Pertandingan

2 1 0
                                    

Hari ini tim basket sekolah mulai pertandingan tingkat sekolah menengah keatas. Para anggota yang terdiri dari senior dan adik kelas sudah bersiap dipinggir lapangan. Termasuk Angkasa yang sudah mulai pemanasan. Suara pendukung terus menggema diseluruh stadion. Mereka membawa poster dan menyerukan tim yang mereka dukung.

Acara sudah akan mulai. Bulan, Rara, dan Ilham baru saja tiba dan mencari tempat duduk yang kosong. Bulan dan Rara membawa poster untuk mendukung sekolah nya. Sedangkan ilham hanya membawa terompet ulang tahun. Entah apa gunanya dia membawa nya.

Pertandingan dimulai dan pendukung terus bersorak. Sekolah Bulan saat ini menjadi penguasa bola dalam permainan. Angkasa dengan gesit menghindari lawan dan mulai melempar bola dari jarak jauh dan berhasil. Sekolah nya menduduki peringkat pertama sementara.

Permainan berhenti sejenak dan para pemain mulai minum sambil membuat strategi untuk menaklukkan lawan. Seru gemuruh suara penonton memulai pertandingan di babak kedua. Selama 10 menit pertama tim lawan menguasai permainan, Bagas si ketua tim dan kakak kelas yang ikut bermain mulai mencari celah untuk menguasai bola dan permainan dengan menggunakan strategi cadangan. Lima menit kemudian permainan dikuasai oleh Tim Bagas. Dengan gesit bola itu sudah terlempar ke ring mencetak angka banyak.

Peluit dari wasit berbunyi tanda berakhirnya permainan dan SMA Bima Sakti menjadi pemenang di pertandingan kali ini. Riuh sorak semakin menjadi oleh pendukung tim basket SMA Bima Sakti tak ketinggalan Bulan, Rara, dan Ilham yang sangat gembira dan berlari menuju tengah lapangan untuk memberikan ucapan selamat kepada Angkasa dan tim nya.

"Wih.... Selamat untuk kalian semua!" Seru Bulan.

"Thanks Bulan. Kirain lo nggak ikut nonton." Ucap Bagas yang memang mengenal Bulan Karena Bagas adalah juga menjabat menjadi ketua OSIS dan pelaksana jalannya MOS saat itu.

"Tentu aja dateng dong... Masa nggak" Jawab Bulan sambil tertawa renyah.

"Kalian mau ikut makan-makan sama anak basket yang lain nggak?" Ajak Bagas.

"Eh, boleh nih kak?" Tanya Bulan

"Kalo nggak boleh ngapain gw ajak kalian. Jadi mau nggak?"

"Mau kak!" Jawab mereka bertiga serentak.

Tim Basket SMA Bisa Sakti melakukan perayaan dengan acara makan bersama di restoran tidak jauh dari stadion pertandingan tadi.

"Selamat atas kemenangan tim kita. Dan semoga kesuksesan tim kita tidak hanya berhenti disini tapi akan terus sukses dan meraih juara sebanyak-banyaknya! SEMANGAT!" Ucapan Bagas sambil mengangkat gelas yang berisikan cola dingin.

"Bulan dimakan lobster nya. Itu kalian berdua juga. Nggak usah malu-malu."

"Iya Kak Bagas"

"Lo kenal deket kayanya sama Kak Bagas." Ucap Angkasa pelan setengah berbisik yang duduk di sebelah Bulan.

"Hah? Oh lumayan. Kenapa?"

"Nggak"

"Dih nggak jelas" Ketus Bulan dan melanjutkan makannya.

######

Malam semakin larut suara jangkrik saling bersahutan menghiasi suasana malam yang dingin setelah hujan. Seorang pemuda masih terjaga dengan tatapan kosong di atas kasurnya. Pikirannya bercabang mencoba mengerti kejadian sore tadi.

"Yah Hujan lagi." Ucap Bulan kecewa karena dia tidak bawa payung. Sedangkan Ilham dan Rara sudah pulang naik motor Ilham menggunakan jas hujan. Anak-anak tim basket hampir semuanya sudah pulang.

"Mau bareng nggak? Gw bawa mobil" Ujar Bagas yang muncul dari arah belakang Bulan.

"Eh! Aku tunggu hujan reda aja Kak. Nanti pesen ojol."

"Yaelah sama gw aja. Kaya sama siapa aja lo. Lagian ama gw kan nggak usah bayar. Kita juga kan satu arah."

"Ehm... Tapi nggak ngerepotin kan?"

"Kagak lah. Udh ayo mobil gw disitu yang tempat teduh." Mereka berdua berlari kecil kearah mobil Bagas dan bergegas masuk ke dalam mobil.

Setelah beberapa saat mobil itu sudah meninggalkan area parkir dengan seseorang yang masih tinggal di sana sambil terus menatap kepergian mobil tersebut dengan perasaan kesal? "Eh apakah gw merasakan kesal? Tapi kenapa gw kesal?" Ujarnya dalam hati.

Kejadian sore itulah yang membuat Angkasa masih terjaga di atas kasurnya.

"Apakah mereka hanya saling kenal?"
"Apakah mereka sedekat itu?"
"Apakah mereka ada hubungan tertentu?"
"Kenapa dia mau pulang bareng Kak Bagas?"

Pikiran itulah yang terus berputar di dikepala nya. Sampai dia terlelap dengan semua pertanyaannya tanpa ada jawaban.

--------------------

Kuy tekan bintang⭐ nya
Dan jangan lupa di share biar banyak yang baca😁

Love Story Bulan AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang