Disarankan untuk membaca ulang part sebelumnya 'Pembicaraan'
Happy reading all!Warning ⛔
Typo bertebaran!
🍁🍁🍁
Iris mematut penampilan dirinya didepan cermin. Ia mengenakan celana jeans sekaki dan kaos lengan panjang putih untuk berangkat bekerja. Setiap hari Sabtu dan Minggu di malam hari, Iris bekerja sebagai penjaga kasir di sebuah cafe di dekat rumahnya. Awalnya, Bunda Lia menentang Iris yang ingin bekerja, tapi Iris tetap kekeuh untuk bekerja karena tak mau makin menyusahkan beliau untuk membiaya kehidupannya. Akhirnya Bunda Lia mengijinkan Iris karena melihat kesungguhan Iris.
Setelah dirasa rapi, Iris segera mengambil tas selempang biru di sofa dan pergi berpamitan pada Bunda Lia.
" Sudah mau berangkat nak?" tanya Bunda Lia yang meilhat Iris berjalan menghampirinya dan duduk di hadapannya.
" Iya Bunda, udah jam setengah tujuh juga." jawab Iris sambil menowel-nowel pipi gembul Baim yang anteng di pangkuan Bundanya.
" Ya udah Bun, Iris berangkat dulu ya." ujar Iris." Hati-hati ya Ris. Jangan ngebut-ngebut bawa motornya!" nasihat Bunda Lia yang diangguki Iris. Ia pun berdiri dari duduknya diikuti Bunda Lia. Dan menyalimi tangan Bunda Lia tak lupa mencium kedua pipi gembul Baim.
" Assalamualaikum Bunda." salam Iris yang dijawab pelan oleh Bunda Lia. Iris melangkah pergi keluar menuju tempat kerjanya menaiki motor.
***
Iris memarkiran motornya didepan cafe. Sudah ada beberapa motor berjejer di sebelahnya. Ia membuka helm di kepalanya dan menggantungkan di kaca spion. Iris merapikan rambutnya yang kusut karena angin di sepanjang perjalanan. Iris berjalan masuk ke dalam cafe yang masih tertutup.
" Assalamualaikum mbak Ayu." salam Iris pada Ayu, teman kerjanya yang lebih tua tiga tahun dari Iris.
Ayu yang tengah mengelap meja menoleh pada Iris yang tersenyum padanya.
" Waalaikum salam. Baru datang Ris?" tanya Ayu dengan suara lembutnya.Iris menganggukkan kepalanya. " Iya mbak, Iris ke belakang dulu ya. Mau ganti baju." ujar Iris pada Ayu. Ayu mengangguk mengiyakan dan Iris segera berjalan untuk berganti baju dengan seragam yang sudah disediakan untuk pegawai di cafe ini.
DD Cafe, nama cafe tempat Iris bekerja setahun belakangan ini. DD Cafe mengusung tema klasik tanpa menghilangkan kesan elegan. Dengan penulisan nama menu di papan tulis dengan kapur memberikan kesan yang menarik. Ditambah lagi dengan model kursi dari kayu yang keren. Hampir semua barang disini berwarna putih, coklat dan hitam. DD Cafe juga menyediakan tempat untuk bermain alat musik. Diantaranya gitar, drum, keyboard dan drum box. Ditambah dengan alunan suara penyanyi laki-laki yang merdu untuk menambah kenyamanan dan pastinya akses Wifi untuk anak muda jaman sekarang yang suka nongkrong.
Iris sudah siap dengan seragamnya yang bercorak putih hitam. Ia menguncir rambut hitamnya menjadi kuncir kuda. Setelah dirasa cukup, Iris keluar dari ruang ganti menuju kasir tempatnya bekerja.
Iris menghampiri Meta, teman kerja yang bergantian shift dengannya.
" Met." panggil Iris pada cewek berambut sebahu yang lebih tua dua tahun darinya itu. Meta yang tengah bermain handphone menoleh pada Iris.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVING YOU
Teen FictionAiris Putri Allamanda. Iris, gadis cantik nan pintar yang mendapat beasiswa untuk sekolah di SMA Nusantara. Gadis yang selalu berkuncir kuda dan kulit putih bersih, rambut hitam sepunggung dengan poni depan sedikit dan tutur kata yang kalem itu ciri...