CHAP 6

3.8K 230 0
                                    

Sabtu

07.33 KST

Pagi hari yang indah dan juga sejuk,ini yang disukai Juna tenang dan damai. Disaat² seperti ini Juna habiskan untuk meminum Coklat panas dan juga kookies tabur keju.

"Ah iya bagaimana keadaan Han dan Woo. Hahah aku merasa memiliki adik, tapi aku terlalu canggung dengan Jungkook. Kurasa dia seumuran denganku. Bagaimana caranya agar aku tidak canggung dengan nya? Apa aku ajak saja dia dan adiknya makan bersama. Aha briliant!!" 

Setelah mendapat ide, Juna pun turun kebawah menuju meja makan dan tepat saat menuruni tangga dia melihat Jungkook yang sedang mengelap meja makan, Woo dan Han sedang menyapu.

"Hai ada apa ini? Kenapa kalian yang melakukan ini semua? Kemana paman dan bibi?" Juna menghampiri Jungkook yang tepat didepan matanya.

"Ah i-itu paman dan bibi bilang kalau mereka ada urusan di kampungnya dan mereka ingin meminta izin,tapi nona kemarin pulang malam jadinya mereka pergi tapi mereka menitipkan surat izin padaku." Ujar Jungkook gelagapan karena dia canggung dan menunduk sebab Juna terus menatapnya.

"Ah iya ini kan sudah akhir bulan. Hmm boleh aku bicara sebentar dengan mu?"

"Tentu." Singkat Jungkook.

"Han... Woo sudah yah biarkan saja kalian menonton TV diruang tengah. Kak Juna dan Kak Jungkook pergi kedepan sebentar. Jika kalian lapar,ambil saja makanan di kulkas." Perintah Juna dan hanya dianggukan oleh Han dan Woo.

.
.

"A-apa yang nona ingin tanyakan?" Tanya Jungkook yang terus menundukan kepalanya.

"Aku tidak akan bertanya jika orang yang ditanya menundukan kepalanya. Oh ya jangan memanggil ku nona kau bukan pembantu dirumah ku. Kau tamu ku." Ucap Juna berhasil membuat Jungkook mendongakkan kepalanya.

"Aku ingin mengulang semuanya. Perkenalkan aku Juna. Min Juna, anak dari Min Yoo Ju dan Min Na. Aku anak tunggal,Orang tua ku pemilik perusahaan tambang dan sekarang dipindah tangankan  kepada ku. Mereka sudah tiada sejak aku umur 7 tahun dan aku dirawat oleh kakek dan nenek ku tapi mereka menyusul orang tua ku di surga. Siapa namamu dan ceritakan apa yang terjadi?" Ucap Juna.

"Baik jika kau bertanya demikian. Aku Jeon Jungkook anak dari Jeon Sina dan Lee Jon Woo.  Eomma ku pemilik perusahaan permata dan berlian yang ternama di Seoul. Tapi itu dulu,sejak eomma kami menderita tumor dan kanker yang ia sembunyikan dari kami.Appa kami hanya bisa bersenang²
dia hanya datang untuk meminta uang kepada eomma kami. Dan saat eomma kami kritis eomma ku memerintahkan ku untuk mengurus semua. Dan disitu aku bisa memenangkan bisnis dengan lawan kolega eomma ku. Dan dimana saat eomma kami mengucapkan selamat tinggal pada kami untuk selama²nya. Aku sangat menyesal aku belum lulus kuliah ku dan bulan depan aku sudah mengerjakan skripsi. Tapi Appa kami mengusir kami dan ia menikah lagi dengan selingkuhannya."

"Tunggu kau bilang perusahaan berlian dan permata? Apa nama perusahaan eomma mu?"

"Sina.Corporation."

"Ah ya aku pernah mendengar perusahaan itu. Itu perusahaan sangat maju dan juga sangat berkembang dengan pesat. Aku pernah rapat dengan Sina Corporation tetapi saat itu hanya ada perwakilannya saja."

"Lalu? Apa kau tidak melanjutkan pendidikan mu? Sangat disayangkan jika kau berhenti ditengah jalan. Kau masih muda sama seperti ku,kita seumuran bukan? Aku 20 tahun. Jika kau tidak keberatan kau bisa bekerja di studio ku,studio pemotretan untuk produk parfum kami. Tubuh mu sangat ideal,tinggi mu juga setara dengan ku,wajah mu juga tampan." Lanjut Juna.

"Apa itu tidak merepotkan? Aku sudah membebani mu dan kau menyuruh ku bekerja di studio mu? Aku lebih baik mencari pekerjaan dengan keringat ku. Aku tak ingin dengan cara yang instan." Ulas Jungkook.

"Hmm baiklah,aku tidak memaksakan mu. Tapi jika kau butuh pekerjaan ini,hubungi saja aku. Apa kau punya ponsel?"

"Aku punya nanti aku akan mencarinya. Sebelumnya terimakasih untuk semuanya. Han dan Woo pasti senang memiliki kakak perempuan."

"Benarkah? Aku memang ingin memiliki adik perempuan juga tapi entahlah aku sudah sangat bersyukur bisa lahirkan dan dikelilingi oleh orang yang sayang pada ku."

Seteleh lama Juna dan Jungkook berbincang². Mereka berdua pun meninggalkan teras dan masuk kedalam untuk menemui Han dan Woo yang tengah asik menonton serial animasi di TV.

"Han.... Woo.... Ayo kita makan bersama. Kakak dan Kak Jungkook lapar,kalian belum makan bukan?" Ucap Juna yg tiba didepan ruang tengah.

"Baik kak." Han dan Woo pun beranjak pergi menuju meja makan.

.
.
.

"Jungkook sepertinya kau butuh beberapa pakaian kantor." Ucap Juna disela² keheningan.

"Ah aku? Tidak perlu Juna aku memiliki beberapa pakaian yang aku bawa dari rumah." Bantah Jungkook.

"Hmm tidak²,itu tidak bagus. Tidak apa,kau tidak perlu khawatir. Biar aku semua yang tanggung. Dan nanti saat kau memiliki uang kau bisa membayar setengahnya dulu bagaimana?" Ucap Juna menatap Jungkook yang melamun.

"Kak,apa yang kak Juna bilang. Kakak harus punya baju yang bagus. Kakak bilang kakak ingin bekerja,masa pakaiannya seperti anak TK yang tidak disetrika. Kakak ku kan Tampan. pasti banyak yeoja cantik yang menyukai kakak." Ucap Woo.

"Lihat adik mu saja mendukung sudah nanti akan ku pesankan. Berapa ukuran pakaian mu, celana,dan sepatu mu?"Tanya Juna.

"Ukuran baju ku XL, lingkar pinggang ku 33,sepatu 43." Jawab Jungkook.

"Baik,nanti akan ku pilihkan warna yang sesuai denganmu."

"Han.. Dan Woo kalian mau mainan?"

"Oh benarkah... mainan aah hmm tidak kak,kakak sudah terlalu baik pada kami dan juga kak Jungkook aku dan Woo tidak ingin merepotkan kak Juna lagi."

"Hahaha kalian bertiga ini,sudah anggap saja ini rumah kalian sendiri. Tak apa kakak justru senang jika kakak yang memberikan. Nanti kakak pesankan yah sekalian dengan pakaian kak Jungkook."

"Benarkah kak?? Waah terimakasih banyak kak."

"Iya sama² sayang."

Juna menatap kepada Jungkook dan Jungkook seperti nya mengucapkan sesuatu tapi dengan gerakan mulut saja.

"Te  rima  kasih" Kalimat yang digerakkan dengan mulut tanpa bersuara. Dan seakan mengerti Juna hanya mengangguk sembari memejamkan matanya.

Future Husband-JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang