TWO

13 3 2
                                    

06. 15

Tittt...titttt...

Bunyi alarm, pertanda pagi telah tiba. Zee segera bangun, merapikan bed - nya dan menuju kamar mandi.

"Good morning Mom !!" sapa Zee sembari memeluk Ibunya.

"Morning Zee !!" Balas Faley.

Semua keluarga Zee telah berkumpul di ruang makan. Mr. Goff - Ayah Zee, Dey - Adik Zee.

Tak ada pembicaraan, hanya ada suara garpu dan sendok yang beradu.

"Sudah seminggu kau tak bekerja, apa kepala direktur tak marah padamu?" tanya Goff. Dey mengangguk menyetujui ucapan Goff. "Ya kak, kalau kau di pecat bagaimana?"

Zee tersenyum miring menanggapi pertanyaan adeknya.

"Kepala direktur memberiku izin seluas - luasnya. Di pecat? Itu tak mungkin, mereka akan mempertimbangkan seribu kali untuk bisa memecatku"

Goff menggelengkan kepalanya melihat Zee. Terkadang wanita itu bisa berubah jadi singa yang ganas.

"Zee, kami tak bisa tinggal lebih lama lagi disini. Dey harus sekolah, Ayah mengurus perusahaan, sedangkan Ibu harus mengurus butik yang sedang kacau saat ini." Faley menatap nanar Zee, ada rasa tak rela meninggalkan Zee sendiri di L.A.

Jarak dan pekerjaan memisahkan mereka. Keluarga Zee tinggal di Kanada. Sedangkan Zee, dia tinggal sendiri di kota ini. Pekerjaannya membuat dirinya harus pindah.

Tak mudah bagi Zee mencapai kesuksesannya, begitu banyak rintangan yang telah di hadapinya.

"Jadi, kapan Ibu akan kembali?" tak dapat di sembunyikan, Zee masih ingin berkumpul dengan keluarganya.

"Secepatnya. Mungkin dua atau tiga hari lagi," Balas Faley.

Suasana ruangan kembali mencekam. Hingga Zee memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

15 Mei 2019

Bandar udara Los Angeles Airport (LAX).

"Hati - hati ya Zee. Ibu akan menghubungi mu !!"  Zee mengangguk, senyuman di paksa untuk terukir.

Take off. Tinggallah Zee sendiri, kesepian melanda dirinya, kesepian kembali menemani dirinya.

Bersama dengan orang yang di cinta, kembali tanpa dia. Zee melajukan mobil sedan hitamnya menuju apartemennya.

Ah, rumah ini kembali di lingkupi kesunyian, tiada tawa Dey, tiada teriakan Faley, tiada nasehat Goff. Hufttt... Sepi kembali menemaniku.

Drrrtttt...drrrrttttttt

"Halo, dokter Zee..." sapa direktur.

"Halo, Ada apa pak?"

"Maaf, saya mengganggu aktivitas anda. Bisakah anda kembali bekerja minggu depan? Dokter ahli bedah lainnya kewalahan dengan operasi..." ucap Jref - direktur rumah sakit terkenal di Los Angeles, LAC + USC Medical center.

"Besok saya akan masuk kerja !!" terdengar helaan napas di seberang telepon.

"Baiklah, semoga hari anda menyenangkan"

Tuuttt...
Sambungan telepon telah putus. Zee akan kembali di dunia kesibukannya.

Menjadi seorang dokter ahli bedah, bukanlah pekerjaan yang mudah. Zee telah jatuh bangun untuk mencapai impiannya, dan akhirnya semua perjuangannya berbuah manis.

*Vote&Comment

C I R U J A N O [On Going]Where stories live. Discover now