"Dobe!"
Langkahnya yang serampangan terpaksa harus berhenti karena tangan kekar yang menahan lengannya cukup membuatnya sakit.
"Apa kita ada urusan, Sir?" Sahut Naruto melempar senyum saat berhasil menyentak pria raven yang ternyata mengikutinya itu.
Berbanding terbalik dengan senyum ringan di wajahnya, nada suaranya terdengar tertahan, bersiap untuk menyemprot orang dihadapannya saat ini.
Dan Sasuke semakin yakin jika bocah pirang itu mengidap gangguan mental disorder melihat perubahan mood swingnya yang begitu cepat.
"Mau kemana?"
"Sekali pun aku ke neraka, itu bukan urusanmu." Sahut Naruto kesal, kembali melanjutkan langkahnya yang masih di ikuti Sasuke dari belakang.
"Ya, aku yang akan menjadi nerakamu, usuratonkachi." Sahut Sasuke datar, namun penuh penekanan.
"Benar-benar! Aku tidak tahu apa yang kau inginkan, Sasuke! Jangan selalu menggangguku!" Nada bicara Naruto meninggi dan terengah-engah sesaat setelah menyelesaikan seluruh kalimatnya dengan segenap emosi, sedangkan yang dituju hanya mendengarkan dengan baik. Sangat kontras sekali seperti sepasang sepatu yang saling melengkapi. Whoopsie! Jangan harap Sasuke!
"Sudah?" Tanya Sasuke ala kadarnya. Naruto menghembuskan nafasnya lega. Dilihatnya Naruto memandang tanpa emosi seraya menyisir rambutnya kebelakang, lalu membalikkan tubuhnya melanjutkan jalannya untuk yang kedua kali.
Dengan kurang ajarnya, Sasuke langsung menarik (baca:menyeret) pemuda pirang itu untuk mengikutinya. Entah apa yang membuat Naruto tidak bisa melepas genggaman tangan guru palsunya itu yang terasa kuat.
"Kau mau menculikku?" Tanya Naruto datar tanpa emosi. Seakan percikan api pada emosi sebelumnya luap entah kemana.
"Menyekapmu." Sahut Sasuke dingin. Dengusan kasar bisa ia dengar dari pemuda blonde yang sedang di seretnya. Sesekali langkahnya terselandung oleh batuan kecil.
"Hey! Bisakah kau pelan-pelan!? Aku hampir jatuh beberapa kali." Protes Naruto. Sasuke langsung mendorongnya masuk ke dalam mobil saat mereka sampai pada Bugatti Divo yang terparkir indah di pinggiran trotoar pejalan kaki.
Naruto duduk diam melihat Sasuke berjalan memutari untuk masuk ke pintu mobil. Dengan cekatan pria raven itu langsung menancap gas mobilnya.
"Uchiha Sasuke~ pria jelek minim ekspresi~ bersama wajah temboknya yang setia~" Nyanyian yang terdengar datar dengan nada acak terlontar halus dari mulut Naruto selama perjalanan. Tidak menyadari urat kekesalan yang perlahan muncul pada wajah stoic pria di sampingnya itu semakin terlihat jelas.
Dengan membuat Naruto terkejut hingga terjungkal hampir mengenai headboard, Sasuke menginjak pedal rem mobilnya hingga mengeluarkan suara decitan yang keras. Kepalanya menoleh ke arah pemuda yang berstatus sebagai murid di sekolahnya itu sekarang.
"Jaga bicaramu, Uzumaki Naruto." Sahut Sasuke dengan nada rendah memandang tajam, dan menusuk pada iris sapphire yang tengah menatapnya seperti orang bodoh akibat keterkejutannya.
"Aku bisa menghancurkan semua nilaimu jika kau mau. Dengan begitu, Kushina-san akan semakin mudah untuk membuangmu ke desa pelosok sana!" Mungkin selama hidupnya, itulah kalimat terpanjang yang pernah Uchiha Sasuke katakan. Bisa dilihat wajah tan bocah pirang itu memucat sebagai dampaknya.
"Jangan pernah bermain-main denganku, Naruto." Mata elangnya mengeluarkan sebersit sinar bahaya bersamaan kalimat terakhirnya terucap. Pria raven itu kembali menancap gas, meninggalkan bekas roda yang bergesekan pada jalanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/188936865-288-k708000.jpg)
YOU ARE READING
Belenggu [Revisi]
Romansa©Yukirin Shuu Status; Ongoing [SEDANG DALAM PROSES REVISI] Uzumaki Naruto, pemuda berandal yang mempunyai banyak sisi lain di dalam dirinya dan terbebani dengan guru pengganti sementara yang ternyata merupakan anak dari sahabat lama orang tua...