6

2.3K 96 3
                                    

🌹Ketika banyak bibir yang mencela atas perjuanganmu, satu jawaban terbaik :

"Jadilah seperti bola bekel, yang ketika dijatuhkan ia akan bangkit lebih tinggi."🌹

🍁🍁🍁

"Wa, sudah istirahat kamu nggak keluar? " tanya Marten setelah mengumpulkan buku tugas yang di berikan pak Broto di meja guru.

"Duluan saja, saya mau di sini, tuan Braga belum bangun" Azwa menatap Marvin sekilas lalu kembali menatap Marten yang mengangguk. 

"Baiklah kalo begitu, aku ke kantin dulu" Azwa menganggukkan kepalanya dan di balas dengan senyuman manis dari Marten.

"Jika tuan Braga murah senyum, apakah senyumannya seperti tuan Marten?" eehh Astagfirullah Azwa apa yang kamu pikirkan??. Azwa menggelengkan kepalanya pelan, lalu di lihatnya Marvin yang tengah tertidur pulas menghadap kearah Azwa, sebuah senyuman tercetak jelas di balik cadarnya. Manis.

Sebuah tangan terjulur di depan Azwa membuatnya reflek mendongakkan kepalanya lalu mengulas senyum di balik cadarnya, Azwa pun membalas uluran tangan dari teman barunya.


"Kenalin gue Rayya" ucap Rayya menunjukkan gigi gingsulnya menambah kesan manis di senyumanya.

"Azwa" Azwa membalas senyuman kepada Rayya Lalu menoleh kearah Seseorang yang juga berdiri di samping Rayya.

"Gue Erick" ragu-ragu Azwa membalas jabatan tangan itu, ia memandang ke arah Rayya dengan pandangan bingung.


"Hahaha dia cewek Wa, gak usah takut gitu emang penampilanya kek preman pasar gitu" Rayya terkekeh memandang wajah dingin Erick yang jengah dengan ucapan Rayya. Kemudian Azwa membalas uluran tangan yang di ulurkanya kembali kepada Azwa

"Azwa"

"Kok lo sempet ngerasa kalo dia cowok apa cewek? " Rayya terkekeh pelan bingung menatap Azwa

"Habisnya dia pake kalung, liontinnya juga Hello Kitty gitu, aku pikir dia beneran laki-laki Ray, pakai Celana juga sama seperti Tuan Braga " Reflek tangan Ericka memasukkan kembali kalungnya, yang tidak sengaja tadi ia keluarkan untuk membenarkan kerah bajunya.

"Braga? Siapa dia? " Rayya terlihat bingung.
Sesaat kemudian Erick menunjuk Marvin yang tengah tidur

"Ya ampun gua sampai lupa ngasih tau lo, kalo gue juga anak baru, gue baru kemaren sore pindah. Itu Marvin kan yang lo maksud? " Rayya hanya terkekeh melihat Raut Wajah Azwa yang terkejut dengan pernyataannya.

"Benarkah?? Berarti banyak yang mengisi kelas ini?? " Rayya mengangguk semangat

"Kalau Erick juga anak baru? " sedetik kemudiam Azwa beralih menatap Ericka yang menatap Marvin dengan jengah


"Percaya aja lo sama Rayya" Erick menatap Rayya yang tengah tersenyum menatapnya dan Ericka hanya membalas dengan memutar kedua bola matanya.


"Gk gue udah dari kelas 10, gue satu Tim basket Sama Marvin, SMP dulu tapi" Erick melepaskan senyumanya yang menampakkan lesung pipi miliknya.

Alasan Syurga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang