Tiga - Pertemuan

48 20 24
                                    

Yang aku tahu, aku tidak pernah bermimpi akan bisa bertemu dengannya kembali. - Talia

—♡—

Tok tok tok!

Ketukan pintu membuat fokus Talia terhadap layar laptop di depannya buyar.

"Talia sayang," panggil Ningsih dari balik pintu.

"Masuk Mbah, nggak Talia kunci kok." Sahutnya.

Ceklek

"Kamu masih ngapain Nduk?" Tanya Ningsih melihat Talia yang terlihat sibuk dengan laptop di hadapannya.

"Nggak ada kok Mbah, cuma nulis-nulis cerita random." Balasnya sembari menutup laptop dan beranjak bangkit dari kursinya.

Ningsih tersenyum, "Masih suka nulis to?"

Talia mengangguk antusias. "Banget."

"Ya udah, dilanjutkan nanti, ayo kita makan malam dulu."

Mereka pun keluar dan menuju meja makan.

"Wahh, gurame asam manis ya Mbah?" Tanya Talia dengan semangat melihat masakan yang sudah tersaji di atas meja.

"Iya dong, kesukaanmu kan Nduk?"

Talia mengangguk dan langsung bergegas duduk di depan meja makan. Keduanya pun langsung menyantap makanan mereka dengan penuh kenikmatan dalam hening.

"Besok kamu mau ngapain Nduk?" Tanya Ningsih usai menyelesaikan makan malam mereka.

"Umm, mungkin pagi Talia mau jogging, terus keliling aja Mbah, lihat-lihat." Balasnya.

Ningsih mengangguk. Wanita itu pun membereskan peralatan makan dan bersiap untuk membawanya pergi ke dapur.

"Biar Talia aja Mbah." Ucapnya sembari mengambil alih piring kotor yang ada di tangan Ningsih.

"Mbah masuk aja, biar Talia yang beresin semua."

Ningsih mengangguk, "Ya udah, makasih ya Nduk."

Talia bergegas menuju dapur dan meletakkan semua perlatan makan yang baru saja mereka gunakan di wastafel. Selesai mencuci piring dan membereskan meja makan, gadis itu pun langsung pergi menuju kamarnya.

***

Kringggg kringggg

Suara alarm yang begitu nyaring membuat seorang gadis yang tengah menikmati mimpi indahnya terbangun.

Gadis itu meraih alarm yang berada di atas nakas dan mematikannya. Dilihatnya jarum jam yang sudah menunjukkan angka 5 lebih 2 menit itu.

Tok tok tok!

"Talia, subuhan dulu Nduk." Ucap seseorang di balik pintu.

"Iya Mbah, Talia udah bangun kok." Sahutnya sembari bangkit dari atas kasur.

Sesegera mungkin Talia berdiri dan langsung menuju ke kamar mandi, mengambil air wudhu.

Selesai melakukan ibadahnya, gadis itu berjalan menuju lemari dan mengambil pakaian olahraga berwarna kuning.

Untuk SenyummuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang