Jangan lupa Vote sebelum membaca
✩→★●◎※◎●
Aku mengigit bibir bawahku aku panik sangat panik bagaimana tidak pikiranku yg berjalan lambat ini tidak mengetahui bahwa orang yg kumintai pertolongan bukanlah orang yg tepat
Aku merutuki kesalahanku
"Udh mbak main aja sama kita" Ucap salah satu laki-laki itu sembari mendekat membuatku berjalan mundur
"Devi lar-" Teriakan Farhan terpotong aku menoleh memastikan dirinya baik-baik saja tapi yg ku lihat saat ini adalah Farhan yg habis-habisan menghajar tiga laki-laki yg menghalanginya
'Ga seimbang banget mana bisa satu orang lawan tiga orang sekaligus'
'GREP!' Aku tersentak kaget ketika salah satu laki-laki tadi menahan lenganku kuat di susul oleh temannya yg berambut gondrong menahan lenganku yg satunya
Aku berontak berusaha melepaskannya namun itu sia-sia you know tenaga cowo lebih besar dari pada kami para perempuan
Farhan yg melihatku ditahan oleh kedua lelaki itu langsung berlari berusaha menggapaiku namun sial kaki nya di tarik oleh salah seorang lelaki hingga membuat dirinya tersungkur di aspal
Aku menutup mataku erat berdo'a semoga tuhan memberikan pertolongan pada kami
'BUGH!' Suara pukulan keras dari sebelah kanan dan juga lenganku yg bebas membuatku membuka mataku menoleh ke asal suara
Dan Akhirnya tuhan mendengar do'aku dan dia mengirim Malaikat(?)
'Oh My Godnes' kalimat itu berputar di kepalaku saat melihat visual dari seseorang yg telah menyelamatkan ku dan juga Farhan dengan menghabisi ke-enam lelaki itu dengan tangannya
Batinku tak henti hentinya memuji lelaki yg tidak ku ketahui namanya itu
Hingga tepukan ringan di pundakku menyadarkanku
"Lu ga kenapa-kenapa kan?" Tanya Farhan memastikan dapat kulihat lebam kecil di pelipisnya
Aku menggeleng sebagai jawaban dan dia menghela napas lega
"Cupu ah lo! Lawan bocah sekolah sebrang bisa! Sedangkan lawan Preman kapungan aja ga bisa! Ck" Ucap laki-laki yg sudah menyelamatkanku
"Tadi gua khilap"Ucap Farhan sambil cengengesan
Kalo dilihat lihat sepertinya mereka berdua adalah teman akrab
"Tai" umpatan kasar dari Laki-laki iti membuat atensi ku beralih kepadanya
'Kasar!'
"Cewe baru lo?" Tanya lelaki itu lagi sambil memperhatikan diriku dari atas sampai bawah membuatku sedikit risih dibuatnya
"Bukan bray. Dia tetangga baru gua" jawab Farhan yg hanya di jawab anggukan kecil dari lelaki itu
"Dev!" Aku menoleh dan tanpa ku sadari ternyata lelaki yg tidak ku ketahui namanya itu ikut menoleh ke arah Farhan
Farhan menggaruk tengkuknya "Maksud gua Deva" ucapnya sambil tersenyum kikuk
"Oy napa?" Tanya lelaki yg dipanggil Deva(?)
"Tolong anterin dia pulang ban motor gua bocor kudu gua bawa ke bengkel dulu"
'Oh jadi bener namanya Deva'
Ada kerutan tak suka dari lelaki itu-ah maksudku Deva lalu dia menghela nafas "hm"
Lalu dia berjalan ke arah motor beat yg dia modip habis-habisan membuatku tercengang
"Ck cepetan naek" suruhnya dan aku segera menaiki motornya
"Dev"
"Apa?" Sahut kami berbarengan
"Maksut gua Devi" lanjut Farhan yg di hadiahi decakan malas dari Deva
"Devi hati-hati, salam sama bunda lo ya" ucapnya dan aku mengangguk
Disitulah aku menyadari bahwa nama kami memiliki kemiripan
Hanya berbeda 'i' dan 'a'
©Tbc💜
See u next chapt🙌💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Diligitis
Teen Fiction"Sakit memang sakit rasanya. Kecewa memang kecewa yg kudapatkan. Tetapi ini sudah konsekuensi yg harus ku terima ketika aku memilih untuk mencintaimu" ©Diligitis Start 2019●