Part 1 = Aku

23 1 0
                                    

Seseorang yang hanya bisa menatap atap kamarnya yang berwarna biru langit beserta lukisan-lukisan awan itu

Kini hanya bisa terdiam merenungkan setahun yang lalu, dia kehilangan banyak akal karena orang yang dia sayang selama ini atau bisa dibilang 9 bulan itu kini tidak lagi dengannya..

Aku adalah Glendy Queen Brimasya dari keluarga yang cukup kaya dan orang tuanya itu notabenya pendiri perusahaan besar.

Walau orang tuanya itu kaya tidak dengan Glendy dia hanya biasa saja. Tidak pernah sombong ataupun membuang-buang uang yang tidak berguna.

Dia sekolah di alchoich karena sekolah itu pemilik sahabat orang tuanya, mau tidak mau yah harus di turuti dan di jalani.

Glendy sekolah tingkat menengah (SMK) XI jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) alasannya kenapa? Karena tidak mau di anggap so anggun di depan orang dan menginginkan bahwa dia bisa dengan jurusan itu.

"Oii... Sibuk terus tuh sama atap kamar yang gitu-gitu aja, ada apa sama Lo?" Tanya Linda. Iya.. dia teman / sahabatnya Glendy yang bilang kalau Glendy orang yang menjengkelkan. Glendy pun menoleh

"Sejak kapan disitu?" Glendy tanya balik.

"Sejak Lo masih orok merah, ya dari tadi. Gue udah coba ketok itu pintu kamar tapi gak ada yang nyaut, yaudah gue masuk aja takutnya Lo kenapa-kenapa..." Dengan gaya suara sedang hawatir.

"Terus Lo mau apa?" Tanya Glendy.

"Jalan yuk, gue disuruh juga tuh sama nyokap Lo buat ngajak jalan Lo keluar" jawab Linda.

"Gue pake jaket dulu, Lo tunggu di ruang tamu" kata Glendy.

"Oke, buruan! Kalau Lo lama gue tinggal" Linda memperingati Glendy sambil berjalan pergi ke ruang tamu atas suruhan Glendy-nya sendiri.

5 menit kemudian

"Lama amat kaya ibu pejabat!" Ubrisan Linda.

"Mau jadi atau nggak? Kalau nggk gue balik kamar lagi aja" dengan enteng Glendy sekarang yang mengancam haha..

"Oke-oke queen Elsa jangan galak-galak nanti cantiknya ilang hehe.." pujian Linda dengan senyuman yang di buat-buat imut.

Selama diperjalanan mereka hanya bernyanyi senandung ria kesukaan mereka yaitu i am promise.

"Makan yuk Glen, perut gue udah dangdutan tau.., tapi gue inginnya Lo yang traktir" Linda membuat suara permohonan agar dikasihani.

"Udah biasa." Jawab Glendy.

"Temen luar biasa Lo mah Glen, bangga gue punya Lo, udah cantik baik pula" kata Linda lagi-lagi pujian buat Glendy dengan senyuman girang itu.

"Hm" jawab Glendy irit.

Pas ada maunya aja sih Lo mah batin Glendy.

Glendy dan Linda sekarang makan di pinggir-pinggir jalan karena orang tuanya Glendy mengajarkan tidak membanding-bandingkan.

Lah emang makanan dipinggir jalan lebih enak dari pada restoran yang biasanya sedikit dan mahal tidak membuat perut terasa kenyang kok.

Dan makan pinggir-pinggir jalan gini membuat Glen teringat dengan seseorang setahun yang lalu itu.

"Huft.." hembusan berat dari Glen terdengar oleh Linda

"Cerita aja Glen, jangan dipendem Napa sih susah banget berbagi cerita Lo mah.., gue ini peduli sama Lo mangkannya gue slalu hibur Lo keluar. untuk nggk ngebuat Lo ngerasa sendirian Glen, sekali lagi gue peduli karena gue sahabat lo" diperjelas Linda agar Glen mau terbuka dengannya.

"Gue rindu sama Ridho Lin, gue masih nggak bisa move on, gue ingin ketemu sama dia Lin, gue masih nunggu dia sampe sekarang, Lo ingin Taukan semuanya.. gue rindu Lin gue rindu sama Ridho" kata Glen dengan isakan tangisnya itu, karena tidak bisa ditahan-tahan lagi memang dia sedang rindu dengan Ridho, Iyah.. Ridho itu mantannya yang setahun lalu, sekaligus membuat Glen berubah 180° yang tadinya baik, ramah, slalu cerewet menjadi sangat dingin, irit ngomong, tetep baik tapi dia terlihat berbeda.

"Sejak kemarin Lo bengongin, bahkan beberapa jam yang lalu Lo dikamar ngeliat atap kamar itu Lo mikirin si ridho Glen, sumpah yah gue nggak bisa liat Lo gini terus, gue ingin Lo kembali kaya Glendy yang dulu.. coba aja kalau Lo gak ketemu sama ridho Glen, Lo gak bakalan kaya gini" pinta dan penyesalan Linda yang sekarang ucapkan dari bibirnya.

"Lo bisa pasti bisa move on Glen gue yakin.., pasti akan ada yang bisa mencair kan hati Lo yang beku karena si ridho itu, gue yakin seyakin-yakinnya" lanjut ucap Linda dengan penuh keyakinan.

"Permisi mba ini makanannya udah siap, selamat makan.." kata si pelayan menghantarkan hidangan makanannya Glen dan Linda.

"Terimakasih" balas Linda terhadap pelayan itu.

Linda melirik Glen "Glen.. sekarang Lo makan dulu, gue nggak mau Lo kenapa-kenapa kalau Lo mau cari Ridho gue bakalan turutin tapi Lo harus makan dan jangan diem terus Glen" dan sebagai jawab Glen hanya mengangguk dengan arti mengiyakan.

30 menit di tempat makan pinggir jalan sekarang mereka berjalan untuk ke pantai ngeliat sunset yang indah.

"Besok mulai sekolah Glen, jangan kaya gini lagi.. gue mohon ke Lo untuk lupain si Ridho, dia nggak bakalan peduli sama keadaan Lo sekarang." Nasihat Linda. "Yang terbaik adalah Lo mencoba melupakan! dan perlahan Lo lupa semua yang udah berlalu" lanjut nasihat Linda.

"Kalo gue gagal?" Tanya Glen.

"Pasti bisa" Linda meyakinkan Glen.

Pada pukul 7.30 merekapun pulang kerumahnya masing-masing.

-----------------------------------------------------------

#hai guys, gue bikin cerita IanU pasti taukan artinya..

#sebelumnya udah pernah bikin cerita tapi nggak selesai karena hilang gitu aja, jadi gue bikin cerita baru ini aja hehe..

Like and coment yah

Cerita berlanjut😍❤️

IanUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang