Tak semudah ucapan orang-orang disekitarnya. Ada yang berkata jadi orang kaya itu enak. Tinggal ngomong ingin apa langsung terpenuhi. Nyatanya tidak dengan cowok yang satu ini. Gevano Al-Fahrizi Danendra. Putra sulung pasangan Kenan Aditama Danendra dan Emelia Qilmi ini memiliki beban yang berat dipundaknya.
Dilahirkan menjadi cucu sulung dikeluarga ini, Vano memiliki tanggung jawab yang besar untuk meneruskan perusahaan milik kakeknya beberapa tahun yang akan datang nanti. Vano merupakan cucu pertama dari Fajar Abdullah Danendra, pembangun perusahaan perhotelan di Jakarta dari nol bersama anak kembarnya. Kenan dan Kinan, adik kembar dari Kenan, papa Vano.
Dilahirkan dari keluarga yang berada. Danendra Company merupakan salah satu perusahaan perhotelan yang terkenal di berbagai negara Asia dan sekarang mulai merambat ke negara tetangga yaitu Eropa. Vano mendapat kasih sayang yang melimpah dikeluarga ini tapi tak selamanya dia mendapatkan apa yang diinginkannya selalu terpenuhi.
Papanya mengajarkan dia untuk selalu berusaha dan tak mengandalkan kekuasaan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Seperti motor yang dikendarainya saat ini dari hasil bekerja paruh baya disalah satu cafe milik tantenya, Kinan dulu saat dia masih duduk dikelas VIII smp.
Mama yang sangat perhatian dan lembut. Papa yang bijaksana dan berwibawa padanya serta adik perempuan yang menggemaskan yang selisih 7 tahun dengannya merupakan anugerah terbaik yang diberikan Allah padanya. Serta kakek yang sangat menyayanginya menambah nikmat yang dipunyai Vano tak lupa dengan saudara-saudaranya yang lain. Tak henti-hentinya dia berterima kasih pada sang Khaliq yang memberikan semua nikmatnya hingga saat ini.
" Kak makan yuk!!" suara perempuan yang telah melahirkan dan sangat disayanginya menghentikan kegiatan Vano yang tengah membaca buku hadiah ulang tahun tahun lalu dari papanya.Vano pun menoleh kebelakang dan menemukan sang ibunda tengah bersandar dipintu kamar menunggunya. Dia segera membereskan buku-bukunya dan melangkah mendekati perempuan yang telah berjuang melahirkannya ini. Mereka berdua berjalan berdampingan menuju ruang makan.
Sampainya disana sudah terlihat papahnya yang duduk dikursi utama, adeknya, opanya karena omanya sudah tiada beberapa tahun yang lalu dan aunty nya, Kinan yang baru saja pulang dari Ausie beserta suaminya, Akbar dan putri tunggalnya Qila yang umurnya sepantara dengan Angel, adik Vano.
" Anak ganteng udah dateng." celetukan dari tante Kinan membuat semua orang disana menoleh kearah Vano.
" Kak Ge sini duduk samping Angel." ujar Angel sambil menepuk sisi kanan kursinya yang kosong. Faradisa Angelin Danendria, adik kesayangannya itu. Vano pun segera melangkah menuju tempat yang ditepuk adiknya tadi.
" Gimana Ge sekolahnya?? Lancar kan??" tanya suara berat yang sangat dikaguminya sejak ia lahir kedunia. Ge, panggilan khusus untuk Vano dari keluarganya.
" Lancar kok pah." ujar Vano sambil mengambil nasi ke piringnya.
" Gimana jadi ketua osis?? Lancar kan? Nggak ganggu belajar kamu kan?" tanya Kenan kembali pada putra sulungnya yang sudah beranjak dewasa ini.
" Alhamdulillah lancar pah. Ge bisa mengatur waktu dengan baik kok. Oh iya papa masih jadi donatur sekolah?" tanya Vano. Pasalnya memang Kenan adalah salah satu donatur di SMA Nusantara. Tak ada yang tahu rahasia ini terkecuali sahabat sahabatnya, Bintang, Bulan dan Arsen.
" Masih. Kenapa Ge? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Kenan heran. Pasalnya Vano memang tak pernah satupun bertanya tentang masalah pribadi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVING YOU
Dla nastolatkówAiris Putri Allamanda. Iris, gadis cantik nan pintar yang mendapat beasiswa untuk sekolah di SMA Nusantara. Gadis yang selalu berkuncir kuda dan kulit putih bersih, rambut hitam sepunggung dengan poni depan sedikit dan tutur kata yang kalem itu ciri...