Warning! 21+++
Saat ini Alexander sedang mengadakan meeting di perusahaan nya.
"Jika proyek ini dapat berjalan lancar dan kita bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Hanya perlu kerjasama kita semua. Yah, tergantung dari anda masing-masing." Alexander menyunggingkan senyum tipis di bibirnya.
"Baiklah, kami setuju." Kata pemimpin-pemimpin perusahaan yang lain.
"Ok. Rapat kita hari ini selesai. Saya permisi." Alexander keluar dari ruang meeting diikuti sekretaris nya, Devitta.
"Apa jadwalku hari ini?" tanya Alexander datar.
"Tidak ada, sir" jawab Devitta.
"Baiklah. Aku pulang dulu, ada urusan di luar." Alexander langsung meninggalkan sekretarisnya.
Devitta hanya mengangguk dan kembali ke ruangannya.
Alexander melajukan mobilnya menuju sebuah club. Dia hanya ingin bersenang-senang di sana.
Alexander tiba dan langsung memasuki tempat laknat tersebut.
Dia hanya memakai kemeja kantornya. Jasnya entah dibuang kemana.
"Selamat datang, Tuan. Leonardo" Sapa salah satu pengawal yang menjaga pintu.
Siapa yang tidak mengenal Alexander? Pria tampan ini sering datang ke tempat ini hanya untuk sekedar memakai wanita disini.
Alexander tidak menghiraukan ucapannya. Dia terus melenggang masuk.
Saat di dalam, terdengarlah dentuman musik yang sangat kuat dengan pencahayaan yang begitu temaram.
Banyak wanita yang sedang meliuk-liukan tubuhnya mengikuti dentuman musik yang diputar.
Alexander menuju pantry dan memesan segelas wine dari bertender sambil memandangi orang-orang yang sibuk dengan tarian mereka.
Bertender itu memberikan Alexander segelas wine, dan Alexander meminumnya.
Saat beberapa tegukan, tiba-tiba seorang wanita jalang dengan pakaian yang sangat ketat dan dapat memperlihatkan belahan dadanya, menghampiri Alexander.
Saat sampai dia begitu terpesona dengan ketampanan nya Alexander.
Dia merapatkan dirinya pada tubuh Alexander sambil menyentuh dada Alexander. Hanya untuk menggoda Alexander.
Tidak sampai di situ. Wanita itu tiba-tiba meremas kejantanan Alexander yang ada di balik celananya.
Alexander mendesah nikmat, dengan gerakan tangan wanita itu pada kejantanannya Alexander.
Dia meletakkan gelas berisikan sisa wine tersebut ke atas meja pantry.
Wanita itu tersenyum puas dengan apa yang dia lakukan."Aku akan memakaimu." ucapan Alexander.
"Dengan senang hati aku akan melayani mu." senyum wanita itu.
Alexander memanggil pemilik club. Pria berusia hampir 40 tahun itu segera menghampiri Alexander.
"Aku pesan satu kamar VIP untukku dan wanita ini." ucap Alexander.
"Mari saya antar, Mr. Leonardo" Jawab pemilik club.
Alexander mengikuti pemilik club, bersama wanita jalang yang tadi menggodanya.
"Silahkan tuan." ucap pemilik club dan beranjak pergi dari sana. Tapi sebelum itu..
"Puaskan dia. Jangan sampai kau membuatnya marah." desis pemilik club.
"Tenang saja." jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strength Of The Love
RomantizmDari ketidaksengajaan berujung pada ketertarikan Alexander kepada Felicia. Perasaan benci Felicia perlahan runtuh dengan setiap kata-kata romantis yang diucapkan Alexander si pria menyebalkan itu kepadanya. Hubungan yang terus berjalan seiring berja...