Jelas, bagaimana pun, bekerja lebih nikmat dibandingkan menjadi pengangguran.
Apalagi bekerja di tempat yang hak-hak kita sebagai manusia beragama dilindungi. Pendapat kita dihargai. Tempat ibadah suci, rapi, dan wangi. Teman kerja enggak rese. Tidak asap rokok dan omongan jorok.
Wah, nikmat Tuhan mu yang manakah yang kau dustakan? Jika kita merasakan kenikmatan-kenikmatan itu, betapa beruntungnya kita? Kalau pun tidak semua kenikmatan itu kita dapatkan, setidaknya hak kita dalam beribadah tidak terampas itu sudah lebih dari cukup.
Bersyukurlah, niscaya Allah akan menambah nikmat kepada kita. Barakallah fiikum.
Selasa, 21 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Mari Bersyukur
RandomKita selalu mampu menemukan alasan untuk mengeluh, tetapi takkan pernah kehabisan alasan untuk bersyukur. Jadi, pilih yang mana?