PROLOG 1

2.1K 52 5
                                    

Assalamu'alaikum temen temen 😘
Kali ini author Akan memeperkenalkan Tokoh Visual dari Pemain Cerita Cadar Cinta 😍. Yuk di simak, agak buwanyak ini, biar kenyang muwehehe😂👌

#TIM MARVIN :

1. Marvin Braga Fahlefi

Gue Marvin, saudara kembar Dari Marten. Sikap gue nggak bisa di tebak, sifat gue yang dingin ke semua orang Malah menambah rasa penasaran mereka. Gue termasuk "Most Wanted" di sekolah, walaupun ada Marten yang menduplikat wajah gue, tapi gue akui Marten perlu banyak rombakan agar bisa selevel sama gue, karena dia terlalu culun di mata gue Dan juga geng gue.

Gue suka musik Dan basket. Entah berapa kali, Tim gue ngeraih penghargaan Dan piala saat menjuarai pertandingan di kedua hobi gue. And, tak jarang para cewek di sekolah ngejar gue ataupun squad gue demi dapet seulas senyuman. Squad gue bener bener gue didik untuk menjadi laki laki jantan dengan beberapa banyak peraturan.

Sebenernya gue dulu bisa care ke semua keluarga gue termasuk bu Aisyah Yang sekarang udah jadi Mertua gue, tapi sekarang udah beda, setelah tragedi Yang melibatkan nyokap gue meninggal. Di situlah awal Sikap Dan sifat gue berubah total di keluarga bokap gue, termasuk Marten.

Gue Dan Marten punya Wajah Yang sangat mirip bahkan hampir Susah di bedakan kecuali tatanan rambut. Gue Dan Marten memiliki Alis Yang cukup tebal, lesung pipi dan bulu mata yang lebat dan cukup lentik menambah kesan tajam di tatapan gue.

Lainya biar Marten yang mendeskripsikan. Bye! See yo next stories.

2. Azwa Sazwina Salsabilla

Assalamu'alaikum teman teman cadar Cinta, Azwa mau sedikit bercerita tentang prolog Azwa. Yuk di simak!

Menurutku, menjadi cantik itu ujian dan sangat berpengaruh pada Zina yang di timbulkan oleh mata-mata yang melihat kecantikan wajah mereka. Pernah dulu sebelum aku memakai cadar, aku adalah sosok wanita yang sangat fakir ilmu, sehingga tidak tahu arti dari menjaga kecantikan yang sebenarnya.

Madiun, kota aku di besarkan hingga mengenal tentang Islam yang sesungguhnya. Sebelum Abah meninggalkan Umi, Azwa dan Arza untuk selamanya, dulu Abah meninggalkan kami saat aku berusia 11 tahun Dan Arza yang berusia 9 tahun. Beliau berpesan Agar kami dapat menjaga diri sebaik Mungkin, hingga Umi memberi kami gamis dengan Satu set cadar dengan Jilbab panjang yang belum kami mengerti Saat itu, Dan itu untuk pertama kali kami memakainya. Sebelumnya kami hanya mengenakan hijab dengan setelah Rok yang dapat Umi beli Dari Pasar besar di Madiun yang sedang mengadakan potongan harga.


Pertama kali, memakai cadar saat itu aku tengah menginjak bangku Tsanawiyyah, yang dulu Umi bermohon untuk aku dapat menempuh pendidikan Tanpa harus melepas Cadar. Dan itupun di setujui oleh pihak sekolah, walaupun teman-temanku yang tidak sedikit mencemooh Dan menghinaku dengan berbagai kata kata yang cukup menghantam dadaku. Tetapi Umi selalu Meyakinkanku, agar aku tetap melanjutkan Wasiat abahku, apapun harus di niati karena Allah.

Gaji yang di peroleh Umi hanya cukup untuk kami makan sehari-hari, sedangkan untuk sekolah sendiripun Umi harus serabutan mencari pekerjaan tambahan, aku ingin membantu Umi bekerja, tetapi beliau sendiri melarang keras aku untuk membantunya, agar aku tetap berada di dalam rumah untuk melakukan semua aktivitas ku di sana, dengan Arza adik Perempuanku.

Sampai Budhe menyarankan agar Umi bekerja di kota temannya. Sebenarnya aku melarang Umi untuk pergi sejauh itu meninggalkan kami berdua dengan Budhe. Saat kepergian Umi ke Jakarta, Aku hanya tinggal dengan Arza yang sudah menginjak bangku SMP.

Lingkungan yang sangat jarang dengan Cadar, aku Dan Arza hanya di pandang sebelah mata, hinaan Dan cacian sudah menjadi makanan sehari-hari untuk kami. Hingga Iman kami berdua telah di kokohkan untuk mempertahankan.

Alasan Syurga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang