Authopobia 5

8.6K 868 50
                                    

  "Maaf, kami salah"
Pjm

__________

"Percaya sama paman. Ikut paman ke rumah dan paman akan melindungimu, boy", Ucap sang paman terus meyakinkan keponakannya itu.

     Awalnya Taehyung ragu untuk mempercayai pria bernama Kim JongIn ini. Tapi saat melihat tatapan mata sang paman, Taehyung meyakini dalam hati untuk mempercayainya. Toh ayahnya dulu juga berkata beliau punya seorang kakak. Jadi apa salahnya mempercayai sang paman? Hei... dia juga butuh tempat berlindung saat ini. Kalian tak lupa tentang fakta kondisi fisik pria malang ini kan?

   Dan saat itulah Kim Taehyung meng'iya'kan ajakan sang Paman.

"Kuharap kita bisa bertemu Hyung, Saeng dan kembali ke rumah ini lagi. ", batin Taehyung sambil melihat tempat tinggal yang penuh kenangan itu dengan sendu.

Jongin yang melihat ekspresi dari Taehyung pun segera merangkulnya dan mengajaknya untuk memasuki mobil. Dalam perjalanan menuju rumah Jongin, Taehyung hanya diam dan melihat kedepan. Jongin yang merasa situasi kaku ini pun berinisiatif mengajak keponakannya berbicara.

"Bagaimana keadaanmu, boy?", Tanya  sang Paman

"Aku baik paman. ", Jawab Taehyung teramat pelan tanpa mengalihkan pandangan matanya.

"Dimana sahabatmu? Paman tak melihat mereka. Bukankah kalian selalu bersama?", Tanya paman sekali lagi.

Bisa dilihat tubuh anak itu tegang. Hal ini membuat sang Paman menyeringai dalam diam. Usahanya memisahkan mereka sepertinya berhasil.

"Mereka benar benar bodoh. Meninggalkan pria malang ini bersama seekor buaya yang siap menangkap mangsanya. Ckckck sepertinya nasibmu benar benar buruk Kim Taehyung", Batin Jongin kasihan pada nasib keponakannya ini.

Setengah jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Jongin langsung membawa Taehyung masuk ke dalam.

"Nah, kau ingin tidur dimana? Lantai atas atau bawah itu terserah. Asal jangan dekati ruangan itu (menunjuk pintu berwarna coklat). Kau mengerti, boy?", Ucap Jongin

"Ne... aku mengerti, Paman. Mmmm... kenapa paman selalu memanggilku boy? Bisakah paman memanggilku Taehyung saja?", Ucap Taehyung ragu. Sungguh, dia sedikit risih dengan panggilan itu.

"Apa kau tak suka? Paman hanya ingin memanggilmu dengan sebutan itu karena Paman menyukainya. Tapi jika Taehyung tidak suka-"

"Ah...bukan itu maksudku, Paman. Paman bisa memanggilku apa saja. ", Sanggah Taehyung cepat

"Hmm... ya sudah. Istirahatlah... Paman tau kau pasti lelah. ", Ucap Jongin sembari mengelus rambut Taehyung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

  Sudah hampir 5 bulan Taehyung tinggal bersama sang paman. Bibinya? Kata paman Bibinya sudah lama meninggal karena tubuhnya yang lemah. Sama seperti Taehyung. Itulah alasan kenapa sang Paman mengajaknya untuk tinggal bersama.
Sang Paman juga merawatnya dengan baik selama ini.

   Tapi, walau Taehyung nampak bahagia. Jauh dalam lubuk hatinya ia merindukan saudaranya. Apakah mereka masih sudi menganggapnya saudara juga? Mengingat tatapan penuh kemarahan saudara saudaranya itu. Satu hal yang dipikirkan Taehyung hingga saat ini.

   Kamar berpintu coklat itu.
Ada apa didalamnya hingga sang Paman tidak memperbolehkannya masuk?
Jelas2 selama dia tinggal disini, seringkali Taehyung mendengar orang batuk di dalamnya. Rasa penasarannya makin membuncah saat seorang penjaga membawa makanan ke dalam.

Authopobia[Brothership]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang