I. Can I Help You?

1.4K 248 42
                                    

Gadis yang baru saja memotong rambutnya asal ini sedang duduk berdua dengan temannya yang tampak bingung. Mereka berdua menikmati secangkir teh dan kopi yang sangat sedap saat dinikmati di sore hari.

"Irene" Panggilnya dan Irene segera menoleh kearah seseorang yang memanggilnya yaitu, Wendy.

"Ya, kenapa?" Tanya Irene tak santai. Wendy mengerucutkan bibirnya mendapat respon Irene yang tidak biasa.

"Jangan marah ya. Aku tau seseorang yang bisa membantu mu" Jawab Wendy mendengar itu Irene langsung menatap penasaran mata  Wendy.

"Jangan menatap ku begitu. Kau mengerikan" Ujar Wendy dan Irene langsung menarik rambut baru sahabatnya ini.

"Aduh, iya Irene! Santai!" Rintih Wendy kemudian merapikan kembali rambutnya.

"Siapa yang bisa membantu ku?" Tanya Irene tak sabaran. Wendy menelan ludahnya sebentar.

"Kang Seulgi"

Irene mengambil cangkir teh miliknya dan hendak menyiramkannya ke rambut baru wendy. Tapi, Irene berkerut karena hebatnya rambut Wendy tidak basah.

Beruntung cangkirnya tidak ada isi. Wendy harus berterimakasih pada rambut barunya. Tapi, Irene mengambil cangkir kopi Wendy. Namun, tangannya tertahan dan mendapatkan tatapan Wendy yang memohon.

"Jangan gila. Aku tidak mungkin meminta bantuan pada penguntit itu" Jelas Irene tak mau meneriwa tawaran Wendy.

"Jika kau ingin mengetahui siapa yang mengusik kehidupan. Percayalah, Seulgi bisa menemukan orang itu untuk mu. Kau hanya perlu menceritakan ceritamu. Dia akan mulai menebak. Dan tebakannya 65% tidak meleset" Jelas Wendy.

"Tapi, dia penguntit"

"Memang kenapa kalau dia penguntit?"

"Dia akan menjual informasi dan mengusik kehidupan seseorang" Jawab Irene meneguhkan jawabannya.

"Tapi, dia penguntit yang berbeda Irene. Banyak yang telah ia bantu dan berterimakasih atas bantuannya" Ungkap Wendy menyakinkan Irene.

Irene berpikir keras dengan tawaran tersebut. Dia tahu siapa Kang Seulgi. Mereka mengatainya dengan 'Penguntit Menjijikan'. Haruskah dia meminta bantuan Kang Seulgi yang menjijikan itu? Tapi, bahkan sebenarnya Irene belum pernah bertemu dengan Kang Seulgi secara langsung. Dia hanya mendengar orang-orang berkata demikian.

"Aku akan meminta bantuannya. Tapi, seberapa besar dia mengetahui informasi tentang diriku. Jika dia tahu banyak aku akan memberikan 50% keinginan ku untuk meminta bantuan darinya" Jelas Irene dan membuat Wendy tersenyum.

Well, Irene punya masalahnya sendiri dan menceritakan semuanya pada Wendy. Tapi, menurutnya dia tidak bisa membantu Irene dalam beberapa alasan yang masuk ke dalam logika. Jadi, pikirnya orang yang tepat pasti bisa menyelesaikan masalah dan keingintahuan dari Irene sendiri.

"Kita bisa bertemu dengannya malam ini jika kau mau. Aku bisa mengundangnya ke apartemen ku jika kau takut" Tawar Wendy lagi dan Irene mengangguk setuju.

***

Slurpp-slurrpp

Udara yang panas di sore hari membuatnya memilih jus lemon yang asam sebagai penyegar mulut. Berteduh dibawah pohon yang rindang sambil menatap layar ponselnya.

"Bukan yang ini. Bukan juga yang ini. Ini, ah bukan!" Gerutunya sambil menyeruput minumannya.

"Ku dengar kau memiliki sejumlah informasi, Kang Seulgi" Seseorang ikut duduk disampingnya. Seulgi tidak melihat kearahnya masih fokus dengan layar ponselnya. Tapi, dari auranya jelas sosok ini ingin memanfaatkan keahliannya.

The Good StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang