Amazing! Kita sedekat bibir dan hidung padahal cuma karena bacotan unfaedah. Apakah ini salah satu alurnya cinta?
🍒
•
🍒
•
🍒"Jaenab, mana makanan lo?" kepo Bumi saat Bulan kembali ke bangkunya tanpa bungkusan batagor dan ketoprak tadi.
"Udah gue antar sama my brother. Nih hadiahnya." Bulan mengangkat kantung plastik putih berisi banyak snack.
Mata Bumi berbinar. "Bagi-bagi dong."
Bulan memutar bola matanya malas. "Ogah!"
"Jo, mau gak?" Bulan menyodorkan beberapa snack kepada cowok datar itu. Jonah mengangguk, lalu mengambil salah satunya.
Bumi mendengus di belakang. "Yang minta siapa, yang dikasih siapa."
"Ada orang ngomong ya?" ujar Bulan sok tuli sambil menyobek bungkus snack-nya.
Bumi mencebikkan bibirnya. "Ck, jahat banget sih lo, Jaenab. Gue lapar loh."
"Bodo amat," Bulan mengunyah snack-nya hingga menimbulkan bunyi kriuk yang menggugah selera Bumi. "Lo kan punya duit. Noh sana pergi ke kantin aja," saran Bulan.
"Malas" Bumi bertopang dagu sambil iseng-iseng menarik rambut Bulan yang tergerai. Cewek itu tentu saja risih.
"Suparman, tangan lo bisa diam gak sih? Risih gue, bego," balas Bulan tanpa menoleh.
"Makanya lo kasih gue sanck lo." Bumi semakin iseng memainkan rambut Bulan. Bahkan sekarang ia membagi tiga rambut Bulan. Rencanya sih hendak membuat kepang seperti Elsa si princess es itu.
"Sekali lagi tangan lo mainin rambut gue, jangan harap lo bisa lihat itu tangan besok pagi," ancam Bulan yang malah membuat Bumi terkekeh.
"Duh, atut" Bumi tak peduli. Ia mulai menjalin rambut sebahu cewek itu sedikit demi sedikit.
Plak
"Awwwww," ringis Bumi saat tiba-tiba Bulan memukul tanganya dengan penggaris besi, lagi.
"Gue bukan orang yang sabar," ujar Bulan lalu kembali menghadap ke papan tulis.
"Idih! Dasar tukang KDRT, galak, pelit lagi. Mati aja sono lo," geram Bumi dengan muka manyun.
"Hai-hai," Jack berteriak di ambang pintu. " Hari ini kita FREE CLASSS woi!" lanjutnya lagi yang membuat seisi kelas girang bukan main.
"Serius?" Jonah menatap penuh selidik cowok kulit mayat itu. Dia sudah hampir 5 tahun mengenal Jack. Dan ya dia paham, Jack suka usil dan kebanyakan omonganya hanya sekedar kejahilan. Sangat jarang sekali mereka menemukan kebenaran dalam ucapan cowok itu.
"Kok gak percaya? Gue habis nguping tadi di majelis tahu," kukuh Jack lalu duduk di bangkunya. "Rose lagi keliaran di kantin," bisiknya pada Bumi.
Cowok itu tiba-tiba saja semangat. Ia bagaikan manusia di padang pasir yang mendapat es . Adem-adem anyem dan membuat bibirnya senyum-senyum sendiri. "Temanin gue kesana yuk," ajaknya lalu bangkit dari duduknya dengan semangat 49.
"Traktir gue ya?" Jack menampilakn puppy eyesnya.
"Ah, itu urusan gampang. Ayo, Jo," seru Bumi lalu berdiri di hadapan Jonah dan Bulan.
"Kemana?" tiba-tiba saja Bulan ingin tahu.
Pletak
Bumi menjitak kepala cewek itu pelan. "Bukan urusan lo, Jaenab."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Boyfriend(Tamat✔)
Teen FictionBumi dan Bulan adalah dua insan berbeda kelamin yang memiliki kemiripan paras, namun tingkah yang saling berlawanan. Orang bilang kemiripan wajah adalah tanda jodoh. Tapi Bumi gak pernah percaya itu. Tapi apa iya Bumi yang possesif itu tahan tidak b...