- Part 02 -

3.9K 108 0
                                    

AUTHOR POV

Meskipun masih pagi, tapi jalanan kota New York, sudah terlihat ramai dengan banyaknya pengendara mobil.

Semua rentetan mobil yang ada di jalanan bukan hanya sekedar untuk bolak-balik, tapi semua pengendara mobil itu sibuk untuk ke tempat bekerja mereka masing-masing.

Pagi ini Alexander tidak langsung menuju perusahaannya. Dia pergi ke sebuah cafe.

Yup, cafe kemarin yang dia datangi. Karena dia masih penasaran dengan gadis yang kemarin. Siapa lagi kalau buka Felicia, gadis yang Alexander maksud.

Kring!

Bunyi bel pintu cafe, tanda ada yang datang. Yup, itu dia si tampan Alexander. Dia sudah ada di dalam cafe.

Dia segera memanggil salah satu waitress.

Sarah yang mendengar ada suara pelanggan yang memanggil, dia segera menghampirinya.

"Oh.. tuan yang kemarin" senyum Sarah untuk coba berbasa-basi.

"Aku ingin secangkir cappucino latte." ucap Alexander.

"Akan saya ambilkan, tuan." Ucap Sarah ingin pergi.

"Wait. Aku ingin waitress kemarin yang mengantarkan pesanan ku" sergah Alexander.

"Maksud anda Felicia, tuan?" tanya Sarah.

"Jadi, namanya Felicia, yah" gumam Alexander.

"Tapi, dia belum datang tuan" sela Sarah.

"Baiklah. Saya akan menunggunya." jawab Alexander.

"Kalau begitu saya permisi, tuan." Sarah pun melenggang pergi dan melayani pelanggan yang lain.

Beberapa menit kemudian.

"Hai, Sarah." sapa Felicia yang baru datang.

"Hai, Feli. Kau lama sekali, dari tadi aku menunggumu." gerutu Sarah.

"Hahaha... Maaf. Aku membersihkan apartemen ku dulu, jadi maaf kalau aku lama." Ucap Felicia dengan nada bersalah.

"Sudahlah. Aku hanya bercanda. Oh, kamu ada pesanan." sela Sarah.

"Pesanan?" tanya Felicia bingung.

"Yup, kamu tahu pria kemarin, kan?yang Ku suruh kamu untuk antarkan pesanan nya, kan?"

"Yang kamu bilang pria tampan itu? Memangnya kenapa?"

"Dia ada di sini"

"Terus?"

"Dia menunggumu."

"Untuk apa dia menungguku? Kenal juga tidak!" kesal Felicia.

"Dia memesan secangkir cappucino, tapi dia ingin kamu yang mengantarkan nya padanya."

"Kenapa harus aku? Memangnya kamu tidak bisa mengantarkannya?"

"Justru dia yang ingin kamu mengantarkannya bukan aku."

"Yah sudah. Aku akan mengantarkannya" jawab Felicia malas.

Felicia membuat secangkir cappucino latte dan mengantarkannya pada Alexander.

"Permisi tuan, ini pesanannya" jawab Felicia ramah.

Alexander terkejut dengan kedatangan Felicia, karena dia sedang melamun.

"Mmm.. makasih" ucap Alexander.

"Ada yang ingin anda pesan lagi, tuan?" tanya Felicia.

"Dirimu." gumam Alexander.

"Tuan mengatakan apa tadi?"

"Tidak ada."

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu, tuan" Felicia hendak membalikan badannya. Namun..

"Tunggu." Panggil Alexander.

"Ada apa lagi, tuan?" tanya Felicia mencoba bersabar.

"Tidak. Tidak jadi. Pergilah" ucap Alexander sambil terkekeh.

"Grrr" Felicia mencoba menahan emosinya. Diapun melenggang pergi dari pria menyebalkan itu.

"Kau akan menjadi milikku. Segera. Aku pastikan itu." gumam Alexander yang masih menatap kepergiannya Felicia.

******

"Feli, kamu belum pulang?" tanya Sarah yang melihat Felicia, temannya itu belum pulang.

"Sebentar lagi, Sar. Kamu mengusirku yah?" kekeh Felicia yang melihat Sarah sedang hampirinya.

"Bukan begutu, Fel. Tapi tidak biasanya kamu pulang selarut ini." ucap Sarah panjang lebar.

"Sebenarnya..." jeda Felicia.

"Sebenarnya apa?? Kamu buat aku jadi penasaran. Katakan yang jelas, dong." gerutu Sarah yang dibuat kebingungan oleh Felicia.

"Tidak. Aku hanya sedang menunggumu. Sudah lama kita tidak pulang sama-sama." kekeh Felicia.

Sarah hanya ber-oh-ria saja melihat tingkah temannya itu.

"Tunggu sebentar. Aku siap-siap dulu" kata Sarah sambil berjalan ke dapur untuk mengambil tasnya.

"Sudah?" tanya felicia saat Sarah menghampirinya.

"Sudah. Ayo" ajak Sarah.

"Mom Ketty, kami berdua pulang dulu" teriak Sarah kepada pemilik cafe.

Ketty adalah wanita berusia 45 tahun. Dia adalah pemilik cafe tempat Felicia dan Sarah bekerja. Dia sudah menganggap Felicia dan Sarah sebagai anaknya. Jadi, tidak salah kalau Felicia dan Sarah memanggilnya dengan sebutan Mom.

"Hati-hati di jalan, sayang" teriak Ketty yang melihat Felicia dan Sarah keluar cafe.

******

Felicia dan Sarah berpisah jalan. Karena Sarah berbeda jalan dengan Felicia.

"Aku duluan. Hati-hati" ucap Sarah.

"Baiklah. Dah. Sampai besok." balas Felicia.

Felicia berjalan menuju rumahnya. Tanpa dia sadari, ada orang yang mengawasinya dari tadi, dari balik mobil sportnya.

"Aku ingin kau mencari data tentang Felicia Hyland. Data itu harus ada besok di meja kerjaku." perintah seorang pria kepada penerima telepon di seberang sana.

Alexander langsung mematikan panggilan nya tanpa menunggu jawaban dari penerima.

"You're mine!" gumam Alexander.

Ya, pria itu adalah alexander. Dia mengikuti Felicia saat gadis itu keluar dari cafe.

Felicia sudah sampai rumahnya. Alexander pun kembali ke Penthousenya.

******

"Siapa pria itu?" tanya Felicia pada dirinya sendiri.

Tadi setelah sampai apartemen nya,, Felicia langsung membersihkan dirinya. Setelah itu dia menuju tempat tidurnya.

"Jujur saja, dia memang tampan. Tapi menurutku dia sangat aneh. Coba bayangkan, dia hanya menunggu ku untuk membuatkannya cappucino. Benar-benar pria aneh." gumam Felicia yang membayangkan kejadian tadi di cafe.

"Ah, sudahlah. Lebih baik aku tidur saja."

Felicia pun larut dalam mimpinya.

******

"Benar-benar gadis yang berbeda." gumam Alexander yang tengah berdiri di balkon kamarnya.

"Kupastikan dia akan bertekuk lutut dan menjadi milikku." senyum licik pun terukir di wajah tampannya.

Bayang-bayang Felicia muncul begitu saja di pikiran Alexander.

"Felicia..." gumam Alexander.

**********

👉Please, give me vote and comment👈

*_Next To Part 03_*

Strength Of The LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang