Update dadakan ya!
Makasih yang udah baca cerita abal-abal ini.. Ehehe
Happy reading all!
Maap typo bertebaranTiga hari sudah terhitung dari kejadian Iris melarikan diri memotret Vano yang berakhir dengan kejadian memalukan itu.
Iris baru saja keluar dari ruang ganti setelah mengganti seragam yang dipakai dengan baju olahraga. Olahraga, pelajaran yang sangat dibenci Iris karena ia tak bisa olahraga sama sekali.
Ia melirik pada Bunga disebelahnya yang tengah menguncir rambut. " Nga udah belom?" tanyanya.
" Udah, yuk langsung ke lapangan!" ajak Bunga yang diangguki Iris. Mereka berdua berjalan menuju lapangan yang tak jauh dari tempatnya saat ini.
Sesampainya disana sudah berkumpul teman-temannya yang berbaris untuk melakukan pemanasan. Mereka berdua segera bergabung kedalam barisan.
Prit Prit
Suara peluit yang berasal dari Pak Dika, guru olahraga menghentikan aktivitas pemanasan. Pak Dika ini termasuk guru muda. Baik, sopan, ramah juga. Tapi sayang sudah punya calon istri gosipnya. Tak ayal banyak murid perempuan yang patah hati mendengar kabar itu.
" Pak Dika ganteng banget njir. Sayang udah punya calon ya Ris." bisik Bunga pada Iris.
" Inget pacar Nga. Farel mau lo kemanain?" tanya Iris yang dibalas cengiran oleh Bunga. Mereka berdua kembali memperhatikan Pak Dika yang memberi pengumuman.
" Anak-anak hari ini kelas kita akan di gabung dengan kelas lain. Berkenaan dengan Pak Santo yang tidak bisa mengajar olahraga karena sakit. Jadi kelas 12 IPA-1 akan bergabung bersama kita. Paham semuanya?"
" Paham pak." jawab mereka serempak. Berbanding terbalik dengan Iris yang terdiam dari tadi.
12 IPA-1? Kelasnya kak Vano dong. Mampus!
" Ciee yang selapangan sama
doi mah beda." goda Bunga sambil menyenggol bahu Iris. Sontak saja pipi putih Iris langsung merona mendengar godaan sahabatnya. Ia mencubit lengan Bunga kencang membuat si empunya menjerit kesakitan." Sakit Ris. Cubitan lo tuh nggak main main ya." kesal Bunga sambil mengusap lengannya yang memerah.
" Salah siapa lo godain gue? Lo tahu kan Nga, gue nggak mau deket banget sama kak Vano begini. Bakal jadi batu gue tuh." ucap Iris sambil menendang kerikil dibawahnya.
" Iya sih gue juga masih inget lo cerita ke gue waktu lo ngestalking dia sampai ke IndoApril. Lucu banget kalo inget itu Ris. Lo nekat banget sih." jawab Bunga sambil tertawa kecil mengingat kejadin beberapa tahun silam. Iris yang mendengar itu meringis malu karena tingkah gilanya yang sampai menguntit kakak tingkatnya itu.
Terdapat seorang gadis dengan kuncir satu berlari menuju halte bus untuk berteduh. Ia mengerucutkan bibirnya melihat seragamnya basah dan sebagian buku yang didekapnya terkena tetesan air hujan. Ia mengulurkan tangannya menyentuh rintik air yang terasa dingin dan memejamkan mata menikmati aroma pethrichor yang keluar dari tanah.
Netra hitamnya bergerak mengawasi sekitar. Tak banyak orang dihalte hari ini. Disebelah kanannya terdapat dua anak sma yang tengah bermain handphone masing-masing. Dipojok kiri ada seorang ibu yang sama sepertinya ingin berteduh.
Iris memutuskan untuk ke minimarket yang ada di seberang jalan. Lagipula hujannya hanya gerimis jadi tak terlalu basah jika ia menerobos hujan. Ia berlari menyeberang jalan dengan tasnya yang digunakan untuk pelindung kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVING YOU
Genç KurguAiris Putri Allamanda. Iris, gadis cantik nan pintar yang mendapat beasiswa untuk sekolah di SMA Nusantara. Gadis yang selalu berkuncir kuda dan kulit putih bersih, rambut hitam sepunggung dengan poni depan sedikit dan tutur kata yang kalem itu ciri...