LUPA

298 16 0
                                    

Pernah lupa sesuatu, kadang kita sampai jengkel jika sudah berusaha mengingat-ingat tapi tetep saja lupa. Memang bikin kesel, tapi ada kalanya lupa itu baik untuk kita loh. Untuk pikiran kita, hati kita dan iman kita.

Mau contoh?

Dulu, waktu kita masih bayi, masih suci, penglihatan kita belum pernah ternodai. Kita bisa melihat makhluk ciptaan Allah yang lain, yang tidak kasat mata. Seiring berjalannya waktu, penglihatan kita ditutup sebagian sehingga kita hanya bisa melihat benda yang tampak saja. Lalu kita dibuat lupa dengan hal-hal gaib yang pernah kita lihat dulu. Coba bayangkan bagaimana paranoidnya kita jika kita masih bisa mengingat rupa-rupa makhluk Allah yang tidak kasat mata itu.

Melahirkan bayi itu, selain pertaruhan hidup dan mati, sakitnya juga masyaAllah, gak bisa digambarkan, tapi lihatlah, bagaimana Allah membuat seorang ibu lupa dengan rasa sakit itu ketika sang bayi telah berada dalam dekapannya.

Anak bayi yang belajar berjalan, mereka jatuh berkali-kali, kadang sampai kejedot, sampai biru atau bahkan sampai berdarah. Dan Allah membuat anak kecil itu lupa dengan sakitnya. Alhasil, dia tetap terus belajar berjalan hingga ia berhasil berjalan. Yeay...

Oiya, ada juga contoh konkret tentang lupa yang sangat berguna sekali untuk menjaga ketentraman hati dan  seriiing sekali kita temui, tapi kita tidak sadar. Ayah kita atau saudara laki-laki kita, atau suami kita *yang punya. Kebanyakan laki-laki itu sedikit pelupa dibandingkan perempuan. Why? لماذا؟. Kenapa? Sebab Allah memang merancang otak laki-laki demikian adanya, tujuannya agar mereka lupa dengan beban pekerjaan mereka, agar mereka lupa dengan beban yang menggelayut di pundak mereka. Supaya mereka semakin mudah untuk ikhlas mencari nafkah bagi keluarga di rumah.

Ternyata lupa juga patut disyukuri, tapi juga perlu diwaspadai jika pelupanya sudah masuk stadium parah.

[Tunggu, kalau lupa bisa semudah itu dan seindah itu, kenapa susah sekali melupakan doi?]

Bukan perkara susah atau gampang sebenarnya, tapi masalah mau atau tidak mau. Kalau memang mau move on dan ingin lupa tentang dia, ya jangan memfokuskan pikiran ke dia. Kenapa, tiba-tiba kepikiran dia? Yaudah, saat tiba-tiba kepikiran dia, cepet-cepet alihkan  pikiran kita ke hal lain yang lebih bermanfaat. Berdzikir misalnya.

Eh, pembahasannya agak ngelantur sepertinya, hehe afwan ya semoga ada sedikit yang bisa kita petik.

Jangan lupa bersyukur, hidup tidak harus bahagia, tapi bersyukur itu yang wajib, agar kita tidak menjadi manusia yang kufur nikmat. Salam.

Selasa, 28 Mei 2019

Mari BersyukurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang