3. tertarik? •Sheira

94 7 0
                                    

Yg di mulmed itu sheira;)

Dhika terus memperhatikan sheira yang masih bermain basket di tengah lapangan.

Tadi, saat dia berjalan hendak masuk kelas, ia tidak sengaja melihat seseorang yang sedang bermain basket di tengah lapangan sendirian. Dia diam sambil melihat sheira yang masih anteng dengan bola basket nya, meskipun matahari mulai naik.

Beberapa menit kemudian dia baru tersadar. Ia buru buru masuk kelas sebelum banyak orang yang memergokinya tengah menatap cewe tomboy itu.

Sebentar lagi bel akan berbunyi. Tapi, Dhika masih memikirkan seorang cewe yang sedari tadi menarik perhatian nya.

Sheira tuh cantik, hobi olahraga, tapi sayang, dia tomboy n jutek. Sayang banget kan kalo muka gue yang mulus ini di tampol sama dia. batinnya berkata.

Sedetik kemudian Dhika pun menggelengkan kepala nya. apaan sih gue kok tiba tiba mikirin si cewe tomboy itu.

Saat Dhika sedang sibuk dengan pikiran nya, ada dua orang yang sedang menatap nya aneh.

"Sahabat lo kenapa tuh" ucap Dhani sambil menyenggol lengan Dewa.

"Sahabat lo juga anjir. Eh tapi Gue yakin nih ya dia lagi kesambet tuh... Kayaknya"

Dewa yang melihat Dhani tidak percaya atas omongan nya itu sontak menyuruh Dhani membuktikannya.

"Coba aja kalau gak percaya" ucap dewa acuh.

Dhani pun segera membuktikannya. Saat Dhika menutup mata nya, Ia dengan sengaja mendekatkan wajah nya ke arah Dhika.

Dhika yang sedang tutup mata pun merasakan ada yang berbeda dari kulit wajah nya.

Wahh pasti ada yang ga bener nih, masa udara nya kaya yang berubah gitu suhu nya. ucap Dhika dalam hati seraya mengembang kempis kan hidung.

Anjir apaan nih bau nya kok kayak...JIGONG! Setelah mengatakan itu dalam hati, Ia langsung membuka matanya.

"Huaaaaaaaaaaaa" Teriak Dhika dan Dhani bersahutan.

Alangkah terkejut nya Dhika, saat membuka matanya, Ia melihat wajah sahabat nya yang sangat dekat dengan wajahnya

PLAKK..

"BANGSAT LO ANJIR, GUE MASIH NORMAL BEGO" Dhika menampar keras wajah Dhani yang kelewat watados itu.

"Sakit dedek bang diginiin mulu" ucap Dhani mendramatisir seraya memegang pipi yang sakitnya setara dengan waktu di sunatnya dulu.

"Najis lo Dhan" ucap dewa yang jengah melihat kelakuan sahabat nya yang kelewat alay~menurutnya.

Dhika mendengus kesal. Mengapa ia bisa mempunyai sahabat yang seperti ini?

"Heh dewa! Tanggung jawab lo" Bak seorang emak yang memarahi anak nya, Dhani melotot ke arah Dewa. "Gegara ucapan lo, gue jadi di tampar sama Dhika"

"Kok nyalahin gue sih nyet, lo sendirian yang ngelakuinnya, gue gak nyuruh tuh"

"Heh Lo berdua! Ngapain ribut hah" Ucap Dhika seraya menarik telinga Dhani dan Dewa. Oke, Dhika sekarang tak kalah garang nya macem emak;)

Daffa yang tadinya sedang tertidur pulas, kini harus terganggu oleh suara yang berasal dari ketiga makhluk itu.
Dan pada akhirnya, ia pun memilih untuk pergi ke kantin.

"DAFFAA! LO MAU KEMANA" teriak Dhani menggelegar membuat semua murid menutup telinganya.

"KANTIN" teriak Daffa tak kalah kencang.

Friendship GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang