18- Selesai ( Tersisalah Berkas Cerita)

10.7K 392 12
                                    

Sepenggal kisah? Bukan. Ini adalah perjalanan panjang Yang mengisahkan dua jiwa Yang bertemu lalu jatuh cinta pada pandang yang ke pertama. Kisah panjang yang begitu mengharukan, penuh lika liku permasalahan.

Di ibukota tepatnya, hari ini langit sore terlihat seperti gumpalan kapas berwarna orange. Cantik sekali bagi siapapun yang memandanginya, dari sudut manapun.

Bastian tengah menemani Amira menikmati udara sore di taman komplek perumahan mereka. Banyak sekali anak anak yang sedang bermain, berlarian kesana kemari.

"Hari ini aku ulang tahun, Ra"

Amira masih terlihat lemas, sejak kejadian hari Itu, Amira benar benar berbeda.

"Ra?"

Amira masih bungkam, kali ini pendengarannyakah yang mulai bermasalah?

Ya, trauma. Ada masalah dalam psikologi Amira yang begitu sulit untuk ditangani. Semua Itu terjadi setelah tragedi di rumah sakit, delapan bulan silam .

Semua pasti bertanya tanya, sebenarnya apa yang terjadi pada Amira Dan Bastian .

Bastian menatap sendu kearah Amira. Tatapan wanita Itu mulai kosong kembali. Padahal tadi pagi, Amira sudah kembali terlihat seperti manusia normal.

"Ra?"

"Eh, ya? Iya? Kenapa?" Amira tersenyum kikuk.

Bastian tersenyum lembut, "gak papa"

Amira kembali menatap ke depan. Bastian lemas seketika. Kondisi Amira semakin hari semakin memburuk saja. Tidak jarang Amira malah merasakan hilang ingatan secara acak. Ia lupa bahwa ia tengah hamil besar, lalu akan berteriak histeris dan pingsan.

Yang terjadi pada hari itu, tidak akan pernah terlupakan.

Setelah orang suruhan Ayah berhasil menjemput Amira, mereka mengemudi di gelap malam menuju kota Malang, untuk memulangkan Amira ke orangtuanya. Sebenarnya tidak ada Yang salah dari rencana tersebut. Toh, orang suruhan Ayah tidak melukai Amira . Tapi sayang, kejadian yang tidak terduga, terjadi.

Amira diam dikursi belakang. Ia memikirkan betul keselamatan janinnya, ia tidak mau bersikap gegabah dan membahayakan janinnya sendiri.

Sampai tiba-tiba orang suruhan Rioto mulai berbicara.

"Mereka ngikutin kita?" Kata lelaki berambut panjang yang rambutnya ia kuncir asal.

Si pengemudi melirik ke arah spion , "sialan, begal"

Tiba-tiba kecepatan mobil berubah drastis. Amira segera berpegangan pada kursi kemudi di hadapannya. Degub jantungnya berdetak tak karuan kala ia menoleh ke belakang dan melihat sekumpulan pengemudi motor dengan aneka ragam senjata tajam ditangan mereka, seolah siap menerkam mobil ini.

Prangg

Amira terkejut bukan main saat sebuah tongkat besi menerobos memecahkan kaca disebelahnya. Persis disebelahnyaz. Otomatis teriakan Amira langsung menggema. Jelas wanita itu ketakutan setengah mati.

Jedug

Tongkat tersebut secara tiba tiba mendarat di pelipis Amira.

Dan... gelap.

Bastian dengan sigap menyeka air matanya. Menangis kembali kala mengingat kejadian Itu. Yang jelas, dua orang suruhan Ayah meninggal malam itu. Menurut saksi, mereka tidak membunuh Amira karena mereka pikir Amira sudah meninggal. Karena Amira yang pingsan dikursi belakang. Jika saja Amira sadar, mungkin nyawanya akan melayang juga.

Berkas CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang