Penyemangat

2 1 0
                                    

Bel masuk setelah istirahat berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin dan lapangan. Kebanyakan kaum hawa memilih ke lapangan entah apa yang ada di sana. Bulan yang sedang berjalan bersama Rara menuju ke kantin membatalkan niatnya karena penasaran dengan orang-orang yang berdempet-dempetan di pinggir lapangan bahkan hampir menghalangi jalan lorong kelas.

Riuh suara bersorak semakin keras Bulan dan Rara semakin dihantui rasa penasaran.

"Ada apaan sih? Kok rame bener kaya mau demo?" Tanya Bulan binggung.

"Gak tau." Jawab Rara.

"Permisi. Mau nanya itu lagi ada apa ya? Kok pada ngumpul disini?" Tanya Bulan kesalahan satu siswi yang ada disana.

"Oh itu cogan pada latihan basket. KYAA!!! GANS BANGET!!" Jawab nya diakhiri jeritan histeris membuat Bulan dan Rara menutup telinga mereka.

"Cogan apaan coba?" Gerutu Bulan.

Bulan dan Rara mencoba menerobos siswi yang berdiri berdesak-desakan. Dengan usaha yang cukup keras akhirnya mereka bisa melihat apa yang para Siswi lihat sampai histeris. Ternyata ada kakak kelas dan beberapa kelas sepuluh yang latihan basket untuk pertandingan satu minggu lagi. Tak disangka disana juga terdapat Angkasa yang sedang berusaha memasukkan bola kedalam ring dari jarak jauh dan berhasil masuk membuat para siswi kembali histeris.

"Kok gw baru tau kalo Angkasa ikut basket ya?" Tanya Bulan yang entah kesiapa dia bertanya.

Tak lama ketua basket menyelesaikan latihan nya. Angkasa berjalan ke arah pinggir lapangan mata nya dan Bulan bertemu membuat nya tak henti menatapnya dalam beberapa saat. Tubuh Angkasa mulai menegang saat Bulan mulai mendekat ke arah nya.

"Kok jantung gw detaknya lebih cepat dari pada gw lari ya? Apa gw sakit jantung?" Batinnya.

"Woy! Kok lo nggak bilang kalo ikut basket?" Bulan yang baru datang sudah mengajukan pertanyaan kepada Angkasa yang masih diam menatap nya.

"Oh? Ah itu, emang kenapa?" Jawab Angkasa yang baru saja tersadar dari apa yang terjadi.

"Ya gw data lah! Kan wali kelas kita suruh gw data siapa aja yang ikut eskul."

"Oh. Kayanya gw lupa."

"Ya udah nanti gw data. Kirain gw ngapain tadi lo keluar kelas pas pelajaran belum selesai. Ternyata latihan basket." Kata Bulan sambil menganggukkan kepala.

"Ya."

"Ya uda lo mau ke kantin gak? Kalo mau ayo bareng gw sama Rara."

"Ah iya."

"Kuy"

💫💫💫

Senja telah tiba. Membawa warna cantik di muka langit sore. Bulan yang baru saja selesai dari perpustakaan berencana untuk pulang tapi langkah nya terhenti saat mendengar orang berteriak. "Oper bola nya!" Seketika perhatian nya tertarik untuk mengetahui yang sebenarnya.

Ternyata dilapangan terlihat para anggota club basket masih berlatih termasuk juga Angkasa. Dia memperhatikan anggota club basket yang sedang latihan dengan semangat untuk bertanding nanti.

Tapi perhatian entah kenapa selalu berhenti di Angkasa. Angkasa yang berkeringat dengan rambut dan baju yang basah membuat daya tarik sendiri dimata Bulan. Entah apa yang ia pikirkan.

Disaat Angkasa tersadar ada yang memperhatikannya Bulan langsung menghindar dan melanjutkan perjalanan. Tanpa ia sadari seseorang yang jadi magnet perhatian nya itu mengetahui nya.

"Baru mau pulang?" Bulan menghentikan langkah nya dan membalikkan badannya.

"Ah... Iya. Gw mau pulang."

"Hm. Hati-hati di jalan." Ucap Angkasa sambil sedikit tersenyum menunjukkan sedikit lesung pipinya.

"Ya. Semangat latihannya!"

Bulan kembali berjalan dan Angkasa tetap di tempat memandang kepergian Bulan. Mulut mereka diam membisu tapi jantung mereka terus berdetak membuat gaduh. Mereka tidak tau apa yang mereka rasakan. Mungkin waktulah yang akan menjawabnya.

#####

Yo. I'm back😙
See you next chapter
Klik bintang⭐ 😉

Love Story Bulan AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang