O2 : Who ?

5.1K 370 9
                                    

"Kok baru dateng sekarang Lei ?" sambut Mama saat Lei sampai di ruang tamu.

"Emang kenapa harus dateng buru-buru ?"

"Malah balik nanya" menolak menjawab pertanyaan Lei, Mama mendorong bahu Lei untuk membuatnya menjauh, "Udah sana jangan ganggu"

"Eh kok malah dorong-dorong ?"

Setelah berhasil mendorong Lei sampai ke ruang tengah, Mama kembali membereskan ruang tamu hingga Lei pun dengan Mamanya dan lanjut berjalan ke kamar.

"Nggak jelas banget sih" gumam Lei kesal.

~•°•°•~


"Lei" panggil Mama sembari mengetuk pintu kamarnya.

Tapi percuma saja, Lei tidak mendengarnya sebab ia langsung tertidur saat mulai merebahkan tubuh.

Untunglah pintu kamarnya tidak dikunci, sehingga Mama leluasa untuk masuk ke kamar Lei.

"Lei bangun" Mama menepuk bahu Lei, Lei yang tidur dengan nyenyak tidak merespon apa pun.

Agar tidak membuang waktu, Mama menarik kedua tangan Lei hingga memaksanya terduduk dan membuka mata.

"Apa sih Ma ?" Lei yang masih mengantuk membuka sedikit matanya menatap Mama lalu kembali menjatuhkan diri ke kasur.

Mama menarik selimut Lei dan melemparnya ke sembarang arah, "Bangun dulu sebentar, cuci muka terus ganti baju, dibawah ada tamu"

Setelah itu Mama keluar dari kamar Lei dan menyerahkan pada Lei apapun pilihannya, baik bangun dan menuruti ucapan Mama atau kembali tidur.

Namun Lei yang tidak merasa tenang pasti tidak bisa melanjutkan tidurnya, ia lalu mengikuti perintah Mamanya untuk membasuh wajah dan sedikit merapikan penampilannya.

Setelah tampilannya lebih rapi dari sebelumnya, Lei turun melewati tangga, dari jauh ia mengenali sosok perempuan cantik yang sering ditemuinya dulu.

"Tante Yuna ?" Lei menyalami tante Yuna.

"Halo Lei, udah lama gak ketemu makin dewasa ya."

Lei membalas pujian tante Yuna dengan senyuman, "Tante kesini sendiri ?"

"Sama om Dimas, itu ada di teras sama Papa"

Lei mengangguk lalu duduk disamping Mamanya.

Setelah itu Lei hanya menyaksikan Mama berbincang dengan tante Yuna mengenai berbagai topik yang tidak terlalu Lei pahami.

Namun mendadak ketika sedang melamun, nama Lei dipanggil oleh Mama.

"Kenapa Ma ?"

"Kamu masih inget sama anaknya tante Yuna gak ?"

"Anaknya tante Yuna ? Lami ?"

Mama dan tante Yuna tertawa, "Anak tante yang laki-laki sayang, inget ?" kali ini tante Yuna yang bertanya.

"Emang tante punya anak laki-laki ?" tanya Lei ragu.

"Kamu lupa ?" tante Yuna tertawa kecil, "Padahal tante mau jodohin kamu sama dia, tadinya mau tante ajak kesini, tapi dia sibuk"

Lei tidak tahu apakah itu ucapan serius atau hanya sekedar candaan. Sampai saat om Dimas dan tante Yuna pulang pun Lei masih memikirkan soal ucapan tersebut, Lei kembali mengingat-ingat siapa laki-laki tersebut.

Pusing karena memikirkannya seharian, Lei berguling dikasur, mencoba menggali ingatan masa lalunya. Hingga saat ia hampir tertidur, ia teringat soal anak dari tante Yuna.

"Bang Jeffrey ?!" Lei berdiri dari kasurnya sembari menahan agar suaranya tidak terlalu keras, "Masa iya dijodohin sama om-om"

-tbc

Vote dan komen ya... ^_^
makasih kalian yang udah baca✊😼

My Senior | Lee Jeno [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang