Part 10 : Row

7.6K 1.2K 107
                                    

Bring the beast

°

°

°

°

°

Terlalu keterlaluan jika Seonna memanfaatkan kebaikan wanita yang sudah berbaik hati mau menampungnya selama masa pemulihan. Pemulihan disini berarti adalah kondisi dimana Seonna mencoba untuk menerima semuanya, berusaha untuk bangkit kembali meskipun badai masih menerjangnya.

Untuk beberapa hari ini, Seonna masih tidak bisa melupakan semuanya. Rasanya kepalanya ingin pecah begitu mengingat akan dirinya. Disaat ia sudah bisa melepaskan Ann, disaat itu juga Yoongi yang selalu mendukung seorang Kim Seonna pergi.

Sepanjang hari Seonna meminum obat penenang yang diberikan Geulna. Berusaha melawan kegilaan yang ingin sekali meleyapkan sosok yang kini ia percaya dalam dirinya. Ann tak boleh hidup kembali, Seonna hanya harus bersabar untuk ini semua.

"Mungkin besok aku akan pergi, Unnie." Ucap Seonna pada Geulna yang baru saja datang membawa sekantung pakaian yang sudah dicuci.

"Pergi kemana?"

"Pergi dari rumahmu."

"Memangnya kenapa? Apa kau tak nyaman?"

"Kau sudah terlalu baik padaku. Hampir dua minggu aku disini seperti orang tak berguna. Tak kerja, tak melakukan apapun yang membantumu."

"Aish! Kau bicara apa. Kan memang aku yang melarangmu untuk bekerja. Kau harus menjaga kandunganmu," Geulna duduk disamping Seonna, "Kandunganmu masih lemah, kau tak boleh lelah."

Kepala Seonna semakin pening begitu mendengar kembali kenyataan pahit tentangnya. Geulna benar, ada kehidupan dalam perutnya saat ini. Seonna harus menjaganya walaupun dengan setengah hati.

Ketika Seonna mengetahui bahwa dirinya hamil, ia hampir saja meminum racun serangga. Seonna tak suka dengan janin itu, dia tak ingin bagian dari Taehyung masih menempel pada hidupnya. Pernah sekali ia menemui Theo, meminta agar Theo mengantarkannya pada dokter aborsi yang pernah mereka bicarakan. Namun itu tak pernah terjadi, Theo selalu menghindar jika Seonna menanyakan tentang dokter itu.

"Begini saja, aku ada apartemen di Busan. Kau bisa memakainya jika disini membuatmu tak bisa melupakan Taehyung ataupun Yoongi." Ucap Geulna mengelus punggung Seonna yang hanya tersisa tulang.

Seonna susah makan, minum susu hamil ataupun melakukan apapun demi kesehatannya. Dia tak punya asa, dirinya benar-benar tak peduli lagi akan penampilannya. Wanita itu sangat kurus dan juga pucat.

Geulna selalu membujuknya, menasihatinya jika kesehatan bukan hanya untuknya namun juga janinnya. Tapi semua yang diucapkan Geulna semakin membuat Seonna yakin dengan melakukan hal ini janinnya akan hilang. Wanita itu benar-benar gila.

"Aku juga punya cafe kecil disana, kau bisa mengurusnya untuk menyibukkan pikiranmu." Geulna memeluk Seonna, "Kau harus kuat Seonna."

Seonna tersenyum, dirinya senang ada orang yang masih mendukungnya. 

°°°°°

Satu meja panjang diletakan persis ditengah ruangan. Berbagai macam botol kaca dengan merek asing menghiasi meja panjang itu bersama tumpukan uang dan emas batangan. Dua orang duduk berhadapan, saling menghadap dengan tatapan mematikan.

"Kita seri." Ucap Taehyung mengeluarkan smirk pada pria dihadapannya.

"Mau main lagi?" Pria dihadapan Taehyung meneguk vodka dari gelasnya.

SEORSUM [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang