Chapter 11

1.2K 98 1
                                    

Semoga kalian suka...

***

Unedited

Dengan memakai pakaian tradisional Korea, Brandon CS akhirnya mulai menjelajahi hanok village. Mereka dibuat terpesona dengan desain artistik dari hanok village. Pujian kekaguman pun beberapa kali mereka lontarkan ketika melihat keindahan dan keunikan desa yang terkenal dengan perpaduan antara tradisional dan modern itu. Atap yang melengkung, dinding batu bagian luar rumah yang kokoh serta pintu utama yang terbuat dari kayu membuat hanok village terlihat sangat indah di mata wisatawan.

Dahulu, hanok village dihuni oleh keluargaa kerjaan dan bangsawan. Kini, perumahan kuno itu telah menjadi salah satu tempat yang harus dikunjungi ketika sedang berada di Seoul. Meskipun begitu, hanok village bukanlah desa tak berpenghuni. Tiap rumah tersebut ada yang menghuninya. Seseorang memberitahukan, ah, tepatnya, menegur mereka karena Angga dengan mulut besarnya tiba-tiba tertawa keras.

Orang tersebut menegur mereka untuk tidak berteriak dan berbicara terlalu keras agar tidak menggangu orang-orang yang tinggal di desa tersebut. Merasa malu karena sudah ditegur, Angga yang semula tidak bisa berhenti berbicara, menutup mulutnya sepanjang sisa waktu mereka melihat-lihat.

Tak disangka, jam sudah hampir menunjukan pukul 12 siang. Daniel yang tidak bisa menahan rasa laparnya akhirnya bersuara.

"Guys, kalian udah pada puas gak ngeliatnya? Gue laper nih..." ujarnya sembari memegang perutnya yang sudah mulai keroncongan.

"Sama, gue juga laper, Ga." timpal Ferrel.

Mendengar ucapan dari kedua sahabatnya, Brandon pun melirik Sarah. Sebenarnya, dia juga sudah mulai kelaparan. Tapi, melihat binar mata istrinya yang begitu terpesona dengan hanok village, Brondon jadi tak tega dan tak mau merusak kesenangan Sarah. Akhirnya, ia pun memilih untuk menahan rasa  laparnya.

Wajah memelas Ferrel dan Daniel membuat Sarah yang semula masih belum puas melihat-lihat akhirnya tersenyum kecil. "Kalian pada laper? Oke, yuk, cari makan aja. Aku juga udah laper." sahutnya menyudahi acara melihat-lihat mereka.

"Bagusnya makan apa? Kalian mau makan apa?" Tanya Sarah ketika mereka sudah di dalam mobil.

"Gue pengen barbekyu. Denger-denger katanya barbekyu Korea enak banget." sahut Angga membayangkan makanan tersebut.

"Gue juga..."

"Gue juga..." Timpal Daniel dan Ferrel bersamaan.

"Kalo kamu babe, kamu pengen makan apa?" tanya Sarah pada Brandon.

"Aku terserah kamu aja, babe."

"Kalo gitu kita makan barbekyu aja."

Berhubung mereka semua termasuk orang-orang yang bisa makan apa saja dan tak memiliki pantangan atau halangan, Sarah pun setuju dengan usulan Angga.

Setelah memutuskan apa yang akan menjadi makan siang mereka, pada supir mereka, Sarah meminta untuk diantarkan ke salah satu restoran barbekyu yang direkomendasikan oleh supir mereka itu.

Ketika mereka sampai direstoran tersebut, Sarah tak lupa mengajak Hyun Joon, supir mereka, untuk ikut makan bersama mereka. Namun, pria muda itu menolak dan mengatakan bahwa dia sudah makan ketika menunggu mereka melihat-lihat tadi.

Tak ingin terlihat memaksa, Sarah hanya bisa tersenyum kecil lantas masuk ke restoran bersama Brandon dan teman-temannya.

Brandon mengedarkan pandanganya ke seluruh penjuru restoran sebelum memilih meja yang ada di pojokan sebagai tempat duduk mereka. Sebuah cerobong atau pipa langsung menarik perhatian mereka begitu mereka duduk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Playboy's Wife  [TPB 2, The Playboy Wife] (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang