BAB 2 - Detektif G

78.5K 6.2K 401
                                    

Jangan lupa vote dan comment.

------

New york, amerika serikat

"Hey berengsek berhenti disana! Yak jangan lari kau. Ah sial.."teriak Riana sambil berlari mengejar seorang. Sebenarnya hari ini seharusnya dia dan team life is time sudah cuti tapi sepertinya tuhan berkehendak lain, Buktinya sekarang hanya dirinya yang tengah berada di keramaian untuk menangkap si pelaku.

"Hey bu detektif berhentilah mengejarku! hush..hush..Aaaaaa kabur"ucap seorang pria dengan histeris. Si pria tersebut berlari beriringan dengan Riana yang kini beda 1 blok dengannya.

Riana berhenti berlari. Matanya menangkap papan kayu di depan sebuah caffe di sana. Kemudian ia menyentuh bagian telinganya yang sudah terpasang Earpiece yaitu alat komonikasi semacam Earphone bedanya Earpiece sering di gunakan untuk secret agent.

"Bolehkah aku mengambil papan caffe tersebut. Itu bukan termasuk hal ilegal bukan? Karna kita sedang bertugas"ucap Riana dengan suara lembutnya.

"Percuma saja aku melarang anda detektif G karna anda tidak akan mendengarkannya"balas Seseorang wanita lewat earpiece. Dia adalah sandra lee ketua pusat cellular.

"Kalo begitu terima kasih bu sandra"sedangkan orang di sana hanya bisa geleng-geleng kepala.

Riana mematikan earpiece itu dengan sekali sentuh. Kemudian ia melihat kearah jamnya yang melacak keberadaan ponsel si pelaku.

"Cih..bodohnya maniak itu"ucap Riana saat GPS nya menunjukan bahwa si pelaku baru saja belok ke kanan.

Riana mengambil papan kayu yang berada di depan caffe tersebut dan membawanya belok ke kanan hingga sampai di ujung jalan ada pertigaan. sambil menunggu pelaku yang sedang berlarian tak tentu arah. ia membuka jaket hitamnya lalu menaruhnya di bahu sebelah kirinya.

Saat si pelaku sudah mulai dekat. Riana mengangkat papan tersebut tepat di depan blok ujung jalan itu.

Bugh...

Dan kini mungkin kepala pria itu berkunang-kunang. Setelah terkena tabrakan yang hebat antara jidat si pria dengan papan kayu milik caffe, sungguh ironisnya.

Riana memasangkan borgol di tangan si pria yang masih setengah sadarkan diri."Anda di tangkap atas percobaan pembobolan rumah dan percobaan pembunuhan berencana. Anda wajib di dampingi pengacara"ucap Riana. Kemudian Si palaku di bawa oleh polisi untuk di mintai penjelasan lebih lanjut.

------

Riana baru saja sampai di markas para detektif. Selesai meneguk abis jus yang di berikan seniornya dia langsung beranjak ingin pergi.

"Hey..hey kamu mau kemana detektif G? Kau baru saja kembali dari bertugas bahkan belum ada 20 menit kamu sudah mau pergi lagi"ucap Erlan seniornya di kepolisian.

Riana mengambil jaketnya di kursi sambil memasukan ponselnya ke dalam saku."Aku harus menjemput Leon, hari ini aku sudah punya janji dengannya untuk pergi bersama"

Dengan tiba-tiba Erlan mengarahkan telunjuknya kedepan wajah Riana. "Ah..ah benar kau harus memiliki waktu lebih banyak untuk anak nakal itu, Kalo tidak dia akan terus mengganggu junior-junior mu agar mau menemaninya berlatih karate"

"Ya..ya. Kalo begitu aku pergi dulu Senior"lanjut Riana pamit sambil mengejek Erlan dengan panggilan senior, dia tau Erlan tidak suka di panggil dengan sebutan itu.

The Detective Is My Wife [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang