- Part 05 -

5K 116 18
                                    

Alex's Corporation

Alexander tiba di kantornya. Seperti biasa, dia langsung menuju ruang kerjanya.

"Pagi, sir." sapa sang sekretaris.

Alexander tidak menanggapi. Dia melenggang masuk ke ruangannya.

Sekretaris nya tidak perlu terkejut lagi dengan sifat Alexander. Karena dia sudah tahu sifat dari atasannya itu. Begitupun semua orang di kantor.

Tapi mereka tidak berani berkomentar. Siapa yang mau berkomentar tentang atasannya. Jika mereka melakukannya, pasti mereka tahu apa akibatnya. Di PECAT! secara tidak terhormat.

Saat Alexander sudah ada di dalam ruangannya, dia terkejut dengan orang yang ada di ruangannya.

Tapi, dia tidak menampilkan keterkejutannya itu.

"Mom." Panggil Alexander.

Ya. Orang itu adalah ibunya Alexander, Sofia.

"Sayang." jawab Sofia sambil memeluk putranya itu.

"Ada perlu apa Mom datang ke sini?" ketus Alexander pada ibunya.

"Memangnya Mommy mu ini tidak boleh menemui putra Mom sendiri?" kesal Sofia pada anaknya.

"Tidak. Lalu, ada apa?" tanya alexander sambil duduk di sofa ruangannya.

"Daddy mu menyuruh mu untuk datang ke mansion hari ini. Kita akan makan malam bersama." jawab Sofia.

"Kan bisa dilakukan lewat telepon. Kenapa mom harus repot-repot datang ke sini?!"

"Memangnya salah? Kan sekalian mom bisa menemui mu. Dan juga adikmu baru tiba dari Spanyol hari ini."

"Baiklah. Aku akan datang ke sana."

"Baiklah. Mom pulang dulu."

Setelah Sofia keluar, Alexander menghempaskan tubuhnya ke tempat duduk kebesarannya.

*******

"Aku duluan." ucap Felicia.

Saat keluar dari cafe, felicia melihat sebuah mobil sport terparkir di seberang cafe tempatnya bekerja.

Dia terus memperhatikan mobil tersebut, sampai akhirnya dia tahu mobil siapa itu.

Tapi dia tidak peduli. Dia melangkahkan kakinya menuju apartemennya.

Tiba-tiba....

"Tunggu." teriak seseorang.

Felicia membalikan tubuhnya menghadap Alexander.

"Maaf. Saya tidak mengenal anda. Permisi." ketus Felicia hendak pergi dari sana.

Tiba-tiba Alexander mencengkeram tangannya.

"Aku ingin menebus kesalahanku padamu. Tentang kejadian kemarin." ungkap Alexander.

What??

Menebus kesalahan? Seorang Alexander tidak akan seperti itu. Pasti ada sesuatu.

"Tidak. Terimakasih. Saya sudah memaafkan anda. Dan telah melupakan kejadian kemarin. Jadi, tolong lepaskan tangan saya." ucap Felicia sopan dan sedikit bersabar.

Alexander tidak mau melepaskan tangannya.

"Aku hanya ingin mengajakmu makan malam, sebagai tanpa permintaan maaf." ucap Alexander.

Felicia pun hanya pasrah.

"Baiklah. Tapi tolong lepaskan cekalan tanganmu dari lenganku. Ini terasa perih." ucap Felicia jujur.

Strength Of The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang