Unedited
Suara gitar dan dentuman drum yang seirama, diiringi dengan suara parau sang vokalis menyelimuti ruang kecil berwarna peach itu. Hari ini jadwal The Storm melakukan latihan mereka.
Minggu depan, mereka akan mengisi sebuah acara di salah satu stasiun TV ternama yang ada di Indonesia. Tiga lagu akan mereka bawakan dalam acara perayaan ulang tahun yang diselenggarakan oleh salah satu acara TV yang cukup terkenal di kalangan masyarakat itu.
Lagu pertama yang akan mereka nyanyikan sebagai pembuka perayaan ulang tahun itu adalah Merindukan Mu.
Lagu yang Brandon tulis terinspirasi dari istrinya, Sarah. Dan untuk dua lagu selanjutnya Brandon akan membawakan dua buah lagu yang belum lama ini dirilis mereka.
Merasa sudah cukup dengan latihan mereka kali ini, Brandon pun memutuskan untuk menyudahi sesi latihan mereka.
"Lo habis dari sini mau kemana, Ga?" Daniel bertanya sembari melepaskan gitarnya.
"Pulanglah, Dan. Emang elo, keluyuran mulu." ledek Angga menyeringai.
"Wah, ngeledek. Sialan lo, Ga. Gue bukan keluyuran, bro. Gue hanya memperluas jaringan perteman dan kekerabatan gue." Kila Daniel tidak terima disebut seperti itu oleh Angga.
"Halaaa.. Bilang aja kalo lo lagi nyari mangsa baru." timpal Angga tidak memercayai alasan Daniel.
"Idih... Tau aja lho, Ga." Daniel cengengesan karena ucapan Angga barusan telak mengenai sasaran.
"Kalo Erin tahu elo jadi begini pasti dia gak bakalan seneng, Dan."
Daniel mendengus, "Erin? Erin siapa maksud elo, Ga?" Daniel pura-pura tidak tahu.
"Dan, gue tau elo masih sakit hati soal Erin. Tapi elo tau juga kan, Erin gak bermaksud untuk nyakitin elo." Ferrel ikut menjelaskan.
"Gak bermaksud, Ferr? Kalo elo gak tau apa-apa, lebih baik lo tutup mulut lo itu." ujar Daniel sinis menatap Ferrel tidak suka.
Brandon yang dari tadi tidak bersuara hanya bisa mendesah dalam hatinya.
Ya, Daniel dan Erina kini sudah berpisah. Mereka tidak lagi berpacaran. Saat Daniel dan Erin berpacaran, Brandon bisa melihat bahwa Daniel benar-benar menyayangi Erin. Sahabatnya itu memperlakukan Erin dengan begitu lembut dan penuh perhatian. Ferrel dan Angga bahkan sampai tidak percaya sahabat mereka bisa berubah menjadi bucin. Budak cinta seperti itu.
Sebab itu, Brandon, Sarah, Angga dan Ferrel sampai mengingikan mereka berdua untuk mengikuti jejak ia dan Sarah. Menikah. Namun sayang, keinginan mereka harus kandas bersamaan dengan putusnya hubungan Daniel dan Erin.
Putus dari Erina menyebabkan Daniel uring-uringan. Dia melampiaskan rasa sakitnya dengan cari mabuk-mabukan dan bermain perempuan. Kelakuannya itu lebih parah dari sebelum dia mengenal Erin.
"Kalian pada laper, enggak? Perut gue keroncongan nih," sahut Brandon mengubah pembicaraan.
"Gue, Brand." Angga mengangkat tangan kanannya. Ikut menyetujui ucapan Brandon.
"Elo berdua gimana?" tanya melirik Daniel dan Ferrel.
Ferrel dan Daniel saling bertatapan dan akhirnya menganggukan kepala.
"Oke. Kalian maunya dimana?"
"Tempat biasa aja, Brand."
"Pada bawa mobil sendiri kan?"
"Yoii.."
Mereka berempat pun sambil mengendarai mobil mereka masing-masing tancap gas ke restoran yang sudah mereka putusakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Playboy's Wife [TPB 2, The Playboy Wife] (Slow Update)
RomanceThe Playboy's Wife [TPB 2] Sequel dari The Playboy's Baby Ini kisah tentang kelanjutan kisah Brandon dan Sarah. Akankah Sarah bisa menyesuaikan diri menjadi istri dari Brandon, vokalis ternama di Indonesia yang dulunya terkenal dengan predikat play...