Bukan (hanya) Manusia Biasa

323 18 0
                                    

Lo tau gak, sih?

Eh, kok jadi seperti acara tv zaman dulu ya? Hahaha ...

Guys, tau gak, ternyata menjadi manusia biasa itu menyenangkan. Hati terasa damai dan tentram, ya meskipun masalah pasti ada, namun setidaknya keberadaan kita tidak memancing orang lain untuk kepo tentang diri kita.

Ih, beneran gak enak banget kalau orang-orang kepo sama kita. Bikin gak nyaman, kadang malah bikin bete dan emosi. Privasi kita tidak dihargai, mereka jadi semena-mena kalau mengorek hidup tentang kita bahkan merasa lebih tahu tentang diri kita dari pada diri kita sendiri! Mereka akan semangat, gencar nyari Jelek nya kita, celanya kita, salahnya kita, aib kita.

Tapi, anehnya ada buanyak manusia  yang ingin kehidupannya diobok-obok orang lain. Suka banget mengumbar sensasi untuk mendapat perhatian. Seolah menawarkan, "nih, silakan kepoin aku!" sambil pos foto atau bikin video yang mengundang kontroversi. Seneng banget jadi viral?! 🤷🏼‍♀️

Sementara itu, di sudut pandang lain,  ada manusia yang melihat dengan sebaliknya. Merasa dirinya tidak berguna, tidak berharga dan merasa tidak lebih berarti dari butiran debu, remah biskuit atau bahkan merasa bulir-bulir dalam minuman jauh lebih berharga daripada dirinya sendiri.

Guys, percaya deh. Kita itu istimewa. Bagaimana mungkin kita menganggap diri kita tidak berharga, tidak berguna? Kamu pikir Allah iseng gitu, terus nyiptain kamu?! Gak mungkin kan, karena Allah menciptakan sesuatu pasti ada tujuannya.

Pandanglah dirimu apa adanya. Terima kekurangan dan kelebihan mu sebagai manusia biasa. Syukuri dan nikmati kehidupan kita. Jangan terus mendongak ke atas, lantas latah ikut-ikutan gaya mereka padahal budget pas-pasan.

Jadilah apa adanya. Kita istimewa dengan apa pun yang kita miliki dan jangan juga cari-cari sensasi dengan kontroversi. Kalau ingin terlihat fenomenal, ya tunjukkan kontribusi yang positif, yang memberi dampak berarti. Oke, mari bersyukur atas segala yang ada pada diri kita.

Senin, 20 Mei 2019

Mari BersyukurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang