Part 11 = Percaya Diri

3 0 0
                                    

seminggu kemudian

Glendy POV

"Fernan.. buruan bego lama amat sii keburu siang!! katanya mau lari pagi tapi lu ngaret" Glendy melipatkan tangannya di depan dada, dan juga sambilnya menyenderkan badannya ke tiang pintu.

"iyaiya, marah-marah aja, untung adik gue kalau bukan udah gue pites" ucap Fernan yang mentap Glendy dan melewati Glendy yang diam di tiang pintu.

'untuk kaka gue juga lo, kalau bukan kaka gue udah gue banting kanan kiri dari tadi' batin Glendy. langsung lari kecil keluar rumah untuk menyusul fernan.

akhirnya Glendy dan Fernanpun lari pagi, yang ingin lari pagi itu sebenernya bukan fernan tapi Glendy.

Glendy mengajak fernan lari pagi, dan fernan menolak. tragedi pundung-pundungan pun terjadi, fernan mengajak balik Glendy untuk lari pagi agar Glendy tidak pundung.

alhasil pagi harinya mereka lari di sekitaran taman kompleknya, nggk cuman mereka berdua di taman tapi juga banyak umat lainnya.

sewaktu di taman banyak banget yang cari perhatian fernan, nggk ibu-ibu, tante-tante, teteh cabe kriting pokonya banyak deh.. ngebuat Glendy jengkel dengan semua-nya.

Glendy mengajak Fernan duduk di kursi untuk beristirahat sejenak, setelah itu Glendy menatap Fernan yang dari tadi senyam senyum untuk menggoda para ciwi-ciwi disanah.

Glendy menoyorkan kepala Fernan.

"aduh.. laknat amat lo jadi adi gue! dosa baru tau rasa" ucap Fernan, dan fernan mengelus kepalanya sendiri.

"Gue beli air minum dulu yak! H A U S S S S" Glendy tidak menjawab ucapan Fernan karena kata batinya 'noyor kepala lo aja gue udah bahagia liat lo malu sendiri, ganjen banget sih jadi cowok hahahaha'.

Glendy pun berjalan ke arah warung untuk membeli air mineral, saat membalikkan badan dia melihat Rendy yang sedang tersenyum ke arahnya 'kenapa dia senyum ke gue! dari kapan tu cowo di situ! mampus gue! karma emang adil njir gara-gara gue laknat ke kaka gue sendiri' batin Glendy.

Glendy langsung berjalan cepat agar tidak di ikuti oleh Rendy si cowo gila.

"neng ini kembaliannya belm di ambil"

"ambil aja mang, gue lagi sedekah" teriak Glendy dan terus berjalan cepat sambil melihat kebelakng terus menerus dannnnn..

"aww njjir sakit pantat gue ini" Glendy terjatuh karena menabrak seseorang sampai terjungkal ke tanah.

"mangkannya jan ingin kabur dari gue! jadi jatuhkan" Rendy mengulurkan tangannya ke Glendy.

"hilih awas!" Glendy menepis uluran tangan Rendy dan berdiri sendiri.

Rendypun melihat sekitarnya dan menarik paksa Glendy untuk ikut ke suatu tempat. Glendynya gimana? ya ogah-ogahan.. setelah itu Glen pasrah dan ikuti Rendy saja, tapi bagaimana dengan Fernan?' ohh no... Fernan gue tinggalin di taman'

"Ren gue harus balik! ada yang ketinggalan" Glendy tergesa-gesa namun ia tidak bisa kabur kedua kalinya dari Rendy. 'sial' batin Glendy.

"diem lo! gue nggk kasih lo kesempatan kabur" Rendy memegang tangan Glendy dan memborgol salah satu tangannya dengan salah satu tangan Rendy.

Glendy hanya melongo, tidak percaya karena seniat itukah Rendy untuk penjarain Glendy.

"mau kemana? gue gerah ini gue belum ganti baju" tanya Glendy malas dengan terus mengikuti jalan Rendy.

"mau bunuh lo! diem aja napa.. greget gue" Rendy berhasil membuat Glendy diam lebih tepatnya Glendy takut dibunuh.

setelah mengikuti jalannya Rendy, dan sampailah di tempat yang dituju yaitu ke restoran yang mengarah pemandangan sangat indah di pagi hari menjelang siang.

IanUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang