Part 14 = Kembali 2

4 0 0
                                    

Setelah kejadian semalem Glendy sangat tidak bisa mengendalikan dirinya, menangisi terus orang yang belum tentu menangisi dia, hingga Glendy tertidur dengan posisi dibawah kasur yang menangkup pada bagian pinggirnya.

Waktu begitu cepat..

Pagi yang begitu cerah, membuat Glendy harus bersemangat walau hatinya masih saja terasa sakit.

Ia langsung bersiap-siap untuk sekolah setelah itu baru ke bawah untuk sarapan dengan keluarganya.

Untung saja Abang Fernan tidak mengetahui pulangnya Glendy waktu semalam, kalau ketahuan mungkin bakalan habis uang jajan di pegang tuh sama die..

'yaudah gak usah kasi ke babang Fernan dong gimana si lu Glen' author yang sewot

'gak bisa seperti itu kutu Dugong, ini tuh masalahnya lu gak taulah, kampret bet kepo' ucap Glen untuk author..

Tak usah hiraukan okey back to story.

Glen baru saja turun dari tangga yang berasal dari istana mewahnya yaitu KAMAR QUEEN.

"Pagi mami, papi.. queen datang untuk sarapan bersama kalian" ucap Glendy dengan ceria agar tidak ketahuan ia matanya yang bekak karena menangis semalam.

"Guenya nggknya Glen?, gak dikasih permen kelinci baru tau rasa!" kata Fernan.

Glendy langsung mendekati Fernan, "Pagi babang Fernan, jangan gitu dong yahhh plise" kata Glendy dengan puppy eyes nya.

"najis mata lo! nih permen lo" ucap Fernan.

"makasih, abang tercintehhhh"ucap Glendy membuat senyumnya semanis-manisnya.

'gula kali ah' author.

setelah itu merekapun sarapan dengan tenang dan tiba-tiba.

"pah, Glen mau minta sesuatu boleh gak?" ucap Glen.

papa, mama, dan abangnya kebingungan, kenapa baru kali ini Glendy minta sesuatu harus minta izin segala, biasanya juga maksa langsung to the point gitu.

"emng Glendy mau apa sih sayng, tumben izin dulu" ucap mama tira.

"bener kata mom, kenapa lo tiba-tiba minta izin dulu biasanya juga langsung bilang ingin anu, terus maksa-maksa!" ucap Fernan dengan fakta, tapi Glendy tidak terima.

"lo tu panggil nyokap mama, apa mom sih! terus gue salah minta izin dulu sewot bener deh lo huh, iri ae!" kata Glen dengan sinis.

"bodo, mau mama, mau mom sama aja panggilan nyokap" ucap Fernan dengan tidak terima di koreksi.

"tapikann." sebelum Glendy menyelesaikan ucapannya, papa Bram memotongnya..

"sudah-sudah.. kenapa jadi beradu mulut cuman gara-gara itu sih! princess mau apa sih hmm?" ucap papa Bram dengan lembut.

"mm... nanti deh pah Glendy pikir-pikir dulu, tapi tenang aja cuman satu permintaan ko gk banyak hehe.." kata Glendy dengan santuy kaya di pantuy, sa ae Bambang.

"oke papa tunggu" ucap papa Bram.

'orkay mah bebasss_-' author

setelah sarapan Glendy baru saja ingat bahwa dia piket hari ini, jadi ia terburu-buru untuk menegambil tas kecilnya yang berwarna pink.

'tunggu, ko lo kaya mau ke mall, bukannya sekolah tu tasnya yang besar di gandong gitu kan. lah lo ko?" 'author.

'kemana aja lo thor? biasa udah anak orkay pinter pula, tapi tenang gue pasti bawa buku ko' Glendy dengan songongnya.

IanUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang