Elfanno:*

52 5 2
                                    

Vote untuk menghargai author:)

****

"Lagian sih lo,ceroboh,untung ada gue"

Alena mengacak acak puncak kepala Alena gemas,membuat rambut cewek itu berantakan.

"Isshh..zaa..rambut gue berantakan"

Reza tak menggubris ucapan Alena.ia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.

"Lagian,,eh tumben si?kok lo telat?"
Tanya reza sambil menoleh kearah Alena.

Alena menatap reza malas.
Ia tau alasannya akan membuatnya ditertawakan keras keras oleh reza.

"Gara gara bokap ama nyokap"
Jawab Alena sambil mengalihkan pandangannya.

"Kok bisa?"tanya reza.
Mulai penasaran dengan jawaban Alena.

Alena mengherdikan bahunya malas.ia tau akan jadi seperti apa  kalo ia menjawabnya.

"Gue nanya beb"ucap reza sambil merangkul Alena gemas.

Mulai deh.

"Bab beb bab beb.."ucap Alena sambil menjitak kepala reza.membuat cowok itu meringis kesakitan.

"Sakit beb".ucap reza sambil menggelus kepalanya.

"Hhhe..candaa..makanya gue nanya,tuh dijawab"

"Hhhh..biasa pada mo nyetor pagi pagi,lo kan tau kamar mandi rumah gue cuma satu,jadi ya gantian,,pas gue mo mandi,diketokin terus kali tuh pintu".

Siap siap,sampe dia ngetawain gue,gue kacangin ampe upin ipin gede.bodoamat.

"Ohhh..gitu"

Kesambet apaan nih bocah_-

Alena memperhatikan reza bingung.kesurupan hantu apa reza hari ini?sampai tidak menertawainya.

Reza yang sadar diperhatikan alena,segera menutup wajah Alena dengan tangan kanannya.

"Ngapain lo ngeliatin gue sampe kayak gitu?baru sadar lo sama kegantengan Syahreza Elfanno?"

Sinting mang nih bocah_-

"Dih..PD banget lo,yaa..gue heran aja,tumben lo gak ngetawain gue,biasanya kalo lo denger jawaban gue kan lo ketawa ngakak,ngalahin kuntilanak malem"jawab alena santai.

"Hhhe..lagi kasian aja gue sama lo" jawab reza sambil nyenggir tak berdosa.

Tiba di depan kelas reza menghentikan langkah,membuat Alena yang berdiri disampingnya ikut menghentikan langkahnya.

"Ngapain lo berhenti?"
Tanya Alena bingung.

"Sssttt..lagi freeclass kayaknya"
Jawab reza sambil menatap pintu kelasnya yang tertutup.

"Terus?"Tanya Alena yang masih tak faham dengan cara berpikir reza.

Tanpa aba-aba reza menarik tangan Alena.

Lalu membuka pintu dengan keras membuat seisi kelas mendadak hening.

"Jhhhhaa..cie kagettt!!"ucap reza disela sela tawanya.

"Wahh..anjir lu za"

"Yee kampret..gue kira guru!!aahh"

"Cie gandengan,uhuyy!"

"Gandeng gue aja za!!"

Dan berbagai sorakan ngaco lainnya.

***

PENT-UP(sudah diRevisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang