SMA

10 3 0
                                    

Bulan seorang gadis remaja yang baru memasuki yang namanya kisah putih Abu-Abu. Dia masuk tanpa ada nyapa-menyapa dengan murid lainnya. Karena memang tidak ada yang ia kenal atau mengenalnya.

Dia menoleh ke kanan-kiri mencari kelasnya. Ini adalah hari pertama nya dan semangat belajar nya sudah memasukinya tahap sangat semangat. Dengan memegang tali tasnya dengan erat dia masuk ke kelasnya.

Disana masih banyak bangku kosong, yang kosong hanya dari barisan tiga kebelakang. Yang depan sudah penuh terisi oleh tas bukan murid nya(?).

Dia menaruh tas di atas meja dan mendudukkan bokongnya di kursi urutan ketiga dari depan. Tak lama kelas sudah ramai karena bel masuk telah bunyi.

Berbagai murid masuk kelas dengan berbagai macam cara dan gaya. Ada yang sambil menyerobot masuk secara paksa dengan tiga orang sekaligus padahal pintu hanya buat untuk dua orang, ada juga yang masuk sambil tertawa dan bersenda gurau, ada yang masuk bagaikan putri raja dan belakangnya terdapat pelayanan yang membawakan barang-barang si putri raja dan dayang-dayang nya.

"Taruh di beja aja." Titah salah satu dayangnya.

"Baik😔" Jawabnya.

Setelah menaruh tas mereka. Dia langsung duduk di depan Bulan. Dia menggunakan kacamata bulat tebal dengan bingkai hitam. Wajah lelah dihari pertama adalah masalah besar, karena menurut Bulan itu sangat tidak bagus.

"Hai!" Sapa Bulan kepada anak berkacamata itu. Tapi tidak ada respon yang ia dapatkan.

"Hai! Gw memanggil lo. Lo yang duduk membelakangi gw yang menggunakan kaca mata." Kata Bulan dan akhirnya di respon binggung oleh si kacamata tersebut.

"Aku?" Dia menunjuk dirinya sendiri.

"Iya lo. Siapa nama lo? Perkenalkan nama gw Bulan panjangnya lihat di absensi aja😁" Ucap Bulan riang serasa sudah akrab lama padahal kenal saja tidak.

"Nama aku Rara.☺" Jawab nya dengan sangat sopan.

"Hai Ra. Lo temannya mereka?" Tanyanya sambil menunjuk si putri raja dan Dayang-dayang nya.

"Iya. Kami berteman baik dan akrab ☺." Jawab nya. Walaupun ada sedikit tekanan dalam ucapannya tanpa ia sadari.

"Oh... " Bulan hanya menggunakan kepala.

Semua sudah masuk ke kelas. Setelah bel berbunyi masuklah siswa laki-laki dengan tergesa-gesa dan duduk di sebelah Rara. Ya, yang kosong hanya bangku Bulan, Rara dan satu lagi di barisan sebelah Bulan.l

Setelah itu tak lama seorang guru laki-laki yang terlihat masih muda memasuki kelas Bulan.

"Assalamu'alaikum. Selamat pagi anak-anak☺." Sapa guru tersebut membuka perkenalan.

"Waalaikumsalam. Pagi pak." Jawab semua murid di kelas.

"Perkenalkan Saya Anton. Disini saya akan menjadi wali kelas kalian selama kalian kelas 10." Riuh sorakan dari anak perempuan kecuali Bulan dan Rara mereka hanya diam memperhatikan.

"Apakah ada pertanyaan?" Tanya pak Anton.

"Saya Pak!" Seru salah satu perempuan, yaitu si putri raja.

"Iya kamu? Sebutkan namamu!"

"Nama saya Ratu Pak." Pantes😒 Gumam Bulan dalam hati. "Saya mau nanya umur bapak dan status Bapak single atau udah ada yg punya?😚" Ucapnya sok malu-malu. Semuanya berseru karena si putri raja itu nanya yang tak berfaedah.

"Centil lo!" Seru salah satu murid laki-laki.

"Yeh bodo!😋"

"Sudah-sudah. Tidak usah ribut. Bapak akan jawab pertanyaan Ratu. Umur saya 25 tahun dan saya masih single."

Love Story Bulan AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang