Aku orangnya suka ngantungin cerita~
---
"Cinta? dulu iya, tapi sekarang? sudah tidak"
-Nellisa Andini Khleo-
🍃🍃🍃
"Hai gue Genaldi Putra Anggara, kalian bisa panggil gue Naldi. Gue pindahan dari Jerman, gue harap kita bisa saling membantu" ucap Naldi dengan memperlihatkan senyum manisnya sampai-sampai membuat kaum hawa yang lainnya menjerit bahagia
"Ck, cowok gatel!" batin Lisa
"Ehem, ada yang ingin kalian tanyakan kepada nak Naldi?" tanya Bu Okta
Salah satu murid perempuan mengangkat tangannya "Saya buk"
"Iya mau tanya apa?" tanya Bu Okta
"Di, kamu masih ingat aku?" tanya cewek itu dengan polos. Ya, cewek itu tidak lain adalah Brena Anantika, cewek jalang yang keganjengan.
Lisa memutar malas bola matanya setelah mendengar pertanyaan Brena
Naldi hanya membalas dengan anggukan kepalanya dan tak lupa senyumnya yang belum luntur"Nal, kamu udah punya pacar belum?" tanya salah satu cewek yang duduk di sebelah Brena. Sekali lagi Naldi menganggukkan kepalanya pertanda 'iya gue udah punya'. Semua murid perempuan langsung berseru kecewa
"Yasudah anak anak, proses tanya nya di tunda dulu. Nak Naldi kamu duduk di samping Lisa, dan Insana kamu duduk di samping Haikal" ucap Bu Okta panjang lebar
Lisa dan Insana melonggo, begitupun murid yang lainnya
"Lah si ibu, ngapain saya di usir? kan saya udah deluan disini Bu, suruh aja dia duduk sama Haikal" tolak Insana tidak terima. Enak sekali, baru masuk sekolah sudah ingin duduk dengan bidadari nya SMA Delta? Hoo tidak segampang itu Fergoso.
"Sudah jangan membantah! ini perintah kepala sekolah!" Lisa melonggo saat mendengar ucapan Bu Okta.
"Ngapain sih tu anak, make suap kepala sekolah lagi" batin Lisa
Mau tidak mau, Insana berdiri dari duduknya dan berjalan menuju bangku kosong samping Haikal. Begitupun Naldi yang kini berjalan menuju bangku kosong samping Lisa. Lisa yang duduk dipojok kini tidak bisa berbuat apa-apa, selain pasrah.
"Baiklah anak anak, kalian lanjutkan catatannya" pinta Bu Okta
Dada Lisa terasa sesak saat Naldi sudah duduk di sampingnya. Lisa tak melirik Naldi sedikit pun, dia hanya diam dan fokus pada catatannya.
"Cih, bayar berapa lo? sampai-sampai kepala sekolah mau patuh sama perintah lo?" tanya Lisa sinis
"Apasih sayang, aku gak ngerti kamu ngomongin apa" elak Naldi
"Ck, brengsek lo!" Naldi hanya mengeleng kepalanya
"Gue emang brengsek Lis" Batin Naldi
"Aku kecewa, ternyata kita gak sekelas" ucap Naldi sambil menghela nafas. Lisa hanya mengabaikan peryataan Naldi dan berbalik ke arah Fadhil
"Emm, Fadhil aku pinjam tipex dong" ucap Lisa setelah berbalik ke arah Fadhil. Fadhil yang merasa namanya di panggil pun menoleh ke arah Lisa
"Nih" bukan Fadhil yang memberi melainkan Naldi
"Kalau mau tipex, nih ambil aja, entar aku beli lagi" ucap Naldi sambil menyodorkan tipex pada Lisa
"Gak, makasih, gue maunya tipex dari Fadhil bukan tipex dari lo" ucap Lisa ketus, dan tanpa pikir panjang Lisa langsung mengambil tipex Fadhil yang ada di tempat pensil Fadhil. Arif, teman sebangku Fadhil melonggo melihat tingkah Lisa begitupun dengan Naldi. Sedangkan Fadhil? dia diam saja dan tetap cool dengan wajah datarnya
Setelah selesai memakai tipex, Lisa mengembalikan ke tempat semula
"Thank My Boyfriend" ucap Lisa dengan nada lembut di lengkapi dengan senyum manisnya
"Apa? kalian pacaran?" tanya Naldi dengan nada yang tidak suka, sambil melirik ke arah Fadhil yang masih fokus pada catatannya
"Iya, emang kenapa?" tanya Lisa dengan ketus
"Sayang, kamu itu milik aku, plis jangan gitu dong" Naldi memegang tangan kanan Lisa dengan erat
"Ck, milik? emang gue barang?" Lisa menepis tangan Naldi dengar kasar
"Noh Brena, udah gatel dia nunggu lo" ucap Lisa sambil melirik Brena dengan tatapan benci
*****
Sudah setengah jam yang lalu bell pulang sekolah berbunyi. SMA Delta sudah terlihat sepi, hanya menyisakan anak anak ekskul.Lisa dan Nia yang sedang mengikuti ekskul dance, berbeda dengan Insana yang mengikuti ekskul menyanyi
"Lis, gue balik deluan yah. Bokap gue udah suruh balik nih" Lisa mengangguk sambil tersenyum
"Lo gak papa kan, pulang sendiri?"
"Gak papa kok. Biasa aja kali" ucap Lisa sambil terkekeh kecil
"Yaudah, gue pulang dulu. Lo hati-hati ya. Bye!" Lisa hanya mengangguk
Setelah kepergian Nia, Lisa langsung mengemas barang-barangnya, setelah itu dia melirik jam tangan yang terlilit manis di tangannya kirinya menunjukkan pukul 17.20, yang artinya ia harus segera pulang sebelum magrib tiba.
Lisa berjalan melewati lapangan yang masih menyisahkan beberapa anak basket yang sedang latihan. Lisa memicingkan matanya saat melihat salah satu cowok yang sedang mengemas barangnya di kursi penonton. Ya, itu Fadhil, tanpa Lisa sadari, kini senyumnya sudah mengembang dan membuat kaum adam yang melihatnya semakin terpesona dengan senyumnya.
Tanpa berpikir panjang, Lisa menghampiri Fadhil yang hendak pergi dari kursi penonton
"Fadhil!" teriak Lisa dan berhasil menghentikan langkah Fadhil
"Gue nebeng yah?" Fadhil tidak menjawab.
"Fadhil, gue nebeng ya?"
"Iya" setelah mendapat jawaban dari Fadhil, Lisa kini bersorak ria dalam hati. Ingin sekali dia memeluk cowok ice di depannya sekarang, tapi di urungkan, taku-takut Fadhil tidak jadi mengantarnya pulang.
Sampai di parkiran Lisa langsung masuk ke dalam mobil Fadhil. Sedangkan Fadhil hanya menghela nafas melihat tingkah laku cewek itu. Fadhil langsung masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya keluar dari gerbang sekolah.
Tanpa mereka berdua sadari, seseorang yang sedari tadi sedang mengawasi mereka dari balik pohon. Tangan orang itu mengepal kuat dan memukul batang pohon itu.
"Bangsat!" ucap orang itu, setelah itu dia pergi entah kemana.
-----------------------------------------------------------
Assalamualaikum
Update lagi nih...
Semoga kalian suka~
Jangan lupa berikan bintang dan komen kalian
-pai paiii
See you next part~
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Hello⭐
Fiksi Remaja[SLOW UPDATE] Meluluhkanmu adalah tantangan bagiku. -N.A.K- .....kuy di baca....jangan lupa vote and comment juga ya...see you #Nellisa Andini Khleo #Alfadhil Rasyid Affandi CERITANYA MASIH MAU DI REVISI! Saya Updatenya sesuai mood. Ah...