Sudah hampir seminggu jungkook mendiami taehyung, pemuda asal busan itu masih tetap pada kekerasan hatinya
2 hari yang lalu leah sudah sampai lebih dulu sampai di daegu, sedangkan taehyung dan yang lainnya baru sampai kemarin pagi dan sekarang adalah datu hari sebelum pernikahan mereka
Orang tua leah dari indonesia kemarin juga baru sampai dikorea dan istirahat diapartemen leah, dan sekarang mereka dalam perjalanan menuju daegu untuk menghadiri pernikahan anak pertamanya
"oppa orang tua leah unnie sudah datang"eonjun menyembulkan kepalanya dari balik tirai gordyn yang menutup kamar taehyung
Taehyung meletakkan alkitabnya diatas meja kecil dihadapannya "apakah leah sudah tau?"
Eonjun mengangguk "leah unnie, jeonggyu, eomma dan appa sudah didepan"
Taehyung langsung berdiri "kajja!"
Ketika taehyung sampai didepan leah sedang memeluk wanita yang terbilang masih muda dan sangat mirip dengan chika sambil menangis
Leah memang pernah bilang kalau ibunya mirip dengan chika, sedangkan leah mirip dengan mendiang ayahnya
Leah dan ibunya sedikit berbicara dengan bahasa indonesia, ibu leah juga menitihkan air mata tapi wanita cantik asal indonesia itu tetap menenangkan leah sambil mengusap air mata leah
Setelah leah tenang leah berjongkok untuk menyapa 2 anak lelaki yang umurnya kira kira 4 dan 2 tahun, itu adik tiri leah
Sedangkan ibu leah dan ibu taehyung bersalaman sambil sedikit berbicara menggunakan bahasa inggris
Jeonggyu dan eonjun ikut menyapa keluarga leah, lalu 2 adik taehyung itu mengajak 2 adik tiri leah jalan jalan dan satu adik kandung leah yang aku tau selain chika, namanya natasha
"ini anakku, kim taehyung"kata ibu taehyung
Taehyung tersenyum lalu mencium punggung tangan ibu leah, semalam taehyung memang sudah bertanya bagaimana tradisi diindonesia
"aku natalia sanjaya, ibu leah. Dan ini nenek leah"kata ibu leah
"aku kim taehyung, nek"kata taehyung sesopan mungkin sambil mencium punggung tangan nenek leah
Nenek leah tersenyum dan mengusap kepala taehyung "aku nancy, nenek leah"
"mari masuk kedalam, bu" ajak mama taehyung
Ibu leah dan neneknya pun ikut masuk kedalam bersama ibu taehyung
"bawa ini kekamar tamu, taehyung"kata ayah taehyung
"ne, appa!"
"kajja leah kita masuk saja, biarkan taehyung yang membawanya"appa taehyung mengajakku masuk kedalam
"tap-pi appa kas-"
Appa taehyung meraih tanganku "gwaenchanh-a, dia namja. Harus kuat!"
"sudahlah, kau masuk saja bersama appa"kata taehyung
Aku mengangguk ragu dan ikut masuk kedalam bersama appa taehyung
Ah iya, apakah kalian tahu sejak beberapa hari yang lalu eomma taehyung menyuruhku memanggilnya eomma dan appa katanya aku tidak boleh memanggilnya dengan sebutan ibu mertua dan ayah mertua
Ketika aku masuk kedalam mama dan nenek sudah terlihat akrab berbicara dengan eomma taehyung
Aku duduk disebelah mama, tak lama taehyung menyusul dan duduk disebelah eomma
"kami sekeluarga benar benar minta maaf atas perbuatan tidak terpuji anak kami"kata appa taehyung dengan nada merasa bersalahnya
"yang lalu biarkanlah berlalu, janganlah kita menoleh kebelakang lagi" mama hanya menjawab seperti itu
"benar nak, lebih baik kita melihat kedepan. Masa lalu tidak perlu ditengok, lebih baik kita semua menatap kedepan untuk masa depan kita bersama"tambah nenek
Tiba tiba taehyung berlutut dikaki mama "bibi, aku minta maaf telah merusak masa depan leah"katanya dengan nada bergetar
Mama mengusap rambut taehyung "asal kau bisa menjaga hati putriku itu bukan masalah, nak"
"aku bersumpah aja menjaga leah sampai Tuhan yang memisahkan kita, bi"
"leah dan bayi yang ada dikandungannya adalah tanggung jawabku"
Mama hanya tersenyum haru sambil mengusap kepala taehyung, tiba tiba mama sedikit memaksa taehyung untuk berdiri lalu memeluk taehyung
Setelah pelukannya dengan mama terurai taehyung hendak berlutut dihadapan nenek, tapi nenek langsung ikut berlutut dan memeluk taehyung
"jadilah lelaki yang selalu mengandalkan Tuhan ya nak, maka kau akan selalu bisa diandalkan dikeluargamu"nasihat nenek
"jadilah suami yang bisa membimbing istrimu ketika istrimu sedang bimbang, bimbing leah supaya menjadi istri dan ibu yang baik"
"aku percaya kalau kau adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab"
Dalam pelukan nenek taehyung hanya mengangguk sambil menangis, air mataku ikut terjun melihat pemandangan mengharukan dihadapanku
Eomma mendekatiku dan memelukku "jangan menangis sayang"kata eomma sambil mengusap punggungku
Setelah sedikit berbincang secara mengharukan tadi suasana menjadi hangat, mama dan eomma sedang membuat kue didapur rumah taehyung
Appa, jeonggyu, gabriel dan giordino sedang bermain dihalaman belakang
Gabriel dan giordino itu kedua adik tiriku, gab lebih tua dari gio. Umur gab 4 tahun sedangkan gio 2 tahun
Chika, eonjun dan natasha --adikku yang satunya sedang bermain dikamar eonjun, umur mereka tak beda jauh jadi mereka masih nyambung untuk berteman
"sayang, masuklah kedalam kamar istirahat"
Dengan malas ku tatap wajah lelaki yang akan menjadi suamiku besok "tidak mau"
Taehyung berdecak pelan "leah, istirahatlah"
Aku memasang wajah melasku "taehyung berhenti memonopoliku, aku lelah dan bosan jika harus didalam kamar terus menerus"
Taehyung mendekatiku lalu mengusap bahuku "besok hari yang melelahkan, lebih baik kau istirahat sayang"katanya selembut mungkin
"taehyung aku bosan, sungguh" rengekku
"lalu kau mau apa, hm?" taehyung mengusap lembut kepalaku
"izinkan aku membantu mama dan eomma didapur ya?"
Taehyung menggelengkan kepalanya tegas "tidak leah!"
"lalu aku harus apa? Aku bosan, sungguh"
"lebih baik kau duduk diam, membaca buku atau sekedar membaca renunganmu. Kau ini tidak boleh terlalu lelah leah"
"memangnya kau mau hanya harus mendapatkan tusukan jarum infus lagi? Tidak bosan hm?"
Bibirku maju 2 senti "ya sudah iya, aku istirahat"
Taehyung tersenyum lebar "bagus, mari kuantar sayang" taehyung menarik tanganku menuju kamar untuk istirahat
KAMU SEDANG MEMBACA
[i]boy with luv - (김태형 & 전정국.VER COMPLETED)
Fanfic#1.euiwoong #7.produce101s2 #7.seonho #10.jinwoo #140.bighit #543.ff "jangan taehyung! jangan!"kataku sambil menangis taehyung menatapku dengan wajah marahnya "apa yang kau maksud dengan jangan?! ini anakku! sampai matipun akan kuperjuangkan!" "aku...