FIVE

8 1 2
                                    

hosshhh...hoshhhh

Kunciran rambutnya bergoyang kesana - kemari, seperti biasa, Zee melakukan jogging sebelum memulai aktivitas hari ini.

Membutuhkan waktu 25 menit  untuk menelusuri taman ini, Zee menghempaskan dirinya pada bangku putih yang tersedia di taman itu.

"Nih, minum," ucap Vizzo sambil menyodorkan sebotol air mineral.

"Apa kau selalu mengikutiku?" Zee meneguk air hingga tersisa setengah.

"Mungkin saja kita berjodoh." sontak Zee tersedak mendengar ucapan Vizzo.

"Berjodoh denganmu? Hahahaha..." Vizzo hanya mengedikkan bahu.

"Tolonggggg....tolongggg...hiksss"

"Tolongg..."

"Aku mendengar suara wanita yang..." ujar Vizzo.

Hap.

Zee langsung berlari menuju suara itu yang di yakini berasal dari ujung taman. Vizzo pun menyusul Zee, mencari sumber suara tersebut.

Seorang wanita tua menangis mengguncang tubuh suaminya yang terkapar.

Zee dengan sigap langsung menekan dada pria itu, berbeda dengan Vizzo, dia segera menenangkan wanita yang tak hentinya menangis.

"Tenanglah, kami akan membantu nyonya..."

"Denyut jantungnya melemah..." ujar Zee. Dia terus menekan dada pria itu.

"Vizzo apa kau bawa mobil atau hubungi ambulans sekarang, dia harus segera mendapat penanganan."

"Aku membawa mobil." Zee mengangguk. Keduanya mulai memapah tubuh pria itu menuju mobil yang tak jauh dari taman itu.

"Nyonya, tenanglah... Suami anda akan baik - baik saja !!" ucap Zee.

Pintu rumah sakit terbuka dengan perawat yang membawa brankar dorong. Pasien segera di bawa ke ruang UGD. Dokter Verro mengambil alih pasien, dia dengan cepat memeriksa tubuh pasien.

"Dia mengalami gangguan pernapasan !!" ujar Zee kala melihat dr. Verro memasang ventilator -alat pembantu pernapasan-.

"Dok, bagaimana kondisi suami saya?" tanya Cley.

"Sampai saat ini kondisi suami Ibu baik-baik saja, dia terlalu lelah sehingga saluran pernapasannya terganggu," jelas dokter Verro.

Cley segera masuk dalam ruangan itu, tangisnya kembali pecah kala melihat suaminya yang di tempeli alat-alat bantu.

Zee menatap pasangan suami istri itu dengan tatapan yang tak diketahui maknanya.

"Zee, kamu tak mau pulang??" tanya Vizzo membuyarkan lamunan wanita itu.

"Pulang?"

"Apa kau ingin tetap berada di rumah sakit dengan pakaian seperti itu?" Zee melihat dirinya, bagaimana ia bisa lupa, dia memakai pakaian pendek dengan celana selutut. Tanpa berkata apapun Zee berlalu meninggalkan Vizzo, menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali.

"Zee, kamu mau kemana?"

"Aku ingin pulang !!"

"Tapi mobil...."

Zee menepuk jidatnya, ada apa dengannya hari ini. Dia pun langsung melengos masuk dalam mobil Vizzo.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Vizzo

Rasanya kuingin mencakar wajahmu Vizzo, batin Zee.

"Antar aku pulang secepatnya !!" ucap Zee dengan senyum menawannya. Vizzo yang mengerti akan arti senyum itu segera melajukan mobilnya.

*Vote&Comment

C I R U J A N O [On Going]Where stories live. Discover now