Jangan lupa Vote sebelum membaca
✩→★●◎※◎●
"Rumah lo dimana?" Tanya Deva memecahkan keheningan di antara kita berdua
"Di-"
"Ga ush jawab gua dh tau" Potong Deva
'Heran dia yg nanya dia yg jawab sendiri"
"Hah"
"Tetangga baru nya Farhan kan?" Tanyanya lagi sambil melirikku lewat spion motornya
"Iya"
"Di-"
"Persis di depan rumahnya Farhan" Potongku dapat kudengar decakkan malas dari lelaki di depanku
●◎※◎●
Aku turun dari motornya ketika kami sampai di rumahku
"Makasih" Deva hanya berdehem
"Mau mampir?"
"Ga minat" ucapnya dingin yg membuat diriku agak kecewa(?)
"Yaudah hati ha-" blum sempat aku menyelesaikan ucapanku Deva langsung tancap gas meninggalkanku
'Ga sopan'
Aku membuka pintu pagar dengan malas saat aku hendak membuka pintu rumah tiba-tiba klakson motor terdengar tanpa menoleh aku tau kalau itu Deva
'Hih balik juga kan lo akhirnya'
"Pa-"
"Katanya Ga minat ngapain lagi lu balik ke rumah gua?!" Potongku alih-alih tak berbalik dan malah menatap pintu rumahku lurus
"Misi mbak Paket" Aku membulatkan mataku dan segera berbalik badan dan yg kutemukan bukanlah Deva melainkan bapak-bapak pengirim paket
'Anjirun malu banget ajib'
Aku tersenyum kikuk kepada bapak-bapak pengirim paket itu lalu dengan cepat mengambil paketnya dan mentandatangani surat penerimaan paket sebelum masuk ke dalam rumah dengan muka semerah kepiting rebus ga karuan
"Eh anak bunda udh pulang mana siniin kue lapisnya" Ucap Bunda yg melihatku berdiri di depan pintu
Aku memberikan kue lapisnya "eh bun" bunda menoleh
"Ini paket apaan ya?" Tanyaku sambil memperlihatkan paket berukuran sedang itu kepada bunda
"Oh itu perlengkapan kamu sekolah besok" Jawab bunda sambil mengambil paket yg berada di tanganku
"Hah?!" Aku terkejut
"Biasa aja dong lebay banget anak bunda" ucap bunda lalu berjalan meninggalkanku di depan pintu rumah dengan rasa keterkejutan yg belum hilang
'Whut besok udh sekolah aja?! Jalan daerah sini aja gua blom hapal gimana nanti jalan ke sekolah coba?!'
Aku menyusul bunda yg ternyata berada di ruang Tv sambil membuka isi paket tersebut
'Yeh si bunda udah unboxing duluan aja'
"Besok Mera udh sekolah emang ga kecepetan bun?" Tanyaku sambik melihat lihat isi yg ada di dalam paket tersebut dah yah isinya antara lain alat tulis, tas, beberapa note, beberapa pack buku dan juga seragam(?)
"Ngga, sengaja bunda tuh masukin sekolah kamu duluan soalnya besok juga bunda udh mulai kerja bunda ga tega ninggalin kamu di rumah sendirian" ya bunda memang mendapatkan pekerjaan di Bandung dan itulah salah satu alasan mengapa kami pindah rumah
"Ya tapikan bun Mera buka anak kec-"
"Udah udah mending kamu masuk kamar trus tidur kan besok udh mulai masuk sekolah biar bunda aja yg beresin perlengkapan buat besok" potong bunda dan aku hanya menurut
Sesampainya dikamar aku bersegera untuk tidur serta mengganti pakaianku
Sesaat setelah mataku ingin terpejam ponselku berbunyi tanda adanya notip dahiku berkerut bingung siapa yg menchat diriku selarut ini namun rasa bingungku terganti dengan keterkejutanku melihat notip yg masuk ternyata bukan berasal dari aplikasi chatku melainkan dari aplikasi instagramku
@farhanflo_ and @dep88_ starting following you
©Tbc💜
See u next chapt🙌💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Diligitis
Teen Fiction"Sakit memang sakit rasanya. Kecewa memang kecewa yg kudapatkan. Tetapi ini sudah konsekuensi yg harus ku terima ketika aku memilih untuk mencintaimu" ©Diligitis Start 2019●