-satunya kekhawatiran kami adalah tentang malaikat kecil anda, tetapi kabar baik, she will be okay." kata dokter dengan senyuman.

"She?" ucapku dan Damien serentak.

"Yes She. Selamat Mr. and Mrs. Reese, bayinya perempuan" ucap dokter itu sambil tersenyum ramah.

Sebentar. Mrs. Reese? Apa-apaan?

Aku memandangi Damien, dan dia memiliki kilatan nakal di matanya.

Dokter memeriksa tanda-tanda vitalku, lalu dia pergi. Segera setelah pintu ditutup, aku membentaknya, "Mrs. Reese? Apakah kamu kehilangan akal? Kamu tahu betul bukan istri mu"

Dia tersenyum lalu menghampiriku "Mrs. Reese.. Aku suka itu, dan jangan khawatir sayang, kamu akan menjadi istriku segera" dia mencium keningku.

Kemudian dia turun ke perutku, dan menciumnya, lalu membelai dengan sambil berkata "Hei gadis kecil, ingat aku? Aku telah berbicara denganmu selama beberapa hari terakhir sementara Mommy sedang tidur" seolah-olah diberi tanda, bayi kecil itu menendang, yang membuatku menjerit dan terkikik, dan Damien ikut tertawa.

Dia menatapku dan tersenyum, dan aku melakukan hal yang sama, sial, aku sudah tahu, tidak ada jalan keluar darinya. Hatiku tidak akan mengizinkannya.

Apakah dia dimaafkan? Belum. Akankah dia dimaafkan? Mungkin.


........................................................................

TBC

Semoga kalian suka part ini, maaf banget kalo feel nya kurang dapet, maaf juga kalo masih banyak typo nya, selalu dukung cerita ini dengan comment dan vote :)

Lots of love for all of you 🖤💚❤💜🧡💙


NNPNH

My Possessive CEO [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang