Part 2 : Him

12.9K 1.5K 102
                                    

Who is he?

°

°

°

°

°

Burung bewarna coklat mengetuk paruhnya di pintu kaca yang memisahkan antara kamar dan balkon. Berulang-ulang hingga Ann menggeliat dalam selimut tebal diranjangnya. Mengerjapkan mata dan memandang keseluruh penjuru kamar miliknya.

Tubuhnya rasanya ingin hancur pagi ini. Ann berusaha menuntun dirinya untuk bersandar dan melihat pintu kaca dihadapannya. Tersenyum kecil melihat tiga ekor burung gereja yang kini menunggu pakan yang selalu ia berikan setiap pagi. Namun senyum kecil yang penuh kehangatan itu luntur begitu mengingat betapa mirisnya dirinya yang kini duduk bersandar tanpa mengenakan pakaian apapun ditambah bagian sensitifnya rasanya seperti terkoyak parah.

Ann tahu Tuannya itu keras kepala. Dia akan tetap melakukan keinginannya meskipun Ann tidak mengizinkannya. Yah, bagi seorang wanita ini bisa disebut pemerkosaan yang dilakukan ketika si wanita sedang dalam keadaan tak sadar dan demam tinggi.

Sebuah kotak berisi cincin berlian dan setumpuk uang tak menarik perhatian Ann, namun sebuah surat kecil yang ditulis di notes bewarna kuning itu yang menarik perhatiannya. Tulisan Tuannya tak terlalu bagus, namun Ann masih bisa membacanya.

Cepat sembuh Ann, kau boleh libur hari ini. Aku sudah men-cancel semua pria dalam listmu hari ini.

Entah harus bahagia atau sedih. Mungkin keduanya. Tuannya mengizinkannya libur namun membuat dirinya tak bisa berjalan. Tidak, Ann tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Hari ini Ann bebas, ia bisa melakukan apa yang ia inginkan. Satu hari yang sangat berharga.

Perlahan Ann turun dari ranjangnya, memakai pakaian dan mengambil kotak yang isinya tersisa sedikit. Ia berjalan dengan pelan-pelan menuju balkon, menemui burung-burung yang mendangak keatas memandangnya.

Tangannya menyebarkan pakan burung dibalkon hingga beberapa burung mulai berdatangan. Tak peduli lantai balkonnya kotor, Ann tetap tersenyum senang melihat burung-burung itu bisa makan pagi ini. Ann begitu menyayangi hewan, bagi dirinya hewan adalah makhluk yang harus disayangi karena mereka juga mempunyai rasa cinta, mereka tahu siapa yang menyayanginya.

Kembali Ann mengingat anjing miliknya. Bukan anjing istimewa, Ann bahkan menemukan di jalan dengan kaki patah. Merawat anjing yang ia beri nama Neon hingga besar dan menjadi penurut. Namun kebahagiannya tak berlangsung lama karena Tuannya meracuni Neon yang dianggap hanya menyusahkan Ann.

Drtt..

Ann mengalihkan pandangannya pada ponsel yang bergetar. Ia  berdecak kesal, ini hari libur tetapi masih saja ada yang menelponnya.

Unknown Number.

"Selamat pagi?"

"Selamat pagi, Nona Seonna apa ini benar dengan anda?"

"Iya, maaf anda siapa?"

"Saya dari toko makanan hewan, pakan burung yang anda pesan dari Australia sudah sampai hari ini. Kau bisa mengambilnya Nona."

"Begitu ya, baik terimakasih Ahjussi."

"Ne."

Segera Ann bersiap serapi mungkin. Otaknya terus mengulang kata libur agar ia bisa menjadi dirinya dalam sehari. Menjadi seorang Kim Seonna. Seorang wanita menyedihkan yang sederhana, tak ingin jadi pusat perhatian, dan tak ingin bermuka dua didepan siapapun.

SEORSUM [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang