Part 4 : Run

9.6K 1.3K 100
                                    

Please, take my hand

°

°

°

°

°

Paling runcing diantara yang lain. Taehyung mengambil anak panah dengan ujung paling runcing, tersenyum penuh kemenangan membayangkan jika ia melumuri panah ini dengan racun lalu menusuk musuh yang selalu mengincar kematiannya. Ia menyipitkan matanya, mengarahkan busur dan anak panah yang melintang itu pada papan didepannya.

Satu bidikan, satu sasaran. Anak panah itu tepat menusuk perpotongan antara diagonal papan yang berdiri didepan. Kembali menoleh kebelakang, melirik wanita yang memakai rok ketat dan baju crop yang menyodorkan anak-anak panah.

"Terimakasih." Ia tersenyum manis.

Kembali ia bidik papan itu, bidikannya tak pernah meleset. Taehyung yakin akan dirinya, hanya dirinya seorang.

"Hyung!"

"Hm?"

Pria yang memanggil Taehyung mempunyai tinggi yang tak jauh darinya. Memakai hoodie hitam besar disiang hari tak membuatnya kepanasan sekalipun meskipun warna hitam menyerap panas. Wajahnya bersih tanpa noda seperti seorang bayi mungil yang lugu namun tubuhnya berkata lain ketika ia menarik lengan hoodienya sampai siku, vein ditangannya langsung terlihat jelas membuat siapapun meneguk salivanya.

"Kim Namjoon kemari, Hyung."

Taehyung mengurungkan niatnya untuk melepas anak panah. Ia terdiam sejenak, menjelajah pikirannya sendiri.

"Dimana dia?" Berusaha terlihat tenang seperti pembawaannya pada setiap hari walaupun otaknya nyaris retak.

Jeon Jungkook, pria itu adalah sepupu Taehyung. Berbeda dari Taehyung, Jungkook sejak kecil tak pernah merasakan kejamnya dunia. Namun, setelah bertemu Taehyung hidupnya berubah. Sepupu yang awalnya begitu ia percaya perlahan mencemarkannya, merusaknya dan mengikutsertakan dirinya dalam bisnis prostitusi dengan ancaman menyebarkan video seks pertamanya ketika ia masih duduk di SMA.

"Kook, gantikan aku. Aku akan menemui Kim Namjoon." Taehyung memberikan busur dengan anak panahnya pada Jungkook.

"Sepertinya dia sedang marah, Hyung."

"Lakukan saja yang kuminta, tak perlu ikut campur."

Mau tak mau Jungkook harus mengikuti kemauan sepupu sialannya itu. Ia kenal Taehyung, pria itu keras kepala. Sekali kemauannya tak dilaksanakan maka iblis siap masuk dalam tubuhnya.

Begitulah Taehyung sampai didepan sosok pria yang kini tak bisa mengatur napasnya karena amarah sudah sampai puncak kepala. Namjoon mengepalkan tangannya begitu melihat Taehyung.

"Namjoon-ssi apa yang membuat an-"

Namjoon menarik kerah kemeja Taehyung kasar, "Dimana Ann, brengsek?!"

Taehyung menaikkan satu alisnya, mencengkeram tangan Namjoon yang menarik kerahnya lalu menghempaskannya ke udara. Ia membenarkan kemejanya yang kusut karena orang dihadapannya.

"Aku tak mengerti, bukankah sudah kuantarkan padamu tadi pagi?"

"Dia kabur!" Namjoon maju satu langkah, "Hey Kim! Aku sudah membayarnya, hari ini dia adalah tikus betinaku. Aku ingin dia sekarang!"

"Lalu kenapa kau kemari? Percuma saja, aku tak tahu dimana dia sekarang."

"Aku tak mau tahu, aku mau dia sekarang atau-" Namjoon tersenyum miring,"kau kembalikan uangku."

SEORSUM [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang